Santri Mempunyai Peran Besar Mencegah Paham Radikalisme Lho, Apa Saja ? #2

Santri Ponpes Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah

(Dok. Pribadi)

 

Bismillahirrohmanirrohim

Salam Konservasi !

Santri sebagai salah satu generasi muda penerus bangsa mempunyai andil besar dalam memerangi paham radikalisme dan terorisme yang akhir-akhir ini semakin marak keberadaannya. Santri sebagai manifestasi kekuatan bangsa dengan gagahnya membawa prinsip ‘Islam Rohmatan Lil ‘alamin’ dimana santri dibesarkan dalam lingkungan pesantren yang baik bagi perkembangan sebagai generasi muda penerus bangsa.

Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, bahwa pesantren dikenal sebagai institusi pendidikan keagamaan yang sangat unik dan religius khas Indonesia yang telah berusia ratusan tahun dan masih eksis sampai hari ini. Pesantren mengalami pembauran dengan masyarakat secara baik. Keberhasilan pesantren seperti ini kemudian menjadi model keberagamaan yang toleran di kalangan umat Islam pada umumnya.Inilah yang membuat pandangan dunia bahwa karakter Islam di Indonesia seringkali dipersepsikan sebagai muslim yang ramah dan damai.
Keramahan wajah pesantren dibentuk oleh karakter pesantren itu sendiri, yaitu :
1. Tawassuth yang berarti tidak memihak atau moderasi.

2. Tawazun, menjaga keseimbangan dan harmoni.

3. Tasammuh, toleransi.

4. Tasyawwur, musyawarah.

5. Adil, bersikap adil dalam beraksi ataupun bereaksi.

Kelima karakter inilah yang sejak dahulu kala membentuk santri dalam menjalani kehidupan nyata di masyarakat dalam berbangsa dan bernegara, sehingga sekarang jika kita berbicara tentang solusi terhadap masalah  radikalisme dan terorisme saya kira memang harus kita kembali kepada strategi pesantren, karena pesantrenlah yang memperkenalkan cara pertama untuk melindungi bangsa ini dari berbagai macam paham dari luar yang kini mulai menggerogoti bangsa .

Sebenarnya, peran santri dalam mencegah paham radikalisme sudah dicontohkan oleh para pendahulu, contohnya saja saat mengusir sekutu di Surabaya lewat pertempuran 10 November, kaum santri memiliki andil yang besar dengan “Resolusi Jihad’nya yang terkenal. Nah, lantas apa yang harus dilakukan santri dalam memerangi paham radikalisme dan terorisme zaman sekarang ?

Oke langsung saja, sebagai #SantriZamanNow sekaligus generasi muda yang menjadi tumpuan bangsa, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu :

  • Meningkatkan Pemahaman Keagamaan, Radikalisme di kalangan pemuda disebabkan oleh minimnya pemahaman agama. Belajar agama secara dangkal dapat memicu mereka melakukan kekerasan, bahkan atas nama agama. Tindakan terorisme balakangan ini dilakukan dengan cara bunuh diri, misalnya bom bunuh diri, sebab Islam justru melarang tindakan bunuh diri, sehingga tindakan terorisme dalam bentuk apapun sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Tindakan terorisme mengatasnamakan Islam sering mengaitkan perbuatannya dengan jihad, padahal mereka sebenarnya tidak tahu makna jihad sesungguhnya. Nah, disinilah Santri berperan nyata dalam pencegahan paham radikalisme pada generasi muda.
  • Membentuk komunitas-komunitas damai di lingkungan sekitar, Santri bisa menjadi pionir dalam pembentukan komunitas cinta damai di lingkungannya. Komunitas-komunitas tersebut lah yang melakukan sosialisasi ke masyarakat maupun ke sekolah-sekolah akan bahaya paham radikalisme.
  • Menjaga Persatuan dan Kesatuan, Santri sebagai generasi muda mempunyai kemampuan, kepinteran, Keberanian dan mempunyai tekad yang kuat untuk melindungi Bangsa Indonesia yang mereka cintai. Menunjukkan sikap bela Negara para santri saat ini dapat dilakukan dengan menampilkan perilaku-perilaku positif yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 dengan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa yang bertujuan untuk melawan segala macam paham kebencian dan kekerasan yang ingin merusak keutuhan NKRI. Dalam hal ini juga, santi masuk dan berperan nyata dalam menjaga persatuan dan kesatun bangsa.

Di lingkungan Universitas Negeri Semarang, banyak mahasiswa yang juga menjadi santri. Oleh karenanya, langkah UNNES dalam memerangi paham radikalisme dan terorisme semakin nyata karena didukung oleh mahaiswanya yang sebagian juga berstatus sebagai santi pondok pesantren.

Mari kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta cegah, lawan, berantas paham radikalisme dan terorisme !

Salam Semangat !

~Hasan Nur Iman

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: