1. 1. IndividuIndividu, kelompok

Individu berasal dari kata in-dividere yang berarti tidak dapat dibagi-bagi atau sebagai sebutan bagi manusia yang berdiri sendiri, atau manusia perseorangan. Individu yang dimaksud adalah insan (manusia), Aristoteles berpendapat bahawa manusia merupakan penjumlahan dari kemampuan tertentu yang masing-masing bekerja sendiri seperti kemampuan-kemampuan Vegetatif (makan dan berkembang biak), kemampuan Sensitif (bergerak, bernafsu, perasaan dan mengamati) dan kemampuan Intelektif (kecerdasan).

Dengan kata lain, individu adalah subjek yang bertindak (aktor), subjek yang melakukan sesuatu hal, subjek yang memiliki pikiran, subjek yang memiliki keinginan, subjek yang memiliki kebebasan dan subjek yang memberi arti (meaning). Pada pengertian idividu sebagai konsep sosiologi, pengertian subjek menunjuk pada semua keadaan yang berhubungan dengan dunia internal manusia. Sedangkan konsep Objek tidak teralu berbeda jauh artinya dari yang diartikan dalam ilmu-ilmu alam, seperti batu, air dan semua benda umumnya.

  1. Kelompok sosial

Kelompok sosial lahir disebabkan karena kebutuhan masnusia untuk berhubungan. Akan tetapi, tidak semua hubungan dapat dikatakan sebagai kelompok sosial. Soerjono Soekanto (1982 : 111) mengemukakan beberapa persyaratan terbentuknya kelompok sosial, yaitu :

  • Adanya kesadaran dari anggota kelompok tersebut bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
  • Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan lainnya dalam kelompok.
  • Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok yang bersangkutan yang merupakan unsur pengikat atau pemersatu. Faktor tersebut dapat berupa nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama ataupun ideologi yang sama.
  • Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.

Contoh pengklasifikasian kelompok sosial:

1) In Group dan Out Group

Sikap In Group biasanya didasari oleh perasaan simpati. Dalam In Group sering kali digunakan Stereotypen, yaitu gambaran-gambaran atau anggapan-anggapan yang bersifat mengejek terhadap suatu objek diluar kelompoknya. Out Group didasari oleh suatu kelainan dengan wujud antipati.

2) Primary Group dan Secondary Group.

Primary Group merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena adanya perasaan saling mengenal secara pribadi diantara anggotanya. Sedangkan Secondary group adalah kelompok besar yang terdiri dari banyak orang dan sifatnya lebih mengarah kepada individual, individu tidak perlu saling mengenal secara pribadi dan sifatnya tidak langgeng.

3) Gemeinschaft dan Gesselschaft

Gemeinschaft adalah hubungan yang dilakukan oleh antar individu atau kelompok yang memiliki ikatan kuat, biasanya yang memiliki ikatan darah, ideologi, atau kesamaan daerah asal. Sedangkan gesellschaft adalah hubungan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan kelompok lain untuk waktu tertentu.

4) Formal Group & Informal Group

Formal Group merupakan kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan tegas yang sengaja diciptakan untuk mengatur hubungan diantara anggotanya (asosiasi). Informal grup adalah suatu kelompok yang terjadi karena kesamaan yang sifatnya tidak mengikat anggotanya serta tidak memiliki struktur dan organisasi yang pasti.

5) Kelompok-Kelompok Sosial yang Teratur dan Tidak Teratur.

Kelompok sosial teratur terbagi menjadi dua yaitu kerumunan dan Publik. Kerumunan adalah suatu kelompok manusia yang bersifat sementara, tidak terorganisir dan tidak mempunyai seorang pimpinan serta tidak mempunyai sistem pembagian kerja. Sedangkan publik adalah kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interaksi yang terjadi berlangsung melalui alat-alat komunikasi pendukung, seperti pembicaraan berantai secara individual, media massa maupun kelompok.

6) Masyarakat Pedesaan (Rural Community) dan Masyarakat Perkotaan (Urban Community).

Masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang tinggal di desa. Biasanya, masyarakat pedesaan memiliki hubungan yang erat, kehidupannya masih sederhana dan memiliki pekerjaan yang sama. Sedangkan masyarakat perkotaan adalah masyarakat yang ditandai dengan masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan dan memiliki individualitas yang tinggi. Masyarakat perkotaan lebih kompleks daripada masyarakat pedesaan.

  1. Hubungan Sosial

John Lewis Gillin, menjelaskan bahwa interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu, antara individu dan kelompok, atau antarkelompok. Interaksi sosial adalah kunci bagi seluruh kehidupan sosial karena tidak mungkin ada kehidupan bersama tanpa interaksi sosial. Oleh karena itu, komunikasi dan kontak sosial merupakan dasar eksistensi suatu masyarakat. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik berupa aksi saling mempengaruhi antarindividu, antara individu dan kelompok, dan antarkelompok. Sementara itu, Gillin mendefinisikan interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu, antara individu dan kelompok, atau antarkelompok.

Syarat terjadinya interaksi adalah adanya kontak dan komunikasi. Kontak dapat dibedakan menjadi kontak positif (mengarah pada kerjasama) dan negatif (mengarah pada konflik); serta kontak primer (terjadi secara langsung) dan sekunder (terjadi melalui perantara). Sedangkan komunikasi adalah Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Ada unsur pokok dalam komunikasi yaitu komunikator, komunikan, pesan, media dan efek. Kontak sosial dapat terjadi tanpa komunikasi. Secara umum, interaksi sosial dapat terjadi antarindividu, antara individu dan kelompok, serta antarkelompok. Interaksi sosial dapat bersifat positif maupun negative. Interaksi sosial positif artinya saling menguntungkan, sedangkan interaksi negative artinya merugikan salah satu pihak atau keduanya. Contoh interaksi sosial:

  • Interaksi Sosial Antar Individu: seorang kakak mengajari adiknya belajar matematika; seorang siswa bertanya kepada gurunya; seorang dokter dengan pasiennya.
  • Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok: guru dengan siswanya; presiden dengan rakyatnya; komandan dengan anggotanya.
  • Interaksi Sosiaal Antar Kelompok: Polisi dengan TNI saling berkerja sama memberantas preman; PMR dan PRAMUKa berkerja sama dalam pemberian bantuan

 

Referensi:

https://sosiologi-sman-1-cibeber-cikotok.blogspot.co.id/2015/02/materi-sosiologi-kelas-x-bab-2-hubungan.html, diunduh pada tanggal 14 Desember 2015.

https://nugrohocahyo.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-gemeinschaft-dan-gesellschaft.html, diunduh pada tanggal 14 Desember 2015.

https://sosiologi-sman-1-cibeber-cikotok.blogspot.co.id/2015/02/materi-sosiologi-kelas-x-bab-2-hubungan.html, diunduh pada tanggal 14 Desember 2015.

https://www.artikelsiana.com/2014/09/pengertian-interaksi-sosial-contoh-contohnya.html, diunduh pada tanggal 14 Desember 2015.

Mauliana, Annisa Medika. Dalam https://blog.unnes.ac.id/annisamedika, diunduh pada tanggal 20 Desember 2015