Materi Sosiologi Kelas XI Bab IV Tentang Konflik, kekerasan, dan perdamaian

Hallo blogy’s, kali ini saya memposting pelajaran sosiologi kelas XI kurikulum 2013 reviisi. nah, di kelas XI Bab IV membahas mengenai Konflik, kekerasan, dan perdamaian, untuk lebih jelasnya simak materi berikut ini ya…

Konflik, kekerasan, dan perdamaian

Konflik merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat. Ia berlaku dalam semua aspek relasi sosial yang bentuknya bisa berupa relasi antar individu, relasi individu dengan kelompok, ataupun antara kelompok dengan kelompok. Konflik merupakan sesuatu fenomena wajar dan alamiah yang terjadi pada masyarakat mana pun, di mana pun dan kapan pun. Ia hadir di tengah-tengah masyarakat yang bercorak modern  (industri). Menurut Watkins (dalam Chandra 1992: 20-21), konflik terjadi bila terdapat dua hal, (1) sekurang-kurangnya terdapat dua pihak secara potensial dan praktis operasional dapat saling menghambat, (2) ada suatu sasaran yang sama-sama dikejar oleh kedua pihak, namun hanya salah satu pihak yang mjungkin akan mencapainya.

Pengertian kekerasan dalam ilmu sosial memiliki dua pengertian pokok. Pertama semua kejadian yang unsur utamanya penggunaan atau ancaman penggunaan kekerasan. Kedua diartikan sebagai “any avoidable impediment to self-realization” (Galtung, dalam Mochtar Mas’oed, 1997) artinya segala sesuatu yang menyebabkan orang terhalang untuk mengaktualisasikan potensi diri secara wajar. Kemudian ‘Galtung” membagi jenis kekerasan menjadi: langsung atau personal dan tidak langsung atau struktural. Faktor-faktor dasar yang menjadi pemicu munculnya tindakan kekerasan dapat disusun berbagai alasan (Armando Riyanto, 1998); diantaranya :

  1. Kesenjangan atau kecemburuan sosial, yang tidak dapat dipecahkan dengan penggusuran, atau menghilangkan orang lain.
  2. Memperjuangkan demokrasi dan keadilan; walaupun antara demokrasi dan kekerasan adalah sebuah kontradiksi, karena demokrasi intinya ialah wahana perwujudan kebebasan dalam mencapai keadilan, sedangkan kekerasan justru dapat menyebarkan ketakutan dan kekacauan yang tidak menentu, yang lebih berakar pada kesempitan pandangan.
  3. Kekerasan bagian dari skala besar reformasi dan pembangunan bangsa.
  4. .Kekerasan merupakan tindakan spontan emosional dari sebahagian individu dan kelompok yang marah karena terpengaruh isu yang berlanjut menjelma menjadi kekerasan.
  5. Akibat konflik agama, walaupun demikian konflik agama dalam budaya yang menjadi kekerasan untuk membela agama tidak bisa dijustifikasi, karena agama bertalian dengan ajaran ketakwaan.

Perdamaian bisa diartikan bermacam-macam. Perdamaian adalah sebuah istilah/kata untuk menyebut suatu kondisi adanya harmoni, kemanan (tidak terjadi perang), serasi, dan adanya saling pengertian. Perdamaian juga bisa diartikan suasana yang tenang dan tidak adanya kekerasan. (Zamroni: materi kuliah pendidikan perdamaian PPs UNY) Dalam situasi penuh perdamaian maka akan tercipta kerukungan antar anggota masyarakat. Perdamaian sebetulnya bisa dikembangkan dengan mengendalikan emosi setiap orang. Karena kekurangmampuan mengatur emosi itulah yang gampang terbakar jika tersulut api sedikit saja. Untuk mewujudkan kondisi masyarakat dari tingkat paling kecil sampai ke tingkat yang besar, negara misalnya, dalam diri setiap orang perlu dikembangkan sikap tenggangrasa dengan orang lain, saling pengertian, empati, kerjasama, dan respect terhadap orang lain. Perlu sekali disadari bahwa masyarakat kita adalah masyarakat yang plural dan multikultural. Dan dalam kondisi masyarakat seperti ini yang vital adalah pemahaman bahwa satu orang dengan yang lainnya berbeda dalam berbagai hal. Oleh karena itu memaksakan budaya seseorang kepada orang lain tidak dibenarkan.

Dari materi yang sudah dijelaskan, saya menyertakan link berita untuk menambah pemahaman kita semua, silahkan klik link berikut ini https://bisnis.liputan6.com/read/3131375/pemerintah-harus-selesaikan-konflik-transportasi-online

Dari materi serta artikel berita yang sudah dibaca, silahkan kerjakan soal-soal pengayaan berikut ini:

Soal Pengayaan:

  1. Menurut anda, konflik apa yang paling parah yang pernah terjadi di Indonesia?
  2. Menurut anda, bagaimana upaya yang sebaiknya dilakukan untuk menyelesaikan konflik yang tadi anda jawab di nomor 1?
  3. Bagaimana peran anda sebagai generasi muda dalam menyelesaikan permasalahan konflik yang ada di sekitar anda?
  4. Dari artikel berita tersebut, apa kesimpulannya?
  5. Bagaimana peran pemerintah dalam menyelesaikan konflik yang ada pada artikel berita tersebut?

Sumber :

Hufad ahmad. 2003. Perilaku Kekerasan: Analisis Menurut Sistem Budaya dan Implikasi Edukatif . jurnal universitas pendidikan indonesia. Link https://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/JURNAL_MIMBAR_PENDIDIKAN/MIMBAR_NO_2_2003/Perilaku_Kekerasan_Analisis_Menurut_Sistem_Budaya_dan_Implikasi_Edukatif.pdf (diunduh 04 november 2017)

Wulandari Taat. 2010. Menciptakan Perdamaian Melalui Pendidikan Perdamaian di Sekolah. Jurnal UNY. https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjcsMjsm6bXAhXHfbwKHZNMCC0QFgguMAE&url=https%3A%2F%2Fjournal.uny.ac.id%2Findex.php%2Fmozaik%2Farticle%2Fdownload%2F4340%2F3770&usg=AOvVaw1fUvaXyXTKc7rlGdOLeilG (diunduh 05 November 2017)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: