Archive for category Sosial-Budaya

Silabus Antropologi SMA Kelas XI Kurikulum 2013

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan Read the rest of this entry »

Menariknya Belajar Antropologi Kesehatan

            Pernahkah teman-teman mendengar kata “Antropologi Kesehatan”? Pernah ataupun tidak, tapi sepertinya kata tersebut tidak asing di telinga kita. Pada Antropologi Kesehatan, terdapat dua perpaduan disiplin ilmu, yaitu “Antropologi” dan “Kesehatan”. Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia, kebiasaan hidup masyarakat. Sedangkan Kesehatan adalah istilah mengenai kondisi tubuh manusia, yaitu apakah organ-organ tubuh manusia dapat bekerja dengan baik yang merupakan pertanda sehat ataukah terdapat gangguan pada sistem kerjanya yang merupakan pertanda sakit. Jadi, Antropologi Kesehatan adalah ilmu yang mempelajari tentang kebiasaan hidup masyarakat terkait dengan kesehatan. Lantas, apakah ada keterkaitan antara kedua hal tersebut? Jika ada, bagaimana kaitannya? Ada nggak ya.. kasih tahu nggak ya.. apa hayoo..? hehe..

Tentu ada. Objek kajian utama dari Antropologi adalah manusia, sedangkan manusia yang ada dari zaman dulu pun sudah dapat merasakan kondisi tubuhnya, apakah dirasakan baik-baik saja ataukah kurang enak badan, walaupun untuk penanganannya mungkin mereka belum begitu paham. Selain itu, kebiasaan perilaku masyarakat tentunya berdampak pula pada kesehatan, sehingga tingkat kesehatan suatu masyarakat seringkali berbeda dengan masyarakat lainnya. Read the rest of this entry »

Lestari Batikku, Lestari Sungaiku? (Ironi Kelestarian Budaya dan Kelestarian Alam di Pekalongan)

Pendahuluan

Pekalongan telah dikenal banyak orang sebagai “Kota Batik”. Kota yang berada di pesisir pantai utara ini dapat dikatakan semakin berkembang menjadi kota industri. Di sana muncul banyak perusahaan, yang paling terlihat adalah industri Batik –baik skala rumahan (kecil) maupun pabrik (besar)—dan pabrik tekstil yang merupakan penunjang pada pembuatan Batik. Batik menjadi sektor usaha yang banyak dijalani oleh masyarakat Pekalongan, dapat pula dikatakan bahwa Batik telah berpengaruh besar terhadap jalannya roda perekonomian masyarakat Pekalongan. Hal tersebut sudah dilakukan secara turun temurun dari zaman kakek-nenek mereka. Mereka terus mengembangkan Batik karena Batik merupakan salah satu kebudayaan yang mereka miliki dimana orang-orang sebelum mereka juga melakukan itu dan terbukti bisa hidup dengan baik. Sekarang ini, Batik terus mengalami perkembangan. Batik tidak hanya dikenal oleh masyarakat Pekalongan ataupun lingkup Jawa, namun sudah dikenal pada lingkup nasional, dan bahkan internasional. Read the rest of this entry »

Suronan di Pura Mangkunegaran

Tanggal 1 Suro adalah awal dari tahun penanggalan Jawa. Pada hari tersebut, berarti juga terjadi pergantian tahun. Biasanya pergantian tahun Jawa terjadi bersamaan atau selisih sedikit dengan pergantian tahun Hijriyah, karena asal usul penanggalan Jawa juga tidak terlepas dari penanggalan Hijriyah. Banyak masyarakat yang menganggap waktu tersebut adalah waktu sakral, terutama pada masyarakat Jawa yang memang masih kental dengan hal-hal demikian. Read the rest of this entry »

Review Artikel “Budaya Kekerasan dalam Perspektif Nilai-nilai dan Etika Masyarakat Jawa”

Masyarakat Jawa dikenal banyak orang sebagai masyarakat yang berbudaya adiluhung, halus, penuh tata krama dalam setiap perilakunya pada kehidupan sehari-hari sehingga tidak sedikit masyarakat –baik orang Jawa itu sendiri maupun bukan—berasumsi bahwa masyarakat Jawa memiliki kebudayaan tinggi. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar, namun tidak pula salah. Menilik orang Jawa terdahulu, yaitu pada zaman kerajaan, Kerajaan Jawa sering melakukan peperangan baik dengan kerajaan yang juga berada di Jawa maupun dengan kerajaan di luar Jawa. Bahkan, Kerajaan Jawa pernah menaklukan wilayah se-Nusantara yang luasnya melebihi wilayah Negara Indonesia sekarang ini, yaitu ketika masa Patih Gajah Mada. Dari hal demikian, nampaknya asumsi bahwa masyarakat Jawa adalah orang yang berprilaku halus terasa tidak tepat. Hal tersebut malah lebih mengarah pada asumsi bahwa masyarakat Jawa tidak berbeda jauh layaknya penjajah dari Eropa yang berkeinginan menguasai daerah seluas-luasnya. Read the rest of this entry »

Lewat ke baris perkakas