Variasi Bahasa

Variasi bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Dalam hal variasi bahasa ini ada dua pandangan.

Pertama, variasi itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan keragaman fungsi bahasa itu. Jadi variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa. Kedua, variasi bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam.

Chaer dan Agustina (2010:62) mengungkapkan variasi bahasa itu ada beberapa jenis, diantaranya

Variasi Bahasa dari Segi Penutur meliputi (1) variasi bahasa Idiolek yaitu Variasi bahasa idiolek adalah variasi bahasa yang bersifat perorangan. Menurut konsep idiolek. setiap orang mempunyai variasi bahasa atau idioleknya masing-masing (2) Variasi Bahasa Dialek yaitu Variasi bahasa dialek adalah variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu. Umpamanya, bahasa Jawa dialek Bayumas, Pekalongan, Surabaya, dan lain sebagainya. (3) Variasi Bahasa Kronolek atau Dialek Temporal yaitu variasi bahasa kronolek atau dialek temporal adalah variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok sosial pada masa tertentu. Misalnya, variasi bahasa Indonesia pada masa tahun tiga puluhan, variasi bahasa pada tahun lima puluhan, dan variasi bahasa pada masa kini. (4) Variasi Bahasa Sosiolek yaitu variasi bahasa sosiolek adalah variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Variasi bahasa ini menyangkut semua masalah pribadi para penuturnya, seperti usia, pendidikan, seks, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi, dan lain scbagainya.Variasi Bahasa Berdasarkan Usia

Berkaitan dengan variasi bahasa berdasarkan tingkat golongan, status dan kelas sosial para penuturnya dikenal adanya variasi bahasa akrolek, basilek, vulgal, slang, kulokial, jargon, argoi, dan ken. Adapun penjelasan tentang variasi bahasa tersebut adalah sebagai berikut:

1)   Akrolek adalah variasi sosial yang dianggap lebih tinggi atau lebih bergengsi darivariasi sosial lainya;

2)   Basilek adalah variasi sosial yang dianggap kurang bergengsi atau bahkan
dipandang rendah;

3)   Vulgal adalah variasi sosial yang ciri-cirinya tampak pada pemakai bahasa yang kurang terpelajar atau dari kalangan yang tidak berpendidikan;

4)   Slang adalah variasi sosial yang bersifat khusus dan rahasia;

5)   Kolokial adalah variasi sosial yang digunakan dalam percakapan sehari-hari yang cenderung menyingkat kata karena bukan merupakan bahasa tulis. Misalnya dok (dokter), prof (profesor), let (letnan), nda (tidak);

6)   Jargon adalah variasi sosial yang digunakan secara terbatas oleh kelompok sosial tertentu. Misalnya, para montir dengan istilah roda gila, didongkrak, dll;

7)   Argot adalah variasi sosial yang digunakan secara terbatas oleh profesi tertentu dan bersifat rahasia. Misalnya, bahasa para pencuri dan tukang copet, barang dalam arti mangsa, daun dalam arti uang, dll;

8)   Ken adalah variasi sosial yang bernada memelas, dibuat merengek-rengek penuh dengan kepura-puraan. Biasanya digunakan oleh para pengemis.

Joos (Chaer dan Agustina, 2010:70) membagi variasi bahasa atas lima macam, yaitu:

  1. Ragam Beku (frozen)

Gaya atau ragam beku adalah variasi bahasa yang paling formal, yang digunakan pada situasi-situasi hikmat, misalnya dalam upacara kenegaraan, khotbah, dan sebagai nya.

  1. Ragam Resmi (formal)

Gaya atau ragam resmi adalah variasi bahasa yang biasa digunakan pada pidato kenegaraan, rapat dinas, surat-menyurat, dan lain sebagainya.

  1. Ragam Usaha (konsultatif)

Gaya atau ragam usaha atau ragam konsultatif adalah variasi bahasa yang lazim dalam pembicaraan biasa di sekoiah, rapat-rapat, atau pembicaraan yang berorientasi pada hasil atau produksi.

  1. Ragam Santai (casual)

Gaya bahasa ragam santai adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi yang tidak resmi untuk berbincang-bincang dengan keluarga atau teman karib pada waktu istirahat dan sebagainya.

  1. Ragam Akrab (intimate)

Gaya atau ragam akrab adalah variasi bahasa yang biasa digunakan leh para penutur yang hubungannya sudah akrab. Variasi bahasa ini biasanya pendek-pendek dan tidak jelas.

  1. Variasi Bahasa dari Segi Sarana

Variasi bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau jalur yang digunakan. Misalnya, telepon, telegraf, radio yang menunjukan adanya perbedaan dari variasi bahasa yang digunakan. Salah satunya adalah ragam atau variasi bahasa lisan dan bahasa tulis yang pada kenyataannya menunjukan struktur yang tidak sama

Adapapun paparannya bisa diunduh pada laman ini RAGAM BAHASA

Ditulis pada Uncategorized | Komentar Dinonaktifkan pada Variasi Bahasa

PERKEMBANGAN EJAAN

Ejaan baku yang digunakan saat ini  adalah ejaan bahasa Indonesia yang mengalami perubahan dari masa-ke masa dimulai dari ejaan Van Ophuijsen, Ejaan Soewandi, Ejaan yang disempurnakan hingga Ejaan Bahasa Indonesia. Penulisan Ejaan ymengalami perubahan yang dimulai dari ejaan Van Ophuijsen yang  terdengar dalam Kongres Bahasa Indonesia I, 1983, di Solo. Ejaan van Ophuysen ini merupakan ejaan yang pertama kali berlakudalam bahasa Indonesia yang ketika itu masih bernama bahasa Melayu.

Setelah  perubahan ejaan yang ini yang dikenal dengan ejaan Soewandi, muncullah reaksi  setelah pemulihan kedaulatan (1949) yang melahirkan ide yang muncul dalam Kongres Bahasa Indonesia II di Medan (1954). Waktu itu pejabat Mentri Pendidikan dan kebudajaan adalah Mr. Muh. Yamin yang memutuskan : (1) Ejaan sedapat-dapatnya menggambarkan satu fonem dengan satu huruf (2) Penetapan hendaknya dilakukan oleh suatu badan  yang kompeten (3) Ejaan itu hendaknya praktis tetapi ilmiah.Pada tanggal 19 Maret 1947 ejaan Soewandi diresmikan menggantikan ejaan van Ophuijsen. Ejaan baru itu oleh masyarakat diberi julukan ejaan Republik.

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan pemakaian Ejaan Bahasa Indonesia. Peresmian ejaan baru itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972 . Dan mulai tahun 2015 digunakan Ejaan Bahasa Indoenesia untuk menggantikan EYD.

Adapun paparan materi dapat diunduh pada laman berikut

PERKEMBANGAN EJAAN

Ditulis pada Uncategorized | Komentar Dinonaktifkan pada PERKEMBANGAN EJAAN

EVALUASI UAS BAHASA INDONESIA

Diberitahukan pada mahasiswa rombel 1, 2,3, 16,17,18, dan 38 nilai UAS Bahasa Indonesia dapat diunduh di sini.

saya ucapkan selamat bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus, dan jangan bersedih bagi mahasiswa yang mendapati keterangan belum atau tidak lulus. Silakan bagi yang lulus dengan syarat untuk mengerjakan soal UAS kembali dan dikirim ke surel saya [email protected]. Apabila sudah mengirim silakan konfirmasi ke no saya. Surel maksimal saya tunggu sampai hari Jumat 13 Januari 2016 pukul 11.00 WIB.
salam
dosenmu, Diyamon Prasandha
[ad name=”HTML”]
Ditulis pada Uncategorized | Komentar Dinonaktifkan pada EVALUASI UAS BAHASA INDONESIA

Soal Ulangan Tengah Semester

Soal Ulangan Tengah Semester

Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Soal dapat di Unduh disini !!!

 

Ketentuan :

  • Unduh Aplikasi
  • Buka Menggunakan PC/KOMPUTER (hanya bisa dibuka menggunakan PC/Komputer)
  • Pastikan PC/KOMPUTER sudah mempunyai aplikasi pembuka Flash
  • Cara :
  1. Buka Aplikasi (Akan muncul tampilan seperti dibawah)
  2. Isi Identitas (Nama dan NIM)

no-1

2. Setelah itu klik OK

no-2

3. Tampilan akan berubah menjadi seperti dibawah ini

4. Pilih paket

no-3

5. Pilih paket 1

no-4

6. Kerjakan sampai Selesai.(INGAT..Ada batas Waktu yang tertera pada Pojok kanan atas)

7. Cetak hasil / Printscreen

8. Hasil Kirim ke Komting

 

Jangan lupa Tinggalkan Nama Anda pada Komentar untuk monitoring .

Ditulis pada Uncategorized | Komentar Dinonaktifkan pada Soal Ulangan Tengah Semester

Pelatihan Menulis Artikel

Kegiatan dilaksanakan dengan ketentuan :
hari : Minggu
tanggal : 13 November 2016
tempat : Gedung LP3 Unnes
pakaian : Bebas Sopan dan Rapi

setiap rombel WAJIB mengirimkan 3 Orang perwakilan untuk mengikuti kegiatan tersebut

Ditulis pada Uncategorized | Komentar Dinonaktifkan pada Pelatihan Menulis Artikel