Ciri-Ciri Khusus Gajah (Ciri Fisik)

Februari 25, 2021 in SOSIOLOGI | Comments (0)

zonahewan.com – Secara umum, gajah saat ini diketahui sebagai hewan terbesar yang hidup di muka Bumi. Di dunia, terdapat 2 spesies utama gajah yang diketahui, yaitu gajah Afrika (nama latin: Loxodonta africana) dan gajah Asia (nama latin: Elephas maximus). Kedua spesies gajah itu hidup di benua atau kontinen yang berbeda, dan masing-masing spesies memiliki sub-spesies. Berikut ini klasifikasi dari Gajah:

Klasifikasi Gajah

  • Kingdom : Animalia
  • Subkingdom : Bilateria
  • Filum : Chordata
  • Subfilum : Vertebrata
  • Kelas : Mamalia
  • Subkelas : Theria
  • Ordo : Proboscidea
  • Famili : Elephantidae
  • Genus : Loxodonta (Gajah Afrika); Elephas (Gajah Asia)
  • Spesies : africana (Gajah Afrika yang hidup di savana); cyclotis (Gajah Afrika yang hidup di dalam hutan); maximus (Gajah Asia)

Gajah merupakan hewan besar yang memiliki berbagai karakteristik fisik yang unik sehingga membuatnya mudah untuk dikenali. Berikut ini beberapa Ciri Khusus Gajah:

Ukuran Gajah

Gajah Afrika lebih besar dibandingkan gajah Asia. Bobot gajah Afrika berkisar antara 2268 hingga 6350 kilogram dengan tinggi mencapai 4 meter, sedangkan kisaran bobot gajah Asia adalah antara 2041 hingga 4990 kilogram dengan tinggi mencapai 3 meter.

Gajah Memiliki Belalai

Belalai pada gajah merupakan perpanjangan dari bibir bagian atas dan hidung. Belalai gajah memiliki berbagai fungsi yang vital bagi kehidupan seekor gajah. Belalai digunakan oleh gajah untuk menggenggam, bernafas, untuk makan (memasukkan makanan ke dalam mulut), meminum, untuk bersih-bersih dari debu, untuk mengendus, untuk mengangkat, berkomunikasi, alat perlindungan dan sebagai alat penginderaan. Untuk mendukung berbagai fungsi vitalnya itu, belalai gajah diperkirakan dilengkapi oleh 100.000 otot dan tendon. Hal itu membuat belalai gajah bukan hanya menjadi sangat fleksibel, tetapi juga kuat. Belalai gajah bisa memanjang, menegang (berkontraksi), serta bisa digerakkan ke segala arah sesuai kehendak sang gajah.

Telinga Gajah Besar

Ukuran telinga gajah bisa mencapai seperenam dari ukuran tubuhnya dan memiliki fungsi utama dalam proses pendinginan (cooling). Pada telinga gajah mengandung jaringan pembuluh darah dengan ukuran yang sangat kecil dan begitu ekstensif. Aliran darah yang hangat saat bersirkulasi pada jaringan tersebut akan mendingin sebagai akibat dari pengaruh lingkungan di luar tubuh gajah. Hal itu bisa terjadi karena lapisan kulit pada telinga gajah sangat tipis, sehingga kontak antara darah dengan temperatur lingkungan luar yang lebih dingin dapat terjadi. Darah yang telah mendingin itu kemudian dialirkan kembali ke seluruh tubuh, sehingga temperatur tubuh gajah akan berkurang.

Melihat fungsinya itu, maka telinga gajah yang habitatnya lebih dekat ke ekuator akan lebih besar daripada gajah yang habitat hidupnya lebih jauh dari garis khatulistiwa. Semakin dekat habitatnya ke ekuator, maka akan semakin banyak panas yang harus dipindahkan dari tubuh gajah, gajah tersebut akan memiliki bentuk telinga yang lebih lebar.

Gading Gajah

Setiap spesies gajah, baik itu jantan atau betina, akan memiliki gading. Gading gajah jantan berukuran lebih besar (50-79 kg) dibandingkan gading gajah betina (18-20 kg), dan gajah Afrika memiliki gading yang lebih besar dibandingkan gajah Asia. Bobot gading gajah terberat yang pernah ditimbang bisa mencapai 100 kg.

Kaki Gajah

Rangka kaki gajah memiliki keunikan tersendiri. Berdasarkan gambar di bawah ini, maka dapat terlihat bahwa bagian kaki gajah memiliki tulang rangka yang miring dengan bantalan lemak yang besar dan terdapat jaringan ikat pada bagian tumit kaki gajah.

Dengan bentuk rangka yang miring itu berarti bisa dikatakan bahwa gajah berjalan dengan cara berjinjit dengan mendistribusikan bobot tubuh mereka yang besar secara merata ke bantalan lemak dan/atau ke jaringan ikat yang ada di tumitnya. Struktur kaki gajah yang demikian membuatnya dapat melewati berbagai medan, baik itu tanah yang tak rata maupun tanah berawa.

Kulit Gajah

Kulit gajah secara umum berwarna abu-abu, penampilannya terlihat menyerupai keriput. Jika dibandingkan antara gajah Afrika dan Asia, maka kulit gajah Afrika lebih berkeriput dibandingkan dengan kulit gajah Asia. Kulit keriput yang dimiliki gajah bertujuan untuk menjaga tubuh gajah agar tetap dingin (atau tidak terlalu panas).

Keriput yang ada pada kulit dapat menangkap kelembaban udara sehingga bisa berfungsi dalam mendinginkan temperatur tubuh gajah. Tidak hanya keriput, namun kulit gajah juga tebal, tebalnya bisa mencapai 3,8 cm atau sekitar 1,5 inci. Kulit yang tebal itu dapat melindungi gajah dari suhu lingkungan yang dingin.

Rambut di Tubuh Gajah

Rambut pada tubuh gajah terlihat jarang dan tipis, serta tersebar tidak merata di tubuhnya. Hanya pada bagian-bagian tertentu saja rambut gajah terkonsentrasi, misalnya pada bagian seputar mata, telinga, dagu, dan ekor. Gajah berusia muda memiliki lebih banyak rambut ketimbang gajah dewasa.


Comments are closed.