Keindahan Kota Jepara

Hay ,,,,

Inilah beberapa keindahan kota Jepara

Semoga bisa menambah wawasan kita semua

Mari ke Jepara …….

     Benteng Portugis                                             Pantai Kartini

Gambar terkait                  Gambar terkait

Air Terjun Songgo Langit                             Gong Perdamaian Dunia

Hasil gambar untuk air terjun songgo langit jepara              Hasil gambar untuk gong perdamaian dunia jepara

Jepara Ocean Park                                                           Tenun Troso Jepara

Hasil gambar untuk jepara ocean park         Hasil gambar untuk tenun troso jepara

Perang Obor                                                                     Pulau Karimun Jawa

Hasil gambar untuk perang obor          Hasil gambar untuk pulau karimunjawa kabupaten jepara jawa tengah

Pulau Panjang

Hasil gambar untuk pulau panjang

Museum R.A Kartini

Hasil gambar untuk museum kartini

Tips Menulis Cerpen Yang Baik dan Menarik

Pertama, cerita pendek harus pendek.

Kedua, cerita pendek mengalir dalam arus untuk menciptakan efek tunggal dan unik.

Ketiga, cerita pendek harus ketat dan padat. Setiap detil harus mengarus pada satu efek saja yang berakhir pada kesan tunggal. Oleh sebab itu kata dan kalimat harus dibuat seirit mungkin.

Keempat, cerita pendek harus mampu meyakinkan pembacanya bahwa ceritanya benar-benar terjadi, bukan suatu bikinan, rekaan.

Kelima, cerita pendek harus menimbulkan kesan yang selesai, tidak lagi mengusik dan menggoda, karena ceritanya seperti masih berlanjut.

 

Unsur-Unsur Dalam Sebuah Cerpen

  1. Tema

Yaitu gagasan inti. Tema adalah sebuah ide pokok, pikiran utama sebuah cerpen; pesan atau amanat. Dasar tolak untuk membentuk rangkaian cerita; dasar tolak untuk bercerita.

2.Alur atau Plot

Yaitu rangkaian peristiwa yang menggerakkan cerita untuk mencapai efek tertentu. Atau sebab-akibat yang membuat cerita berjalan dengan irama atau gaya dalam menghadirkan ide dasar.

Dalam cerpen biasanya digunakan plot ketat artinya bila salah satu kejadian ditiadakan jalan cerita menjadi terganggu dan bisa jadi, tak bisa dipahami. Adapun jenis plot bisa disederhanakan menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Plot keras, jika akhir cerita meledak keras di luar dugaan pembaca.
  • Plot lembut, jika akhir cerita berupa bisikan, tidak mengejutkan pembaca, namun tetap disampaikan dengan mengesan sehingga seperti terus tergiang di telinga pembaca.
  • Plot lembut-meledak, atau plot meledak-lembut adalah campuran plot keras dan lembut.

Adapun jika kita melihat sifatnya, maka ada cerpen dengan plot terbuka, plot tertutup dan cempuran keduanya. Jadi sifat plot ada kalanya:

  • Jika akhir cerita merangsang pembaca untuk mengembangkan jalan cerita, di samping masalah dasar persoalan.
  • Akhir cerita tidak merangsang pembaca untuk meneruskan jalan cerita. Contoh Godlobnya Danarto.
  • Campuran keduanya.
  1. Penokohan

Yaitu penciptaan citra tokoh dalam cerita. Tokoh harus tampak hidup dan nyata hingga pembaca merasakan kehadirannya. Dalam cerpen modern, berhasil tidaknya sebuah cerpen ditentukan oleh berhasil tidaknya menciptakan citra, watak dan karakter tokoh tersebut.

Pada dasarnya sifat tokoh ada dua macam; sifat lahir  (rupa, bentuk) dan sifat batin  (watak, karakter). Dan sifat tokoh ini bisa diungkapkan dengan berbagai cara, diantaranya melalui:

  • Tindakan, ucapan dan pikirannya
  • Tempat tokoh tersebut berada
  • Benda-benda di sekitar tokoh
  • Kesan tokoh lain terhadap dirinya
  • Deskripsi langsung secara naratif oleh pengarang

Untuk menjaga efektivitas cerita, sebuah cerpen cukup memiliki sekitar tiga tokoh utama saja, karena terlalu banyak tokoh malah bisa mengaburkan jalan cerita Anda.

