Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi

images (5)

Mengapa Terjadi Ketimpangan Sosial?

Ketimpangan sosial dapat diartikan sebagai adanya ketidakseimbangan atau jarak yang terjadi ditengah-tengah masyarakat yang disebabkan adanya perbedaan status sosial, ekonomi, ataupun budaya. Ketimpangan sosial dapat disebabkan oleh adanya faktor-faktor penghambat, sehingga mencegah dan menghalangi seseorang untuk memanfaatkan akses atau kesempatan-kesempatan yang tersedia. Dua faktor penghambat tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Faktor Internal

Yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Rendahnya kualitas sumber daya manusia disebabkan oleh tingkat pendidikan/keterampilan ataupun kesehatan yang rendah, serta adanya hambatan budaya (budaya kemiskinan).

  1. Faktor Eksternal

Yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar kemampuan seseorang. Hal ini dapat terjadi karena birokrasi atau ada pelaturan-pelaturan resmi (kebijakan), sehingga dapat memperkecil akses seseorang untuk memanfaatkan kesempatan dan peluang yang tersedia. Dengan kata lain ketimpangan sosial tersebut diakibatkan oleh hambatan-hambatan atau tekanan-tekanan struktural. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab munculnya kemiskinan struktural.

  1. Ketimpangan Sosial di Masyarakat
  2. Penyebab Ketimpangan Sosial di Masyarakat; Terjadi karena adanya perbedaan sosial dan stratifikasi sosial yang sangat mencolok.
  3. Ancaman Ketimpangan Sosial di Masyarakat; Ketimpangan sosial ini akan berakumulasi dan bersinergi dengan berbagai persoalan masyarakat yang kompleks, yang pada akhirnya akan mengganggu proses pembangunan ekonomi.
  4. Ketimpangan Sosial dalam Dunia Pendidikan

Randall Collins dalam The Credential Society: An Historical Sociology of Education and Stratification, mengemukakan bahwa justru pendidikan formal merupakan awal dari proses stratifikasi sosial itu sendiri. Di Indonesia hal ini didukung oleh adanya pola perjalanan sekolah anak yang berbeda dari kalangan keluarga mampu dan miskin.

 

  1. Lingkungan Sekolah yang Tidak Berkualitas, lingkungan pendidikan yang bisa didapat oleh orang miskin dan kaya atau kota dan desa.
  2. Kurangnya Kesempatan Memperoleh Pendidikan yang Berkualitas, wujud input yakni kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas akan berakibat pada input yakni kualitas hasil pendidikan.
  3. Kualitas Lulusan yang Kurang Memadai, baik dalam nilai akhir ujian ataupun kualitas kemampuan lulusan.
  4. Fasilitas Pendidikan yang Tidak Sama, Ketimpangan output sebenarnya dapat dijelaskan lewat ketimpangan input berupa ketersediaan fasilitas pendidikan, rasio guru-siswa, dan kualitas guru.
  5. Macam-macam Ketimpangan Sosial dalam Pendidikan, berdasarkan dua dimensi tersebut ketimpangan kelompok dapat dikelompokkan dalam empat varian. Pertama, ketimpangan input dalam ukuran individual. Kedua, ketimpangan input dalam ukuran kelompok. Ketiga, ketimpangan output dalam ukuran individual. Keempat, ketimpangan output dalam ukuran kelompok.
  6. Upaya Mengatasi Ketimpangan dan Peningkatan Mutu Pendidikan, upaya untuk mengurangi ketimpangan sosial harus dimulai dari lembaga pendidikan, salah satunya dengan penggunaan metode cooperative learning.
  7. Menunjukkan Rasa Empati terhadap Ketimpangan Sosial

Ketimpangan sosial timbul akibat adanya perbedaan dalam masyarakat atau ketidaksamaan. Faktor penyebabnya karena terbentuknya statifikasi sosial. Dalam masyarakat modern, ketimpangan sosial cenderung lebih tampak karena faktor persaingan dalam kehidupan sangat besar terlihat di berbagai aspek. Misalnya, perbedaan perekonomian, pendidikan, lapangan kerja, dan status sosial lainnya.

  1. Ketimpangan Sosial sebagai Akibat Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi

Ketimpangan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat adalah disebabkan oleh adanya perbedaan yang mencolok antara si kaya dan si miskin atau antara si pintar dan si bodoh. Perbedaan ini kelihatan sangat mencolok dan menimbulkan masalah dalam penanganannya.

