AYO BUDAYAKAN TRANSPORTASI INTERNAL DI KAMPUS

AYO BUDAYAKAN TRANSPORTASI INTERNAL DI KAMPUS

Seperti yang kita tahu bahwa Universitas Negeri Semarang  adalah universitas konservasi nomor satu di Jawa Tengah. UNNES menerapkan Tujuh Pilar Konservasi sebagai wujud bahwa UNNES adalah universitas yang konservasi. Tujuh pilar tersebut diantaranya:

  1. Pilar konservasi keanekaragaman hayati
  2. Pilar arsitektur hijau dan sistem transportasi internal
  3. Pilar pengelolaan limbah
  4. Pilar kebijakan nirkertas
  5. Pilar energi bersih
  6. Pilar konservasi etika, seni, dan budaya
  7. Pilar kaderisasi konservasi

Dari ketujuh pilar tersebut, salah satu pilar yang menarik perhatian saya adalah Pilar arsitektur hijau dan sistem transportasi internal. Pilar ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengelola bangunan dan lingkungan yang mendukung visi konservasi, serta mewujudkan sistem transportasi internal yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan.

Terkait dengan hal itu, maka unit kerja berkewajiban untuk melakukan hal-hal:

  1. Menerapkan, mengembangkan, mengelola, memantau, dan mengevaluasi bangunan yang sesuai prinsip bangunan hijau.
  2. Menerapkan, mengembangkan, mengelola, memantau, dan mengevaluasi sistem transportasi internal yang sesuai dengan prinsip transportasi, humanisme, dan ramah lingkungan.
  3. Meneyediakan ruang terbuka hijau.
  4. Menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan sistem transportasi internal yang ramah lingkungan.
  5. Menerapkan aturan untuk membatasi penggunaan kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil. Sebaliknya warga Unnes berkewajiban untuk menggunakan moda transportasi yang ramah lingkungan di sekitar kampus.

Tetapi yang menjadi perhatian saya adalah mengapa masih saja ada warga Unnes yang belum menerapkan sistem transportasi internal didalam kampus? Apakah peraturan dibuat untuk dilanggar? Seharusnya kita semua wajib melakukan sistem transportasi internal didalam kampus seperti berjalan kaki atau menggunakan sepeda. Bagaimana Universitas ini akan menjadi Universitas konservasi yang bereputasi jika warganya saja masih belum menerapkan hal sekecil ini.

Maka dari itu, ayo budayakan berjalan kaki atau bersepeda agar kampus kita tetap menjadi kampus konservasi dan bisa menjadi kampus konservasi yang bereputasi. Selain itu, dengan berjalan kaki atau bersepeda juga akan memberikan dampak positif bagi tubuh kita terutama kesehatan kita, serta kita dapat mengurangi polusi udara akibat kendaraan bermotor.

 

HUTANKU MASA DEPANKU

HUTANKU MASA DEPANKU

Manusia  sangatlah bergantung dengan alam. Semua kebutuhan manusia berasal dari alam, apa yang mereka lakukan terhadap alam, alam pun akan melakukannya. Tetapi sekarang ini manusia banyak melakukan tindakan yang tidak seharusnya mereka lakukan terhadap alam seperti membuang sampah sembarangan, menebang hutan secara habis-habisan. Apa yang mereka lakukan itu tanpa memikirkan akibat yang akan ditimbulkan dari tindakan mereka. Tidak salah jika  alam berlaku tidak adil terhadap manusia seperti banjir, tanah longsor. Hal itu sebanding dengan tindakan manusia yang tidak dapat menjaga alam dengan baik. Manusia boleh saja melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam asalkan dengan tetap memperhatikan alam.

Kerusakan alam yang paling menonjol di Indonesia sekarang ini adalah kerusakan hutan akibat ulah manusia yang tidak bertanggungjawab. Penebangan hutan yang dilakukan oleh manusia ditujukan untuk mengeruk keuntungan pribadi saja hasil dari penebangan hutan dijadikan untuk bahan baku kertas dan bahan bangunan serta furniture.

Dalam pelestarian hutan pemerintah harus proaktif dan berperan sebagai motor penggerak dan sebagai pelindung hutan yang utama. Pemerintah seharusnya melakukan tindakan seperti:

  1. Ketegasan dalam penegakan kebijakan kelestarian hutan
  2. Menerapkan birokrasi paperless
  3. Menggalakkan pariwisata hutan
  4. Kebijakan semua hutan adalah hutan lindung
  5. Reboisasi tepat sasaran dan perawatan pasca reboisasi

Selain pemerintah, masyarakat juga harus berperan aktif dalam usaha melestarikan alam dengan cara :

  1. Menanamkan kesadaran pentingnya hutan
  2. Kebiasaan menanam pohon
  3. Menghilangkan kebiasaan ladang berpindah-pindah
  4. Menjaga lingkungan hidup, menghemat air bersih dan daur ulang.

Hutan sebagai paru-paru dunia selayaknya mendapat perhatian yang ekstra. Hutan juga harus mendapat perlindungan dan pembelaan jika ada orang-orang atau siapa saja yang akan merusak atau melakukan penebangan resmi maupun liar. Hutan adalah masa depan kita. Jika hutan kita rusak maka masa depan kita pun akan rusak.

Waspada Global Warming

Waspada Global Warming

 

Pemanasan Global atau yang akrab disebut dengan Global Warming sekarang semakin meningkat saja. Pemanasan global adalah proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Pemanasan global sebagian besar terjadi karena ulah manusia. Walaupun sebagian besar karena ulah manusia, penyebab Pemanasan Global diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Efek Rumah Kaca
  • Meningkatnya Gas Rumah Kaca
  • Penggunaan CFC yang Tidak Terkontrol
  • Polusi Kendaraan berbahan bakar bensin
  • Polusi Metana oleh Pertanian, Perkebunan, dan PeternakanPengrusakan Hutan
  • Pemboroson Energi Listrik
  • Populasi Kendaraan yang Terus Meningkat
  • Pembakaran Sampah Secara Berlebihan

Pemanasan global tentu memberikan dampak yang tidak sedikit. Dampak ini juga merugikan alam dan seluruh isinya. Termasuk merugikan manusia. Dampak tersebut seperti:

  • Gunung-gunung es akan mencair
  • Curah hujan akan meningkat dan badai akan sering terjadi
  • Air tanah cepat menguap yang akan menyebabkan kekeringan
  • Kenaikan permukaan laut yang sangat banyak akan menyebabkan Tsunami, banjir dan pulau-pulau akan tenggelam.
  • Menyebabkan kekeringan di wilayah pertanian sehingga tanaman akan rusak
  • Dapat mengakibatkan gagal panen akibat dari cuaca yang ekstem dengan terjadi banjir yang mengakibatkan tanaman pertanian akan terendam
  • Meningkatnya hama pangan akibat dari perubahan iklim
  • Populasi hewan dan tumbuhan akan menurun
  • Meluasnya berbagai penyakit yang dapat menyerang manusia seperti DBD, malaria.
  • Meningkatnya kasus orang meninggal akibat dari cuaca yang panas seperti jantung, stroke, dehidrasi, dan stress.

Untuk itu agar Pemanasan Global tidak semakin meningkat kita perlu melakukan hal-hal yang dapat berdampak positif untuk lingkungan kita. Kegiatan Manusia Yang Berdampak Positif diantaranya adalah :

  • Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui
  • Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keanekaragaman jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir
  • Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah
  • Mengurangi penggunaan peralatan yang mengandung bahan CFC seperti lemari es, AC.

MENUMBUH KEMBANGKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS UNTUK MEWUJUDKAN UNIVERSITAS KONSERVASI BEREPUTASI. #2

MENUMBUH KEMBANGKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS UNTUK MEWUJUDKAN UNIVERSITAS KONSERVASI BEREPUTASI. #2

Tema: Membangun Rumah Ilmu untuk Mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi

Menyandang gelar sebagai  universitas konservasi yang bereputasi merupakan dambaan semua universitas. Untuk mewujudkan universitas konservasi bereputasi perlu adanya Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Sumber Daya Manusia merupakan sumber daya yang paling terpenting yang dapat menunjang terlaksananya kegiatan dalam organisasi. Karena Sumber Daya Manusia merupakan unsur terpenting, perlu diadakannya suatu upaya agar tercapainya sumber daya manusia yang berkualitas. Tingkat kualitas sumber daya manusia dapat diukur dengan prestasi yang dicapai.

Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia tentunya ada tolak ukur yang dapat kita jadikan patokan agar kita bisa mengetahui dan menentukan manusia yang berkualitas. Manusia yang berkualitas adalah manusia yang beriman dan bertakwa, inovatif, produktif, kreatif, disiplin, mandiri serta memiliki motivasi yang tinggi. Salah satu ciri-ciri Sumber Daya Manusia yang berkualitas adalah kreatif dan inovatif. Dan adapun ciri-ciri manusia inovatif adalah:

  1. Rajin belajar dan bekerja keras
  2. Menghargai waktu dan menggunkannya dengan sebaik-baiknya
  3. Selalu berorientasi kedepan
  4. Suka melakukan eksperimen-eksperimen dan penelitian
  5. Berfikir secara rasional
  6. Selalu berprasangka baik
  7. Kaya dengan ide-ide yang cemerlang.

Sumber Daya Manusia yang berkualitas bisa didapat dari orang lain dan diri sendiri. Dalam hal ini, tidak hanya para mahasiswa saja yang berperan aktif untuk menumbuh kembangkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Tetapi para dosen pun ikut berperan aktif dalam melahirkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Apabila Sumber Daya Manusianya sudah berkualitas tentu akan membuat rumah ilmu tersebut mempunyai reputasi yang baik dimata publik. Bukan hanya dipandang baik, namun memang benar-benar bereputasi. Rumah ilmu disini diartikan sebagai tempat menimba ilmu, tempat menumbuh kembangkan Sumber Daya Manusia yaitu Universitas Negeri Semarang.

 

Dengan sumber daya manusia yang berkualitas diharapkan dapat mewujudkan Universitas Negeri Semarang sebagai universitas konservasi yang bereputasi.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan ini adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

MEWUJUDKAN UNIVERSITAS KONSERVASI BEREPUTASI DENGAN CARA MENERAPKAN TUJUH PILAR KONSERVASI DAN 11 NILAI KARAKTER KONSERVASI #1

Tema : Membangun Rumah Ilmu untuk Mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi

MEWUJUDKAN UNIVERSITAS KONSERVASI BEREPUTASI DENGAN CARA MENERAPKAN TUJUH PILAR KONSERVASI DAN 11 NILAI KARAKTER KONSERVASI #1

Universitas Negeri Semarang (UNNES) adalah universitas konservasi. Yang menjunjung tinggi nilai-nilai konservasi yang terangkum dalam Tujuh Pilar Konservasi mulai dari pilar konservasi keanekaragaman hayati sampai dengan pilar kaderisasi konservasi. Universitas Negeri Semarang menduduki tingkat pertama sebagai universitas konservasi di Jawa Tengah. Dan menduduki tingkat ketiga sebagai Universitas Konservasi di Indonesia. Warga UNNES kita patut berbangga dengan hal ini.

Untuk mewujudkan UNNES agar menjadi Universitas Konservasi Bereputasi, kita sebagai warga UNNES perlu membangun UNNES agar menjadi rumah ilmu. Rumah dapat kita artikan sebagai tempat, dan ilmu dapat kita artikan sebagai pengetahuan. Jadi rumah ilmu dapat kita artikan sebagai tempat untuk menimba ilmu pengetahuan. Untuk mewujudkan universitas konservasi bereputasi kita perlu memahami terlebih dahulu Tujuh Pilar Konservasi yang telah ditetapkan Unnes sebagai pondasi dalam mewujudkan universitas konservasi. Tujuh pilar tersebut adalah:

  1. Pilar konservasi keanekaragaman hayati
  2. Pilar arsitektur hijau dan sistem transportasi internal
  3. Pilar pengelolaan limbah
  4. Pilar kebijakan nirkertas
  5. Pilar energi bersih
  6. Pilar konservasi etika, seni, dan budaya
  7. Pilar kaderisasi konservasi

Setelah mengetahui tujuh pilar tersebut kita diharapkan dapat melaksanakan dan menerapkannya dalam lingkungan Unnes agar tercipta rumah ilmu yang konservasi. Selain tujuh pilar tersebut kita juga harus mempunyai 11 nilai karakter konservasi yang juga menunjang untuk mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi, 11 nilai karakter konservasi tersebut yaitu religius, jujur, cerdas, adil, tanggungjawab, peduli, toleran, demokratis, cinta tanah air, tangguh dan santun.

 

 

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan ini adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.