Pondok Pesantren Al- Asror sebagai Lembaga Pendidikan Berbasis Agama Islam

santrii

Jenis kegiatan utama yang ada di Ponpes Al- Asror yaitu madrasah diniyah dan ngaos bandongan.
A. Kegiatan Madrasah Diniyah
Madrasah diniyah merupakan salah satu jenis sistem pembelajaran formal yang ada di pondok pesantren pada umumnya. Di Ponpes Al- Asror sendiri, madrasah diniyah (madin) merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti oleh seluruh santri. Kegiatan ini merupakan jenis pembelajaran formal yang telah terdaftar di Kementrian Agama Kota Semarang.

Madrasah diniyah Al- Asror seperti halnya sekolah formal pada umumnya, memuat beragam jenis komponen mulai dari kepala madrasah diniyah, dewan asatidz- asatidzah (guru) sebagai pendidik dan santri sebagai peserta didik. Madrasah diniyah ini dilaksanakan setiap malam pukul 20.30- 21.30 ke atas. Adapun di dalam madrasah diniyah sendiri terdapat beberapa macam tingkatan kelas mulai dari kelas i’dad (persiapan), awwaliyah (pemula) yang terdiri atas kelas IV, V, dan VI, dan yang terakhir adalah kelas wustho yang merupakan kelas dengan tingkatan tertinggi dan terdiri atas kelas I, II, dan III.
Kurikulum yang diberlakukan di madrasah diniyah Al- Asror merupakan kurikulum yang disusun oleh para dewan asatidz yang mengacu pada kurikulum dari Kemenag. Adapun kurikulum yang diajarkan disini sama, hanya saja bahan ajar materi yang disampaikan berbeda pada tiap tingkatan kelasnya berupa kajiankitab. Sebagai contoh untuk kelas II wustho materi yang dipelajari meliputi :
1. Ilmu fiqih, kitab yang dikaji adalah Fathul Qorib.
2. Ilmu tauhid, kitab yang dikaji adalah Kifayatul ‘Awam.
3. Ilmu nahwu, kitab yang dikaji adalah Imrithi.
4. Ilmu shorof, kitab yang dikaji adalah Qowa’idusshorfiyyah
5. Muhafadzoh, yaitu berupa hafalan bait- bait Imrithi yang wajib disetorkan minimal 6 bait tiap minggunya. Sedangkan keseluruhan bait yang dihafalkan berjumlah 254 bait.
6. Qirtub, yaitu membaca kitab kuning/ kitab gundulan. Biasanya kitab yang dibaca adalah kitab yang dikaji dari fiqih.
7. Musyawaroh, yaitu diskusi mingguan yang dipimpin oleh kelompok diskusi dari sejumlah santri kelas II wustho yang telah dibagi dalam beberapa kelompok. Materi diskusi yang disampaikan adalah materi fiqih.
Pada tiap akhir tingkatan kelas, santri wajib mengikuti ujian akhir yang disebut dengan niha’ dan wajib mengikuti ujian TA (Tugas Akhir) yang seperti halnya skripsi pada mahasiswa S1. Tugas Akhir diikuti oleh kelas VI Awwaliyah dan kelas III Wustho. Santri kelas III Wustho yang dinyatakan lulus mengikuti ujian TA dan niha’ didedikasikan menjadi ustadz- ustadzah di Madrasah Diniyah Al- Asror.
Pada gambar, terlihat santri kelas II Wustho sedang mengikuti kegiatan madrasah diniyah. Santri sedang menunggu giliran untuk muhafadzoh dan qirtub.

B. Kagiatan Ngaos Bandongan Sore
Ngaos bandongan merupakan salah satu program kegiatan yang diberlakukan bagi seluruh santri Ponpes Al- Asror pada sore hari. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 16.30 – 17.30 yang diikuti oleh seluruh santri baik MTs Al- Asror, MA Al- Asror, SMK Al- Asror, maupun mahasiswa dengan pembagian masing- masing majelis diampu oleh seorang ustadz.
Sebagai contoh yang ada pada gambar merupakan kegiatan ngaos bandongan yang diampu oleh ustadzah Hindun dan diikuti oleh seluruh santri baru putri yang sedang mempelajari kitab Risalah Haidl. Kitab ini mempelajari tentang hukum- hukum darah haidl, nifas, dan istihadhah yang wajib diketahui dan dipelajari oleh wanita.

dsc00710

 

7 Responses to “Pondok Pesantren Al- Asror sebagai Lembaga Pendidikan Berbasis Agama Islam”

Leave a Reply for Arsi Mafirotul Wakhida

My Visitors
Following