  1. Ketimpangan Sosial di Bidang Ekonomi

Adanya globalisasi menyebabkan perekonomian hanya tumbuh di beberapa wilayah, ditambah dengan praktik ekonomi kaptalisme yang menyebabkan si kaya menjadi semakin kaya dan si miskin menjadi semakin miskin. Hal tersebut membawa dampak negatif karena memunculkan ketimpangan sosial.

  1. Ketimpangan Sosial di Bidang Politik

Dengan adanya dominasi ekonomi negara dunia ke satu terhadap negara lainnya, menyebabkan dominasi di bidang politik.

  1. Ketimpangan Sosial di Bidang Budaya

Globalisasi menimbulkan efek westernisasi yang berakibat mengikis budaya lokal juga memunculkan sikap atau gaya konsumerisme.

  1. Mengolah Hasil Kajian dan Pengamatan tentang Ketimpangan Sosial

Dengan adanya konsep ekonomi pendidikan (investasi pendidikan), dengan kata lain pembenahan dalam dunia pendidikan hingga mampu menghasilkan kualitas hasil pendidikan (Human Kapital) yang kelak dapat memberikan perbaikan-perbaikan dalam kehidupan ekonomi baik secara individual maupun kelompok.

  1. Dampak Ketimpangan Sosial di Masyarakat

Ketimpangan yang terjadi di masyarakat dapat menimbulkan dampak yang beragam bagi masyarakat itu sendiri. Dampak tersebut dapat berupa dampak positif dan dampak negatif.

  1. Dampak Positif
  2. Mendorong wilayah lain yang kurang maju untuk dapat bersaing.
  3. Meningkatkan pertumbuhan untuk kesejahteraan masyarakat.
  4. Dampak Negatif
  5. Menimbulkan kecemburuan sosial.
  6. Adanya pembatasan hubungan karena keduduka seseorang dalam masyarakat.
  7. Melemahkan stabilitas dan solidaritas sosial.
  8. Adanya ketidakadilan dalam masyarakat.
  9. Upaya Penanggulangan Ketimpangan Sosial di Masyarakat

Dampak ketimpangan sosial dapat menimbulkan masalah sosial dalam masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya suatu upaya untuk mengatasi ketimpangan sosial tersebut. Adapun upaya mengatasi ketimpangan tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Peningkatan Kualitas Penduduk

Masyarakat Indonesia yang sangat beragam memiliki karakteristik masing- masing. Keberagaman tersebut juga dapat menimbulkan ketimpangan sosial, sehingga perlu adanya peningkatan kualitas manusia. Peningkatan kualitas penduduk dapat dilakukan melalui berbagai usaha. Usaha tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Memperbaiki kualitas pendidikan
  2. Meningkatkan fasilitas kesehatan, baik dari segi jumlah tenaga medis ataupun fasilitas pelayanan kesehatan.
  3. Melakuakn pemberdayaan kelompok di masyarakat, misalnya dengan memberikan penyuluhan atau pengarahan kepada masyarakat.
  4. Mobilitas Sosial

Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012) mobilitas diartikan sebagai suatu perpindahan atau perubahan gerak. Perpindahan yang dimaksud adalah perpindahan penduduk antara satu daerah ke daerah lain. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan jumlah penduduk di suatu daerah. Adanya pemerataan penduduk juga harus diikuti oleh adanya pembangunan. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kepadatan yang akhirnya menimbulkan kesenjangan sosial.

  1. Menciptakan Peluang Kerja

Indonesia termasuk ke dalam salah satu negara berkembang dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Jumlah penduduk yang besar tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan, sehingga banyak pengangguran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, sebaiknya kita menciptakan peluang kerja dengan memanfaatkan kondisi lingkungan sekitar. Dengan menciptakan peluang kerja, maka kita juga akan mengurangi munculnya keetimpangan sosial di masyarakat.

 

Sumber.

Horton, Paul.B dan Chester L. Hunt. 2010. Sosiologi Jilid 1 Edisi Keenam. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama

Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2013. Sosiologi : untuk SMA dan MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama.

Mulyadi, Yad dkk. 2014. Sosiologi SMA Kelas XII. Jakarta : Yudhistira.

https://sosiologi-sman-1-cibeber-cikotok.blogspot.co.id/2015/10/materi-kelas-xii-bab-3-ketimpangan.html

https://sosiologipml.blogspot.co.id/2015/08/materi-pembelajaran.html

 

Leave a Reply

My Visitors
Following