Materi Antropologi SMA Kelas X: Budaya, Perwujudan, Unsur, Isi atau Substansi Budaya, dan Nilai Budaya

images (20)Manusia dalam kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan, karena manusia adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadang kala disadari atau tidak manusia merusak kebudayaan.

Hubungan yang erat antara manusia (terutama masyarakat) dan kebudayaan telah lebih jauh diungkapkan oleh Melville J. Herkovits dan bronislaw Malinowski, yang mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu. (Soemardjan, Selo: 1964: 115). Kemudian Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic. Karena kebudayaan berturun temurun dari generasi ke generasi tetap hidup. Walaupun manusia yang menjadi anggota masyarakat sudah berganti karena kelahiran dan kematian.

Lebih jauh dapat dilihat dari definisi yang dikemukakan oleh E. B. Tylor (1871) dalam bukunya Primitive Culture: kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan lain perkataan, kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku normative. Oleh karena itu, manusia yang mempelajari kebudayaan dari masyarakat, bisa membangun kebudayaan (konstruktif) dan bisa juga merusaknya (destruktif).

 

PEMBAHASAN

  1. Pengertian dan Wujud Kebudayaan
  2. Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan berasal dari kata budaya sedangkan budaya adalah bentuk jamak dari kata budi-daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa snsekerta buddayah yaitu bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal.dalam bahasa inggris kata budaya berasal dari kata culture, dalam bahasa Belanda diistilahkan dengan kata Cultuur, dalam bahasa latin, berasal dari kata corela.

Berikut pengertian budaya atau kebudayaan dari beberapa ahli:

  1. E.B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan komplek yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
  2. R. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil ntingkah laku yang dipelajari, dimana unsur pembentukannya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
  3. Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.

4.Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat.

  1. Perwujudan Kebudayaan

Koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan itu dibagi atau digolongkan kedalam tiga wujud yaitu:

  • Wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan nilai-nilai norma-norma dan peraturan.
  • Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
  • Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Berdasarkan penggolongan wujud budaya tersebut, maka kebudayaan dapat dikelompokan menjadi dua :

  1. Budaya yang bersifat abstrak, dan
  2. Budaya yang bersifat kongkrit.

Sebagaimana telah disebutkan koentjaraningrat wujud budaya kongkrit ini dengan sistem sosial dan fisik, yang terdiri dari:

  • Perilaku

Perilaku adalah cara bertindak atau bertingkahlaku tertentu dalam situasi tertentu. Setiap perilaku manusia dalam masyarakat harus mengikuti pola-pola perilaku (patterns of behavior) masyarakat. Pola-pola perilaku adalah cara bertindak seluruh anggota suatu masyarakat yang mempunyai norma-norma dan kebudayaan yang sama.

Manusia mempunyai aturan main tersendiri dalam hidupnya di masyarakat, karena itu menurut Rapl Linton dalam mengatur hubungan antarmanusia diperlukan design for living atau garis-garis petunjuk dalam hidup sebagai bagian budaya, misalnya:

  1. Apa yang baik dan buruk, benar dan salah, sesuai dan tidak sesuai dengan keinginan (valuational element)
  2. Bagaimana orang harus berlaku (priscriptive element)
  3. Perlu tidaknya diadakan upacara ritual adat atau kepercayaan, (cognitive element).

–           Bahasa

Ralph linton menyebutkan bahwa salah satu penyebab paling penting dalam memperlambangkan budaya sampai mencapai tarafnya seperti sekarang ialah bahasa. Bahasa berfungsi sebagai alat berfikir dan alat berkomunikasi. Tanpa berfikir dan berkomunikasi kebudayaan sulit ada. Sebagaimana diketahui sebuah pepatah mengatakan: bahasa menunjukan bangsa, artinya bahasalah yang mempopulerkan sebuah bangsa yang tentu saja termasuk didalamnya kebudayaan bangsa tersebut. Melalui bahasa kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina, dikembangkan, serta dapat diwariskan pada generasi mendatang.

  • Materi

Budaya materi merupakan hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya manusia dalam masyarakat. Bentuk materi ini berupa pakaian, alat-alat rumah tangga, alat produksi, alat transportasi, alat komunikasi, dan sebagainya.

Klasifikasi unsur budaya dari yang kecil hingga yang besar adalah sebagai berikut:

  • Items, unsur yang paling kecil dalam budaya
  • Traits, merupakan gabungan beberapa unsur terkecil
  • Kompleks budaya, gabungan beberapa dari items dan trait
  • Aktivitas budaya, merupakan gabungan dari beberapa kompleks budaya.

Gabungan dari beberapa aktivitas budaya menghasilkan unsur-unsur budaya menyeluruh (cultural universal). Terjadinya unsur budaya tersebut dapat melalui discovery, yaitu penemuan yang terjadi secara sengaja atau kebetulan, yang sebelumnya tidak ada. Dan invention, yaitu penemuan atau usaha yang sengaja untuk memperoleh hal-hal baru.

  1. Sistem, Unsur, dan Substansi Budaya
  2. Sistem Budaya

Kata sistem berasal dari bahasa Yunani, yaitu systeme yang berarti seperangkat elemen-elemen (bagian-bagian) yang bekerjasama secara teratur. Konsep system dapat ditujukan kepada: organisasi, kumpulan, himpunan, organ tubuh dan seterusnya. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu system, yaitu sistem sosial budaya adalah unsur-unsur sosial budaya yang saling berkaitan dengan yang lain escara teratur, sehingga tercipta tata kelakuan yang serasi bagi masyarakatnya.

System budaya merupakan komponen dari kebudayaan yang bersifat abstrak dan terdiri dari pikiran-pikiran, gagasan konsep, serta keyakinan dengan demikian sitem kebudayaan merupakan bagian dari kebudayaan yang dalam bahasa Indonesia lebih lazim disebut sebagai adat istiadat. Dalam adat istiadat terdapat juga sitem norma dan disitulah salah satu fungsi sistem budaya adalah menata serta menetapkan tindakan-tindakan dan tingkah laku manusia.

System kebudayaan suatu daerah akan menghasilkan jenis-jenis kebudayaan yang beda. Jenis kebudayaan ini dapat dikelompokan kedalam 2 yaitu:

  • Kebudayaan material

Kebudayaan material antara lain hasil cipta, karsa, yang berwujud benda, barang alat pengolahan alam, seperti gedung,pabrik, jalan ,rumah dan sebagainya.

  • Kebudayaan non material

Merupakan hasil cipta, karsa yang berwujud kebiasaan, adat istiadat, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Non material antara lain adalah :

  1. Cara (usage)
  2. Volkways (Norma kelaziman/kebiasaan)
  3. Mores (Norma tata kelakuan/norma kesusilaan)
  4. Norma adat istiadat (custom)
  5. Norma hokum (Laws)
  6. Mode (fashion)
  1. Unsur – Unsur  Kebudayaan

Adanya perbedaan wujud kebudayaan antara satu budaya dengan budaya lain disebabkan karena dalam masyarakat terdiri atas berbagai unsure, baik yang besar maupun yang kecil yang membentuk satu kesatuan. Ada banyak pendapat tentang unsure-unsur yang membentuk satu kebudayaan.

Tiap-tiap unsure kebudayaan ini dapat diperinci menjadi unsure-unsur yang lebih kecil hingga beerapa kali. Dengan metode Raplh Linton pemerinci dapat dilakukan hingga empat kali. Karena serupa dengan kebudayaan dalam keseluruhan setiap unsure kebudayaan universal itu juga mempunyai tiga wujud Yaitu wujud system budaya, wujud sistem sosial dan wujud kebudayaan fisik sehingga pemerincian dari ketujuh unsure tersebut masing-masing harus juga dilakukan mngenai ketiga wujud tersebut.

Wujud system dari unsur kebudayaan universal berupa adat dan pada tahap pertamanya adat dapat diperinci lagi menjadi beberapa kompleks budaya. Kompleks budaya dapat diperinci lagi menjadi tema budaya. Akhirnya pada tahap ketiga tiap tema budaya dapat diperinci dalam gagasan.

  1. Substansi (Isi) Utama Budaya

Substansi (isi) utama kebudayaan merupakan wujud abstrak dari segala macam ide dan gagasan manusia yang bermunculan di dalam masyarakat yang member jiwa kepada masyarakat itu sendiri, baik dalam bentuk atau berupa system pengetahuan, nilai, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos kebudayaan.

  1. Sifat Budaya dan Kecenderungan
  2. Sifat – Sifat Budaya

Kendati kebudayaan dimiliki oleh setiap masyarakat itu tidak sama, seperti di Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang berbeda, tetapi setiap kebudayaan memiliki ciri dan sifat yang sma. Sifat tersebut bukan diartikan secara spesifik, melainkan bersifat universal. Dimana sifat-sifat budaya itu memilki ciri-ciri yang sama bagi setiap kebudayaan manusia tanpa membedakan faktor ras, lingkungan alam, atau pendidikan. Yaitu sifat hakiki yang berlaku bagi setiap budaya dimanapun juga.

Sifat hakiki dari kebudayaan tersebut, antara lain:

  • Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
  • Budaya telah ada terlebih dahulu dari pada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usua generasi yang bersangkutan.
  • Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dlam tingkah laku.
  • Budaya mencakup peraturan-peraturan yang berisi kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan, yang diterima atau ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diijinkan.

Sifat hakiki tersebut menjadi ciri setiap budaya. Akan tetapi, apabila seseorang atau sekelompok orang yang memahami sifat hakiki yang esensial, terlebih dahulu ia harus memecahkan pertentangan-pertentangan yang ada didalamnya.

  1. Budaya Dimiliki Bersama Oleh Suatu Kelompok

Sebagaimana telah dijelaskan, masyarakat sebagai wadah dan dan budaya sebagai isi merupakan kesatuan yang dapat dipisahkan dan merupak dua komponen yang bersatu. Setiap masyarakat memilki budaya dan setiaop budaya pasti ada masyarakat yang memilikinya. Masing-masing masyarakat seringkali memiliki budaya yang bersifat khas, yaitu hanya dimilki masyarakat tersebut.

Ciri khas perbedaan itu disebabkan oleh perbedaan latar belakang masyarakat yang bersangkutan. Faktor-faktor penyebab perbedaan itu antara lain:

  • Faktor Alam
  • Faktor Kebiasaan
  • Faktor Kedaerahan
  • Pelapisan Sosial
  1. Kecenderungan Bertahan dan Berubahnya Kebudayaan

Kebudayaan akan terus hidup manakala masyarakat mau mempertahankannya, sebaliknya kebudayaan akan musnah jika masyarakat tidak lagi menggunakannya.

Dalam mempelajari kebudayaaan selalu harus diperhatikan hubungan antara unsur- unsur yang mempengaruhi budaya itu cenderung bertahan atau berubah dan situasi serta kondisi yang dialami oleh masyarakat yang bersangkutan.

Unsur- unsur penyebab kecenderungan bertahannya suatu budaya antara lain:

  • Unsur Idiologi
  • Unsur Kepercayaan / Religi
  • Unsur Seni
  • Unsur Bahasa

Sedangkan, unsur- unsur kecenderungan perubahan budaya dikarenakan antara lain :

  • Unsur Mata Pencaharian
  • Unsur Sistem Teknologi
  • Unsur Pengetahuan
  1. Budaya dan Pemenuhan Kebutuhan Manusia

Budaya berfungsi membantu manusia memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia terdiri atas kebutuhan biologis, kebutuhan sosial, dan kebutuhan psikologis. Manusia mempunyai berbagai kebutuhan aga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Selain itu, kebutuhan manusia muncul sebagai upaya manusia untuk memanfaatkan lingkungan.

Kebutuhan manusia akan berbeda sesuai dengan tempat, waktu, situasi, dan kondisi. Kebutuhan di desa akan berbeda dengan kebutuhan di kota, kebutuhan pada waktu musim hujan akan berbeda dengan kebutuhan pada waktu musim kemarau, dan sebagainya.

  1. Budaya Diperoleh Melalui Proses Belajar

Sebagaimana telah dibahas, bahwa kebudayaan diperoleh melalui proses belajar dari masyarakat dan lingkungannya. Tata kelakuan yang didasari kebudayaan dipelajari oleh anggota masyarakat yang lain secara turun temurun. Namun demikian, tidak semua tingkah laku yang dipelajari adalah kebudayaan. Binatang juga dapat belajar, tetapi tingkah laku yang dipelajarinya bukanlah kebudayaan. Binatang dapat mengikuti perintah majikannya, namun tidak dapat membuat dan mengembangkan kebudayaan. Perbedaan tingkah laku binatang yang dipelajari dan tingkah laku budaya manusia sangat penting, tidak saja untuk memahami asal-usul kebudayaan, melainkan juga untuk mengenal sifat-sifat hakikat kebudayaan.

Proses belajar kebudayaan oleh manusia sebagai anggota masyarakat dapat melalui:

  • Proses Internalisasi
  • Proses Sosialisasi
  • Proses Enkulturasi

Referensi:

Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: UI Press.

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rieka Cipta.

Elly, “manusia dan kebudayaan”. Diunduh dari https://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/196604251992032-ELLY_MALIHAH pada 5 Desember 2015.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: