Home > Anthropology, Education, Sociology > Fenomena Pendidikan di Kota Semarang “Komunitas Satoe Atap”

Fenomena Pendidikan di Kota Semarang “Komunitas Satoe Atap”

Processed with VSCOcam

Komunitas Satoe Atap merupakan salah satu komunitas di Semarang yang sejak awal didirikan memang untuk berbagi manfaat pada lingkungan. Hebatnya komunitas ini digagas oleh para mahasiswa. Komunitas Satoe Atap berdiri dimulai dari sekumpulan mahasiswa Undip Pleburan yang peduli terhadap pendidikan dan kesejahteraan anak-anak di daerah Kampus Pleburan, yang pada saat itu sering meminta-minta pada jam dimana seharusnya mereka sekolah. Dari situ mereka mulai mendekati anak-anak untuk mulai diajak belajar bareng. Dimulai sejak tahun 2007, sekumpulan mahasiswa tersebut berdiskusi hingga muncul nama Satoe Atap, tepatnya pada 12 April 2007.

Nama ini memiliki filosofi yang berarti: Sayang Itoe Asli Tanpa Pamrih. Seiring berjalannya waktu, banyak mahasiswa di beberapa fakultas bahkan universitas lain, seperti IKIP, Unnes, Udinus, Unisbank, Unika, STIEPARI, Poltekkes, Polines, Unisula bergabung dalam komunitas ini. Dan bahkan, mereka yang sudah bekerja menyempatkan waktu untuk datang ke pengajaran Satoe Atap. Berbagai kegiatan bermanfaat telah dilaksanakan komunitas ini, terutama untuk mendidik anak-anak jalanan dan miskin kota. Kegiatan yang telah dilakukan, di antaranya: Belajar bareng, kegiatan belajar rutin setiap hari Selasa dan Rabu di spot Jalan Seroja dan Tanggul Indah. Dengan berbagai kegiatan tersebut tentu banyak manfaat bagi para anggota komunitas maupun lingkungan. Bagi adik-adik maupun keluarganya mereka mempunyai jembatan antara mereka dengan kebijakan-kebijakan baik dari sekolah maupun pemerintah, sehingga mereka sering menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan administrasi ke kakak pendamping. Harapan ke depan dari teman-teman komunitas Satoe Atap, terutama bagi Kota Semarang, Pemkot Semarang memberikan adanya pendidikan non formal gratis untuk anak jalanan maupun kaum miskin kota.

Narasumber : Kak Januar dan Mbak Lala

Categories: Anthropology, Education, Sociology Tags:
  1. November 28th, 2015 at 13:20 | #1

    artikelnya bagus, utk tampilan blog masih standar kalau bisa diedit lagi biar keren 😀

  2. November 28th, 2015 at 18:26 | #2

    informasinya menarik untuk dibaca . lanjutkan…

  3. November 30th, 2015 at 04:27 | #3

    keren ka,,, lanjutkan

  4. November 30th, 2015 at 05:36 | #4

    komuntas tersebut berlokasi dimana ya ?? tolong dicantumkan dalam artiekel yaa “)

  5. December 1st, 2015 at 07:59 | #5

    oke, bagus kalo bisa tambah lagi gambar nya

  6. December 1st, 2015 at 08:27 | #6

    alamat nya di mana ka? siapa tau saya mau berkunjung

  7. December 1st, 2015 at 23:30 | #7

    informatif banget kaka

  8. December 2nd, 2015 at 02:35 | #8

    bagaimana lembaga tersebut berperan dalam pendidikan

  9. December 2nd, 2015 at 06:22 | #9

    Tambah infonya donk cah ayu..

  10. December 2nd, 2015 at 06:43 | #10

    infonya bagus, itu wawancaranya kapan ya mbak?

  1. No trackbacks yet.