  1. Latar atau Setting

Yaitu segala keterangan mengenai waktu, ruang  dan suasana dalam suatu cerita.

Cerita dalam sebuah cerpen yang efektif biasanya menampilkan sebuah tempo waktu yang pendek. Hal ini bisa berupa satu kejadian dalam kehidupan karakter utama Anda atau berupa cerita tentang kejadian yang berlangsung dalam sehari atau bahkan satu jam.

  1. Sudut Pandangan Tokoh

Sudut pandangan tokoh ini merupakan visi pengarang yang dijelmakan ke dalam pandangan tokoh-tokoh dalam cerita. Jadi sudut pandangan ini sangat erat dengan teknik bercerita.

Sudut pandangan ini ada beberapa jenis, tetapi yang umum adalah:

  • Sudut pandangan orang pertama.
  • Sudut pandang orang ketiga
  • Sudut pandang campuran
  • Sudut pandangan yang berkuasa. Merupakan teknik yang menggunakan kekuasaan si pengarang untuk menceritakan sesuatu sebagai pencipta.
  • Struktur Cerpen
  1. Situasi (pengarang membuka cerita)
  2. Peristiwa-peristiwa terjadi
  3. Peristiwa-peristiwa memuncak
  4. Klimaks
  5. Anti Klimaks

Atau,

  1. Perkenalan
  2. Pertikaian
  3. Penyelesaian

Cerpen yang baik adalah yang memiliki anatomi dan struktur cerita yang seimbang.

Sumber : https://jejakpublisher.com/2016/11/22/tips-menulis-cerpen-yang-baik-dan-menarik/

 

 

Peran Generasi Muda Menangkal Radikalisme #2

Tantowi Yahya : Peran Generasi Muda Menangkal Radikalisme

Generasi muda memiliki peranan penting dalam upaya melawan radikalisme yang muncul di Indonesia.

Hal ini ditegaskan oleh politisi Partai Golkar Tantowi Yahya.

Menurutnya, bila dibiarkan, maka akan mengoyak keutuhan kehidupan berbangsa dan negara.

“Paham radikalisme yang sekarang sedang top itu adalah ISIS. ISIS ini hanya salah satu paham saja, sebelumnya, ada paham-paham lain yang berkembang,” ujarnya di depan ratusan Pelajar Madrasah Aliyah Negeri 12, Kosambi Cengkareng, Jakarta Barat, saat menggelar Sosialisasi 4 Konsensus Kehidupan Berbangsa dan Bernegara sebagai reses pertamanya di Masa Sidang III, Jumat (24/4/2015).

Selain ratusan pelajar, hadir juga pengajar dan staf MAN 12 yang hadir dalam acara tersebut.

Tantowi, yang juga Wakil Ketua Komisi I DPR ini menegaskan kembali, paham-paham ini masuk ke Indonesia karena beberapa faktor.

Di antaranya, minimnya pengetahuan masyarakat sehingga ketika paham radikalisme tersebut datang mereka menelanya mentah-mentah.

“Pembawa paham ini sengaja memilih orang-orang yang yang minim pengetahuan, karena mudah dimasuki paham nya. Jadi, paham tersebut begitu mudah masuk karena ketahanan kita rentan karena pengetahuan yang minim,” katanya.

Faktor lainnya, yang mendorong radikalisme masuk dan berkembang karena memiliki keimanan yang lemah, yang berdampak akan mudah dan cepat sekali dimasuki paham-paham baru.

Faktor lainnya Tantowi menegaskan karena didasari atas himpitan ekonomi, saat ada sekelompok masyarakat hidup susah, tidak memiliki pekerjaan, kemudian secara tiba-tiba ada orang yang menawarkan sesuatu.

Padahal, orang itu sudah tahu salah, tapi karena miskin kemudian bersikap masa bodoh, yang penting bisa mendapatkan uang.

“Inilah yang terjadi di ISIS, di ISIS itu digaji, siapa orang yang tidak mau digaji ketika himpitan ekonomi mendera mereka,” ujarnya.

Soal himpitan ekonomi ini, keimanan yang lemah dan pengetahuan yang minim, menurut Tantowi, negara harus bertanggungjawab.

“Soal himpitan ekonomi negara harus menyediakan lapangan pekerjaan, sehingga persoalan himpitan ekonomi tidak lagi menjadi alasan bagi seseorang untuk menganut paham radikalisme dan mau melakukan apa saja,” katanya.

Tantowi mengingatkan kembali, tugas generasi muda adalah memperkuat iman, memperbanyak ilmu pengetahuan, di dalam sekolah maupun diluar sekolah.

“Masuklah organisasi yang bisa mencerdaskan dan memperluas jaringan kita. Jangan masuk organisasi yang tidak jelas karena banyak sekali organisasi-organisasi tanpa nama,” katanya.

sumber : tribunnews

Peran Mahasiswa dalam Menangkal Radikalisme dan Terorisme #1

Mahasiswa sebagai agent of change memiliki peran penting dalam mencegah radikalisme. Yang tidak kurang kalah penting adalah revitalisasi lembaga, badan, dan organisasi kemahasiswaan intra maupun ekstra kampus.

Organisasi-organisasi yang ada di kampus memegang peranan penting untuk mencegah berkembangnya paham radikalisme ini melalui pemahaman keagamaan dan kebangsaan yang komprehensif dan kaya makna. Disini peran mahasiswa dalam mencegah paham radikal berkembang.

Keanggotaan dan aktivisme organisasi merupakan faktor penting untuk mencegah terjerumusnya seseorang ke dalam gerakan radikal yang ekstrem.

Sebaliknya terdapat gejala kuat para mahasiswa yang non aktivis dan kutu buku sangat mudah terkesima sehingga dapat segera mengalami brain wash dan indoktrinasi pemikiran radikal dan ekstrem.

Menggalakkan propaganda anti radikalisme seharusnya menjadi salah satu agenda utama untuk memerangi gerakan radikalisme dari dalam kampus. Peran itu menjadi semakin penting karena organisasi memiliki banyak jaringan dan pengikut sehingga akan memudahkan propaganda kepada kadernya.

Jika ini dilaksanakan dengan konsisten dan kontinyu, maka pelan tapi pasti gerakan radikalisme bisa dicegah tanpa harus menggunakan tindakan represif yang akan banyak memakan korban dan biaya.

Karenanya, perlu langkah strategis, inovatif, sistematis, serius, dan komprehensif. Bukan hanya pendekatan keamanan dan ideologi, tetapi juga memperhatikan jaringan, modus operandi, dan raison d’entre gerakan ini.

Sumber : https://aku.dutadamai.id/2017/05/02/peran-mahasiswa-dalam-mencegah-radikalisme/

Di unduh pada 19 Oktober 2017

Peran Mahasiswa dalam Menangkal Radikalisme dan Terorisme

Radikalisme saat ini menjadi polemik dinilai sebagai ancaman nyata bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Peran mahasiswa dinilai sangat penting dalam upaya mencegah penyebaran paham radikalisme.

Peran mahasiswa sangat penting sebab masyarakat menilai mahasiswa sebagai kaum intelektual dan contoh bagi masyarakat dan bahkan biasanya masyarakat lebih percaya terhadap mahasiwa daripada aparat. Maka, sikap dan perilaku mahasiswa pun sangat penting.

Selain itu, mahasiswa juga merupakan agen perubahan sekaligus generasi penerus bangsa. Maka, penting bagi mereka untuk mendapatkan pemahaman dan wawasan yang lebih tentang ilmu agama. Supaya mahasiswa juga bisa membantu mewujudkan kerukunan umat beragama. Tujuannya agar mahasiswa tidak mudah terpengaruh oleh pemahaman yang menyimpang

Salah satu caranya adalah melalui sosialisasi dan seminar anti radikalisme dan terorisme , setidaknya mahasiswa bisa lebih tahu apa itu radikalisme. Sebab, mereka yang memegang paham radikalisme sering kali tidak menyadari dampak dari perbuatannya.

Dengan menambah pengetahuan dan wawasan tentang radikalisme dan terorisme semoga mahasiswa mampu berkontribusi dalam menangkal jika sewaktu-waktu itu terjadi.