Apa itu “intelegensi”?

9 November 2016 dalam Uncategorized

INTELEGENSI

Hasil gambar untuk intelegensi

  1. PENGANTAR

Telah dipaparkan di depan individu memecahkan masalah, apakah cepat atau lambat, faktor yang turut menentukan adalah faktor intelegensi dari individu yang bersangkutan. Berbicara mengenai intelegensi biasanya memang dikaitkan dengan kemampuan untuk memecahkan masalah, kemampuan untuk belajar, atau abstrak.Perkataan intelegensi dari bahasa Latin intelligere artinya mengorganisasikan, menghubungkan, atau menyatukan satu dengan yang lain. Banyak yang mengartikan salah bahawa intelegeni sebagai kemampuan yang mengandung kemampuan tunggal, padahal menurut para ahli intelegensi mengandung bermacam-macam kemampuan. Menurut panitia istilah Padagogik (1953) yang mengangkat pendapat Stren yang dimaksud dengan intelegensi adalah “daya menyesuaikan diri dengan keadaan baru dengan menggunakan alat-alat berpikir menurut tujuanya”.

Dari pengertian ini dapat dilihat bahwa William Stern menitikberatkan masalah intelegensi pada soal penyesuaian diri terhadap masalah yang dihadapinya. Pada orang yang inteligen akan lebih cepat dalam memecahkan masalah-masalah baru apabila dibandingkan dengan orang yang kurang inteligen. Dalam menghadapi situasi baru orang inteligen akan cepat dapat mengadakan penyesuaian diri terhadap masalah yang baru.

Menurut Thorndike (lih. Skiner, 1959) sebagai seorang tokoh koneksionisme, bahwa “ Inntelegence is dmonstrable in ability of the individual to make good responses from the stand point of truth or fact”. Orang yang dianggap inteligen apabila responsnya merupakan respons yang baik atau sesuai terhadap stimulus yang diterimanya. Untuk memberikan respons yang tepat, individu harus memiliki banyak hubungan stimulis-respons, dan hal tersebut dapat diperoleh dari hasil pengalaman yang diperolehnya dan hasil respons-respons yang lalu.

Bahkan Terman memberikan pengertian intelegensi sebagai “…..the ability to carry on abstract thinking” (lih. Harriman, 1958). Terman membedakan adanya kemampuan yang berkaitan dengan hal-hal yang kongkrit, dan kemampuanyang berkaitan dengan hal-hal yang abstrak. Individu yang inteligen apabila dapat berpikir secara abstrak secara baik. Ini berarti bahwa apabila indivu kurang mampu berpikir abstrak, individu yang bersangkuatan intelegensinya kurang baik.

Menurut freeman memandang inteligensi sebagai:

  1. Kapasitas untuk mengintegrasikan pengalaman
  2. Kapasitas untuk mempelajari
  3. Kapasitas untuk melakukan tugas-tugas dianggap oleh psikologi sebagai intelektual
  4. Kapasitas untuk membawa berpikir abstrak

Menurut Morgan, dkk. (1984) ada 2 pendekatan pokok dalam memberikan definisi mengenai inteligensi :

  1. Teori Faktor yaitu Pendekatan yang melihat faktor-faktor membentuk inteligensi
  2. Teori orientasi proses yaitu pendekatan yang melihat sifat proses intelektual itu sendiri, yang sering dipandang

 

  • Teori faktor

Menurut Spearman inteligensi mengandung 2 macam faktor, yaitu:

  1. Faktor umum atau faktor kemampuan
  2. Faktor khusus atau kemampuan khusus

Oleh karna itu, teori spearman disebut dengan faktor kedua atau teori faktor kedua. Faktor umum terdapat pada semua individu tetapi berbeda satu dengan yang lain. Faktor umum selalu didapati dalam setiap hasil, sedangkan kemampuan khusus adalah faktor yang bersifat khusus yaitu mengenai bidang-bidang tertentu.

Dari pendapat-pendapat diatas dapat dikemukakan bahwa inteligensi itu didapati adanya faktor-faktor tertentu yang membentuk inteligensi, inilah makna dari teori faktor.

Maka jumlah faktor S itu banyak ada S1, S2, S3. Jadi, ada seseorang faktor S dalam bidang tertentu itu dominan maka orng itu akan menonjol dalam bidang itu. Bahwa menurut Spearman tiap-tiap hasil ada fakror G dan S dirumuskan P = G + S.

Oleh karena itu faktor S bersifat khusus, apabila individu menghadapi persoalan yang berbeda-beda maka faktor S pun juga berbeda. Jika orang menghadapi 5 macam masalah yang berbeda-beda.

P1 = G+S1

P2 = G+S2

P3 = G+S3

P4 = G+S4

P5 = G+S5

Menurut Morgan teori Spearman ini disebut faktor G.

Burt mempunyai pandangan yang berbeda, namun hampir dekat dengan teori Spearman menurut Burt disamping kemampuan umum dan khusus terdapat faktor lain yaitu kemampuan biasa juga disebut faktor kelompok. Faktor biasa adalah kemampuan suatu kelompok tertentu misal faktor biasa dalam hal matematika. Menurut Burt dalam intelegensi ada 3 faktor yaitu faktor G, S, dan C. Jadi, hasil individu dapat digambarkan sebagai berikut :

P1 = G+S1+Cx

P2 = G+S2+Cx

P3 = G+S3+Cy

P4 = G+S4+Cy

P5 = G+S5+Cy

Keterangan:

Cx = Faktor biasa untuk berhitung

Cy = Faktor biasa untuk bahasa

Thurstone mempunyai pandangan yang berbeda dari yang telah dikemukakan di atas. Kalau menurut Thorndike intelegensi adalah jumlah dari elemen-elemen, yaitu hubungan stimulus respons dan menurut Spearman intelegensi terutama ditentukan oleh faktor G dan S. Ada fator-faktor primer dalam intelegensi menurut Thurstone yaitu

  1. S (spatial relation), yaitu kemampuan untuk melihat atau mempersepsi gambar dengan dua atau tiga dimensi, menyangkut jarak (spatial).
  2. P ( perceptual speed), yaitu kemampuan berkaitan dengan kecepatan dan ketepatan.
  3. V (Verbal Comprehension), yaitu kemampuan analogi secara verbal.
  4. W ( Word fluency), yaitu kemampuan kecepatan yang berkaitan dengan kata-kata.
  5. N (number facility), yaitu kemampuan kecepatan dalam berhitung.
  6. M (associative memory), yaitu kemampuan berkaitan dengan ingatan.
  7. I (induction), yaitu kemampuan untuk memperoleh prinsip.

Menurut thurstone faktor-faktor tersebut berkombiansi satu dengan yang lain sehingga menghasilkan tindakan inteligen. Menurut morgan, teori thurstone dibenut dengan teori kelompok.

  • Teori Orientasi Proses

Teori proses mengenai inteligensi mengemukakan bahwa inteligensi akan diukur dari fungsi-fungsi seperti proses sensoris, koding,ingatan, kemampuan mental lain termasuk belajar dan menimbulkan kembali.

Jean piaget merupakan salah seorang pendukung teori ini. Seperti diketahui jean piaget belajar dalam biologi , dan kemudian juga dalam hal filsafat, khususnya epistemologi. Kemudian dia bekerja di laboraturium binet dan membantu dalam standarisasi test. Dari sinilah jean piaget tertarik pada masalah psikologi khususnya dalam kemampuan intelektual. Kemudian dia mengembangkan kemampuan intelektual , hingga dikemukakan dalam pengertian kognitif.

 

  1. PENGUNGKAPAN INTELIGENSI

Bahawa masing-masing individu berbeda-beda dalam segi inteligensinya. Karena inteligensi yang berbeda-beda, maka individu satu dengan yang lain tidak sama kemampuannya dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Mengenai perbedaan inteligensi ini ada pandangan yang menekankan pada perbedaan kualitatif dan pandangan yang menekankanpada perbedaan kuantitatif.

Pandangan pertama berpendapat bahwa perbedaan inteligensi individu satu dengan yang lain itu memang secara kualitatif berbeda, yang berarti bahwa pada dasarnya memang telah berbeda inteligensi individu satu dengan individu lain. Pandangan kedua menitikberatkan pada perbedaan kuantitaf , yang berarti perbedaan inteligensi itu semata-mata karena perbedaan materi yang diterima atau karena perbedaan dalam proses belajarnya.

Bahwa perkembangan manusia itu akan ditentukan baik pada pembawaan maupun oleh lingkungan, demikian juga mengenai masalah inteligensi ini. Hal ini juga telah dikemukakan oleh Bouchard & Mcgue (1981), bagaimana peran dari pembawaan dan lingkungan.

Baik pandangan pertama maupun kedua bahwa individu satu dengan individu lainya berbeda inteligensinya. Untuk dapat menetahui taraf inteligensi seseorang dengan menggunakan tes inteligensi. Dengan harapan orang dapat mengungkapkan inteligensi seseorang dan dapat diketahui keadaan tarafnya. Orang yang dapat menciptakan tes inteligensi kali pertama adalah Binet. Tes inteligensi Binet pertama kali tahun 1905 yang kemudian mendapatkan bermacam-macam revisi baik dari Binet maupun para ahli. Kemudian direvisi oleh Binet pada tahun 1908 sebagai revisi pertama dan tahun 1911 diadakan revisi kedua.

Dalam tahun 1916 test binet direvisi dan diadaptasikan disesuaikan penggunaanya di Amerika dikenal dengan revisi terman dari Stanford University dan Stanford Revision, juga dikenal dengan test Inteligensi Stanford-Binet. Disamping itu digunakan pengertian Inteligen Quotitent (IQ). Untuk memperoleh IQ digunakan rumus IQ = MA/CA. Untuk menghindari angka pecahan maka rumus tersebut dikalikan 100. MA adalah umur mental dan CA adalah umur kronologis atau sebenarnya.

Ternyata tesinteligensi mengalami perkembangan terus. Wechsler menciptakan test inteligensi individu yang dikenal dengan Wechsler Bullevue Intelligence Scale atau test inteligensi WB.

Tahun 1949 diciptakan test Weschsler Intelligence Scale for Children (WISC).

Adapun klasifikasi IQ-nya adalah:

Sangat baik                 : diatas 130

Baik                             : 120 – 129

Normal                        : 110 – 119

Rata-rata                     : 90 – 109

Sedang                          : 80 – 89

Garis batas                  : 70 – 79

Tidak sempurna         : 69 kebawah.

Dalam 1955 Wchstler menciptakan test intigensi untuk oran dewasa yang dikenal dengan Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS). Menurut Morgan ada dua test inteligensi individual yang paling menonjol yaitu Stanford Binet dan WAIS.

Test Binet menyusun dengan menggunakan tingkatan umur. Karena sebagai konsekuensinya terbentuk menggunakan skala umur. Tugas pada tiap level merupakan tugas sebagai anak pada umur tersebut sebagai tugas yang kesukarannya bersifat moderat. Anak diberikan tugas pada umur yang setaraf merupakan tingkatan tugas yang efektif. Sebagai dasar umur yaitu tingkatan umur yang pertanyaannya dapat dijawab atau dikerjakan oleh anak-anak. Anak diberikan tambahan skor untuk tiap-tiap butir yang dapat dijawab, sampai pada batas umur yaitu level pertanyaan atau tugas yang tidak ada dijawab dengan betul.

Test tersebut dikonstruksi sedemikian rupa, sehingga anggota populasi yang normal akan menunjukkan keadaan bahwa umur mental akan sama dengan umur kronologis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:


Lewat ke baris perkakas