Observasi Keluarga Primer

Haaay temen-temen, kali ini saya akan berbagi tentang tugas artikel mata kuliah Pengantar Sosiologi pada semester 1. Ini adalah makalah hasil observasi saya tentang keluarga primer di lingkungan saya.

Semoga ilmunya bermanfaat yaa…. 

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah berkenan memberi petunjuk dan hidayahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas pengganti uas Pengantar Sosiologi tahun 2015/2016.

Dalam menyelesaikan makalah ini penyusun banyak sekali mendapat bantuan, dukungan moril maupun materi dari berbagai pihak dan pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Thriwaty Arsal, M.Si, selaku dosen pengampu dan kepada teman-teman yang sudah memberikan bantuan dan masukan sehinnga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, penyusun telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan yang terbaik, namun penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penyusun sangat mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

Semarang, Januari 2016

Latar belakang

    Keluarga adalah tempat pertama kali manusia melakukan sosialisasi atau dapat juga disebut lembaga sosial yang paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia. Lembaga keluarga adalah pengatur status dan peran dari masing-masing anggota, dan akan terciptanya keteraturan hubungan antar anggota keluarga, Lembaga ini pula menjadi laboratorium mini sebelum manusia terjun ke dalam lingkungan masyarakat, keluarga pula inti dari struktur sosial suatu masyarakat.

     Lembaga keluarga memiliki beberapa fungsi, seperti fungsi dasar, fungsi luas. Terdapat dua struktur dalam keluarga yang diantaranya adalah keluarga inti atau nuclear family dan keluarga luas atau extended family. Sosialisasi dari keluarga adalah penentu karakter dan kepribadian seseorang yang akan dibawa saat terjun ke lingkungan masyarakat. Manusia adalah makhluk sosial yang salling membutuhkan satu sama lain, dan dari laporan tentang Observasi Keluarga Primer ini saya akan menganalisis tentang keluarga dari saudara saya sendiri.

     Tugas ini adalah kali pertama saya melakukan observasi tentang keluarga saya sendiri, tanpa saya sadari sebelumnya bahwa sosialisasi keluarga sangat penting untuk bekal kelak saat kita terjun dalam kehidupan bermasyarakat dan mengabdi pada masyarakat.

Rumusan masalah

 Berdasarkan pada latar belakang laporan ini maka permasalah dalam observasi ini dirumuskan sebagai berikut ;

Tujuan

      Tujuan dalam penyusunan laporan ini adalah untuk memahami tentang metode sosialisasi, model sosialisasi, jenis sosialisasi dalam keluarga dan lain-lain, sehingga bisa memahami lebih mendalam tentang pentingnya sosialisasi keluarga bagi kelangsungan hidup individu saat terjun ke lingkungan masyarakat.

PEMBAHASAN

            Dalam laporan ini membahas tentang sosialisasi keluarga primer beserta metode sosialisasi, model sosialisasi, jenis sosialisasi dan lain-lain. Saya mengambil keluarga saudara saya sendiri sebagai objek observasi.

Biodata Keluarga :

Nama ayah                  : Agung Wahyudi

Pekerjaan                     : PNS (Guru)

TTL                             : Cirebon, 24 Juni 1968

Alamat                                    : Jl. Nusa endah III no.61 RT/RW 07/02 Kec. Majasem Kota Cirebon

Nama ibu                     : Yeti Heryanti

Pekerjaan                     : PNS (Guru)

TTL                             : Garut, 19 April 1969

Alamat                                    : Jl. Nusa endah III no.61 RT/RW 07/02 Kec. Majasem Kota Cirebon

Nama anak pertama    : Aldo Kelvianto Wahyudi

Pekerjaan                     : Mahasiswa

TTL                             : Cirebon, 24 Desember 1992

Alamat                                    : Jl. Nusa endah III no.61 RT/RW 07/02 Kec. Majasem Kota Cirebon

Nama anak kedua       : Alvina Wahyuni

Pekerjaan                     : Mahasiswa

TTL                             : Cirebon, 20 Januari 1997

Alamat                                    : Jl. Nusa endah III no.61 RT/RW 07/02 Kec. Majasem Kota Cirebon

Agung Wahyudi adalah kakak langsung dari papah saya sendiri, atau pade saya sendiri. Dia seorang guru di salah satu sekolah menengah pertama di Kota Cirebon. Saya mengamati keluarga ini karena dari kecil saya sudah sangat dekat dengan mereka, dan keluarga mereka tidak pelit berbagi informasi seputar sosialisasi dalam keluarganya. Keluarga mereka terlihat sangat harmonis dan sangat mengutamakan pendidikan dalam hidupnya, karena kami memang berasal dari keluarga yang notabene guru. Untuk urusan pendidikan Pade Agung sangat keras, mewajibkan anak-anaknya untuk mengikuti bimbingan belajar di salah satu lembaga pembelajaran di Kota Cirebon.

 

Pengertian sosialisasi

Sosialisasi merupakan suatu proses belajar yang kompleks dimana manusia mampu menduduki posisinya yaitu manusia sbg individu dan sbg anggota kelompoknya.

Menurut Soerjono Soekanto sosialisasi adalah suatu proses anggota masyarakat mempelajari norma-norma dan nilai-nilai sosial dimana ia menjadi anggota.

Metode dan media sosialisasi

Dalam proses sosialisasi terdapat 3 metode yang dipergunakan:

  1. Metode ganjaran/hukuman,
  2. Metode pengajaran,
  3. Metode pemberian contoh.

Namun secara teori, media sosialisasi dibagi menjadi dua pola, yakni sosialisasi pastisipatoris dan sosialisasi represif yang menekankan pada hukuman terhadap kesalahan. Ciri lain dari sosialisasi represif adalah penekanan pada penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan. Penekanan pada kepatuhan anak dan orang tua. Penekanan pada komunikasi yang bersifat satu arah, nonverbal dan berisi perintah, penekanan sosialisasi terletak pada orang tua dan keinginan orang tua, dan peran keluarga sebagai significant other. Sosialisasi partisipatoris merupakan pola di mana anak diberi imbalan ketika berperilaku baik. Selain itu, hukuman dan imbalan bersifat simbolik. Dalam proses sosialisasi ini anak diberikan kebebasan. Penekanan diletakkan pada interaksi dan komunikasi bersifat lisan yang menjadi pusat sosialisasi adalah anak dan keperluan anak. Keluarga menjadi generalized other.

Analisis keluarga :

Keluarga Agung Wahyudi menerapkan metode pengajaran dan metode pemberian contoh, dan secara teori dia menerapkan metode represif. Karena orang tua Agung Wahyudi atau kakek saya seorang guru maka didikan pada anak-anaknya pun sama seperti orang tuanya mengajarkan dia. Pasangan Agung Wahyudi dan Yeti Heryati adalah seorang guru yang ingin anak-anaknya lebih sukses dari mereka, maka mereka mengarahkan untuk selalu masuk ke sekolah favorit di Cirebon, penekanan untuk mengikuti bimbingan belajar dan setelah itu ditanya ilmu apa yang kalian dapat hari ini. Namun hukuman tidak terlalu ditampakkan dalam keluarga ini, hanya penuntutan untuk masuk ke sekolah favorit dan mendapat ranking di dalam kelas. Metode seperti ini tidak selalu cocok pada setiap anak, untuk anak yang pertama seorang laki-laki dan ia mampu untuk mengikuti arahan orang tuanya dan sekarang ia kuliah di salah satu Institut tekhnologi di Jawa Timur, dan meraih banyak penghargaan dan piagam. Namun tidak pada anak keduanya yang seorang anak perempuan, dia sempat mengalami tekanan batin karena terobsesi kakaknya yang sukses dalam bidangnya. 

Model Sosialisasi

  1. Model deterministik, yaitu suatu model dimana seseorang atau individu tidak diberikan kebebasan untuk mengembangkan diri.
  2. Model aktualisasi diri, yaitu individu diberi kebebasan untuk mengembangkan potensi-potensinya dan harus dipuaskan ke arah pertumbuhan dan perkembangan, serta pemenuhan dirinya secara maksimal.

Analisis keluarga :

Agung Wahyudi merealisasikan Model aktualisasi diri dengan memberi kebebasan memilih jurusan dan perguruan tinggi, ekstrakulikuler, sampai gaya hidup. Dengan syarat harus positif dan bersungguh-sungguh mengerjakannya.

Jenis sosialisasi

  1. Sosialisasi primer, sebagai sosialisasi yang pertama dijalani oleh individu semasa kecil untuk menjadi anggota masyarakat. Dalam tahap ini proses sosialisasi primer membentuk kepribadian anak ke dalam dilema umum dan keluargalah yang berperan sebagai agen sosialisasi.
  2. Sosialisasi sekunder, yaitu proses yang mengarah pada terwujudnya sikap profesionalisme dan yang menjadi agen sosialisasi atas lembaga pendidikan, pekerjaan dan lingkungan yang lebih luas dari keluarga.

Analisis keluarga :

Keluarga mereka menerapkan jenis sosialisasi sekunder, dengan menjunjung tinggi sikap profesionalisme dan menjadi agen sosialisasi. Contohnya anak kedua mereka memilih untuk melanjutkan studi di bidang kesehatan, dan sesekali ketika ia mendapat kesulitan, orang tuanya membantu dan memberi semangat.

Proses sosialisasi

G.H. Mead, membagi 3 tahap dalam proses sosialisasi:

  1. Play stage, adalah tahap peniruan seorang individu terhadap orang-orang di sekitarnya.
  2. Game stage, adalah suatu tahap dimana individu sudah mengetahui aturan-aturan yang ada di dalam suatu kelompok (komunitas).
  3. Generalized other, adalah suatu norma yang secara umum diterima oleh suatu kelompok dan dapat diterima oleh seorang individu dalam tahap-tahap akhir dari suatu proses sosialisasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: