Rangkuman Materi Sosiologi Kelas XI SMA “Integrasi dan Reintegrasi Sosial”

Pengertian Integrasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa integrase adalah pembauran sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Michael Banton mendefinikasikan integrase sebagai suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi penting pada perbedaan ras tersebut.

Suatu integrasi sosial dapat berlangsung cepat atau lambat tergantung pada factor-faktor berikut:

  1. Homogenitas Kelompok
  2. Besar kecilnya kelompok
  3. Mobilitas geografis
  4. Efektivitas komunikasi

Bentuk-bentuk Integrasi Sosial

  1. Integrasi Normatif

Integrase normatif dapat diartikan sebagai bentuk integrase yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

  1. Integrasi Fungsional

Integrasi fungsional terbentuk karena adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat.  Sebuah integrasi dapat terbentuk dengan mengedepankann fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam sebuah masyarakat. Misalnya, Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi dari masing-masing suku yang ada, seperti suku Bugis yang suka melaut sebagai penyedia hasil laut, suku minang yang pandai berdagang difungsikan sebagai penjual hasil laut tersebut. Dengan demikian akan terjadi integrasi dlam masyarakat.

  1. Integrasi Koersif

Integrasi terakhir ini terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa. Dalam hal penguasa menerapkan cara-cara koersif (kekerasan). Contohnya adalah perusuh yang berhenti mengacau karena polisi membakar gas air mata.

Proses-proses Integrasi

  1. Akulturasi

Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.

Contoh akulturasi : saat budaya rap dari negeri asing digabungkan dengan bahasa jawa, sehingga menge-rap dengan menggunakan bahasa jawa.

  1. Asimilasi

Asimilasi adalah pembaruan dau kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu, asimisali meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.

Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga persyaratan berikut, diantaranya :

  • Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda.
  • Terdapat pergaulan antara individu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama.
  • Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri.

Faktor-faktor Pendorong

Faktor-faktor yang mendorong atau mempermudah terjadinya asimilasi antara lain:

  • Toleransi di antara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan.
  • Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi.

Faktor Pendorong Integrasi Sosial

  1. Toleransi terhadap kelompok-kelompok manusia dengan kebudayaan yang berbeda.
  2. Kesempatan yang seimbang dalam ekonomi bagi berbagai golongan masyarakat.
  3. Sikap saling menghargai orang lain dengan kebudayaan.
  4. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
  5. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
  6. Perkawinan campuaran.
  7. Adanya musuh bersama dari luar.

Pengertian Reintegrasi Sosial

Perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dapat membuat pudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat. Kondisi ini oleh Soerjono Soekanto disebut sebagai disorganisasi atau disintegrasi sosial. Awal terjadinya kondisi ini adalah situasi dimana ada ketidakseimbangan atau ketidakserasian unsur dalam masyarakat karena salah satu unsur dalam sistem masyarakat tidak berfungsi dengan baik.

Apabila terjadi disintegrasi sosial, situasi di dalam masyarakat itu lama-kelamaan akan menjadi chaos (kacau). Pada keadaan demikian, akan dijumpai anomie (tanpa aturan), yaitu suatu keadaan di saat masyarakat tidak mempunyai pegangan mengenai apa yang baik dan buruk, dan tidak bisa melihat batasan apa yang benar dan salah.

Dalam kebingungan tersebut, masyarakat berusaha untuk kembali pada tahap integrasi dimana lembaga politik, ekonomi, pemerintahan, agama, dan sosial berada didalam keadaan yang selaras, serasi, dan seimbang. Proses ini disebut dengan reintegrasi.

Dalam pandangan Sukanto, reintegrasi atau reorganisasi adalah proses pembentukan kembali norma-norma dan nilai-nilai baru untuk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga yang mengalami perubahan.

Reintegrasi sosial adalah sebagian upaya untuk membangun kembali kepercayaan, modal sosial, dan kohesi sosial. Proses ini bukanlah proses yang mudah. Proses ini cukup sulit dan memakan waktu yang lama.

Sumber:

Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Esis Erlangga.

Untuk dapat semakin memahami materi di atas, saya mengaitkannya dengan berita dalam kehidupan nyata. Silahkan disimak secara seksama:

https://www.harianindo.com/2015/12/21/64685/pakai-kopiah-dan-sarung-penampilan-umat-kristen-di-kampung-sawah-bekasi/

Silahkan kerjakan soal-soal berikut untuk mendalami materi di atas:

  1. Jelaskan menurut pemahaman anda, setiap materi yang sudah dipaparkan di atas!
  2. Review artikel berita di atas, dan sertakan pendapat anda!
  3. Jelaskan menurut pendapat anda contohnyata dalam kehidupan tentang integrasi dan reintegarasi, sertakan penjelasannya!

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: