Pengenalan Dasar AMOS (Jilid 1)

May 14th, 2017 by Kemal Budi Mulyono Leave a reply »

 

Kritik terhadap analisis data penelitian terutama dalam penelitian keperilakuan, sering ditujukan kepada kesalahan dalam penggunaan regresi linier berganda yang mensyaratkan melalui pendekatan Ordinary Least Square (OLS) hanya diperuntukkan untuk data parametrik. Namun beberapa peneliti masih menggunakan data ordinal yang ditabulasikan dari skala likert, trusthone dll yang sejenis, atau yang sudah di intervalkan dengan metode suksesive interval, nampaknya kurang pas dan terkesan memaksakan fungsi OLS untuk memaksimalkan fungsi modelnya. Karena dalam peranaannya munculnya OLS sendiri memang hanya untuk data yang betul-betul parametrik, dan biasanya setiap variabel adalah single indicator (indikator tunggal). Oleh karena itu apabila suatu penelitian berbasis survey dengan jenis kuesioner yang menuntut adanya respon dari responden dengan skala yang berkecenderungan bukan asli interval ataupun rasio. Hendaknya perlu menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Metode ini adalah perpaduan dari analisis faktor dan analisis jalur serta curve estimation. JorsKorg sebagai pencipta dari metode SEM ini memang mengkhususkan penggunaan metode ini untuk penelitian keperilakuan dengan metode survei yang menuntut adanya respon dari responden. Hal ini dikarenakan karena keterbatasan dari regresi linier berganda ataupun analisis jalur dalam mengintrepretasikan fenomena keperilakuan yang kompleks (Kerlinger, 1986).

Sebagai salah satu dari jenis analisis multivariate SEM memiliki keunggulan tertentu. Contohnya adalah validitas yang diwajibkan adalah validitas isi, jadi validitas dalam SEM tidak mengacu pada validitas instrumen, tetapi validitas dari suatu variabel manifest terhadap variabel latennya. Begitu pula dengan reliabilitas yang diacu adalah realibilitas konstruk, bukan pada reliabilitas instrumennya. Penggunaan SEM awalnya difasilitasi oleh penciptanya dengan software Lisrel (Linier Structural Equation Modelling). Namun dalam perkembangannya ternyata muncul software yang lain yang dapat digunakan untuk menganalisis SEM. Termasuk software yang akan kita bahas yaitu AMOS.  Alasan sebagian besar pengguna AMOS, jika dibandingkan dengan piranti yang lain seperti LISREL, STATA  adalah AMOS lebih user friendly (mudah digunakan) . Alasan sebagian besar pengguna AMOS, jika dibandingkan dengan piranti yang lain seperti LISREL, STATA  adalah AMOS lebih user friendly (mudah digunakan).

AMOS (Analysis Moment of Structural ) merupakan suatu perangkat lunak statistik untuk menganalisis multivariat. Analisis multivariat yang mampu diselesaikan oleh perangkat lunak ini yang populer adalah analisis jalur (path analysis) dan model persamaan struktural (Structural Equation Modelling). Tentu saja data yang digunakan dalam analisis ini adalah data kuantitatif atau data parametrik, sementara jika menggunakan data ordinal (skala likert) sebaiknya ditransformasikan dulu kedalam interval dengan menggunakan metode suksesif interval (Succesive Interval Method), walaupun di banyak penelitian yang menggunakan analisis tersebut yang menggunakan data ordinal ternyata juga tidak terlalu beda dengan data interval ataupun rasio, tetapi secara kaidah hendaknya data ordinal apapun sebaiknya jangan diuji dengan metode statistik parametrik, termasuk didalamnya analisis jalur ataupun SEM (Structural Equation Modelling). SEM yang dianalisis dalam piranti ini adalah SEM yang berbasis pada kovarian atau CB-SEM.

Untuk memudahkan menganalisis SEM ataupun analisis jalur salah satunya adalah kita memahami piranti lunak ini. Namun dalam bab ini hanya disajikan bagaimana kita menggunakan tool bar, ataupun tool yang biasa digunakan oleh pengguna piranti Amos versi 18 diantaranya sebagai berikut:

1. 

 

2. 

 

3. 

 

4. 

 

5. 

 

6. 

 

7. 

 

8. 

 

9. 

 

10. 

 

11. 

 

12. 

 

13. 

 

14. 

 

15. 

 

16. 

 

17. 

 

18. 

 

Advertisement

Leave a Reply

Skip to toolbar