Materi Antropologi SMA kelas X Unit 3 : Internalisasi Nilai-nilai Budaya dalam Pembentukan Kepribadian dan Karakter

Internalisasi Nilai-nilai Budaya dalam Pembentukan Kepribadian dan Karakter

Internalisasi yaitu proses penyerapan nilai-nilai dan norma-norma oleh masyarakat ; proses belajar untuk berdaptasi terhadap keadaan, kondisi, dan lingkungan. Sedangkan kepribadian yaitu bahwa seseorang mempunyai beberapa ciri watak yang diperlihatkannya secara lahir, konsisten, dan konsekuen dalam tingkah lakunya sehingga tampak bahwa individu tersebut memiliki identitas khusus yang berbeda dari individu-individu lainnya. Gejala ini tumbuh berangsur-angsur dalam masyarakat diakibatkan oleh proses sosialisasi dan internalisasi. Selain itu, kepribadian seseorang juga dipengaruhi banyak hal.

  1. Proses Pembentukan Kepribadian

Manusia  dalam perkembangan dan pertumbuhan kepribadian dipengaruhi oleh 2 faktor , yaitu factor pembawaan (Gen/DNA). Berupa skap ciri fisik tubuh, dan kebiasan. Dan factor pengalaman terbentuk dari proses belajar individu di lingkungannya. Misalnya di sekolah, rumah, tempat bermain, media massa, dll.

Continue reading

Materi Antropologi SMA Kelas X Unit 2 : Budaya, Perwujudan, Unsur, Isi Atau Substansi Budaya, Dan Nilai Budaya

Makna Budaya dalam Antropologi

A. Budaya

   “Budaya” adalah “daya dan budi” yang berupa cipta, karsa, dan rasa. Budaya menurut para ahli adalah sebagai berikut:

  1. Soelaiman Soemardi & Selo Soemardjanmenerangkan bahwa suatu kebudayaan merupakan buah atau hasil karya cipta & rasa masyarakat. Suatu kebudayaan memang mempunyai hubungan yang amat erat dengan perkembangan yang ada di masyarakat.
  2. Effat al-Syarqawimendefinisikan budaya berdasarkan dari sudut pandang Agama Islam, Ia menjelaskan bahwa budaya adalah khazanah sejarah sekelompok masyarakat yang tercermin didalam kesaksian & berbagai nilai yang menggariskan bahwa suatu kehidupan harus mempunyai makna dan tujuan rohaniah.
  3. Parsudi Suparian, mengatakan budaya akan melandasi segala perilaku dalam masyarakat, karena budaya merupakan pengetahuan manusia yang seluruhnya digunakan untuk mengerti dan memahami lingkungan & pengalaman yang terjadi kepadanya.
  4. Koentjaraningrat mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan milik diri manusia dengan belajar.

Continue reading

Materi Antropologi SMA Kelas X Unit 1 : Konsep Dasar, Peran Fungsi, dan Keterampilan Antropologi

Pengantar Materi Antropologi

Apabila kita ingin memahami kehidupan masyarakat dan kebudayaannya, antropologi menjadi salah satu alternatif yang tepat. Melalui antropologi kita dapat melihat lebih dekat dan memahami lebih dalam mengenai kebudayaan dalam suatu masyarakat. Yang di dalamnya tentunya terkandung berbagai unsur kebudayaaan dan substansi serta makna yang dapat kita tangkap pada sebuah kebudayaan. Antropologi tentunya juga tidak hanya melihat sudut sempit sebuah kebudayaan tetapi antropologi dapat melihat kebudayaan secara luas dan mendalam dan dapat juga memahami sebuah kebudayaan yang dilihat dari sisi agama, religi/kepercayaan, tradisi, dan bahasa.

  1. Pengertian

      Anthropology berarti “ilmu tentang manusia”, dan adalah suatu istilah yang sangat tua. Dahulu istilah itu digunakan dalam arti yang lain, yaitu “ilmu tentang ciri-ciri tubuh manusia” (malahan pernah juga dalam arti “ilmu anatomi”).

      Antropologi adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari segi budaya, perilaku, keanekaragaman, dan lain sebagainya. Antropologi adalah istilah kata bahasa Yunani yang berasal dari kata anthropos dan logos. Anthropos berarti manusia dan logos memiliki arti cerita atau kata.

Continue reading

Materi Sosiologi SMA Kelas XII Unit 4 : Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas

Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas

12120043_920321378015681_1290133962911719084_o

Ibu-ibu sedang memanjatkan doa bersama di tenda darurat sebagai wujud penolakan terhadap pembangunan pabrik semen. Kamis, 15 0ktober 2015 . (Foto oleh: Supriyon)

A. PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
Robinson (1994) menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses pribadi dan sosial; suatu pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi, kreatifitas dan kebebasan bertindak.
Ife (1995) mengemukakan bahwa pemberdayaan mengacu pada kata “empowerment,” yang berarti memberi daya, memberi ”power” (kuasa), kekuatan, kepada pihak yang kurang berdaya. Continue reading

Materi Sosiologi SMA Kelas XII Unit 3 : Ketimpangan Sosial

A. Mengapa Terjadi Ketimpangan Sosial?
Ketimpangan sosial dapat diartikan sebagai adanya ketidakseimbangan atau jarak yang terjadi ditengah-tengah masyarakat yang disebabkan adanya perbedaan status sosial, ekonomi, ataupun budaya. Ketimpangan sosial dapat disebabkan oleh adanya faktor-faktor penghambat, sehingga mencegah dan menghalangi seseorang untuk memanfaatkan akses atau kesempatan-kesempatan yang tersedia. Dua faktor penghambat tersebut adalah sebagai berikut.
1. Faktor Internal
Yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Rendahnya kualitas sumber daya manusia disebabkan oleh tingkat pendidikan/keterampilan ataupun kesehatan yang rendah, serta adanya hambatan budaya (budaya kemiskinan).
2. Faktor Eksternal
Yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar kemampuan seseorang. Hal ini dapat terjadi karena birokrasi atau ada pelaturan-pelaturan resmi (kebijakan), sehingga dapat memperkecil akses seseorang untuk memanfaatkan kesempatan dan peluang yang tersedia. Dengan kata lain ketimpangan sosial tersebut diakibatkan oleh hambatan-hambatan atau tekanan-tekanan struktural. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab munculnya kemiskinan struktural.

Continue reading

Materi Sosiologi Kelas XII Unit 2 : Globalisasi dan Komunitas Lokal

Globalisasi dan Komunitas Lokal

 

  • Pengertian Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Sedangkan Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.

Continue reading

Materi Sosiologi SMA Kelas XII Unit 1 : Perubahan Sosial Budaya dan Dampaknya

PERUBAHAN SOSIAL DAN DAMPAKNYA
A. HAKIKAT PERUBAHAN SOSIAL
Pengertian Perubahan Sosial
Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi di masyarakat meliputi perubahan norma-norma sosial, pola-pola sosial, interaksi sosial, pola perilaku, organisasi sosial, lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan masyarakat, serta susunan kekuasaan dan wewenang. Kingsley Davis mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, bahkan perubahan dalam bentuk serta aturan organisasi sosial.Perubahan sosial melekat pada masyarakat dengan kebudayaannya karena alasan-alasan sebagai berikut.
a. Menghadapi masalah-masalah baru
b. Ketergantungan pada hubungan antarwarga pewaris kebudayaan
c. Lingkungan yang berubahKecendrungan masyarakat untuk berubah sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
a. Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada
b. Timbulnya keinginan untuk mengadakan perbaikan
c. Kesadaran akan adanya kekurangan dalam kebudayaan sendiri sehingga berusaha untuk mengadakan perbaikan
d. Adanya usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
e. Banyaknya kesulitan yang dihadapi yang memungkinkan manusia berusaha untuk mengatasinya
f. Tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan adanya keinginan untuk meningkatkan taraf hidup
g. Sikap terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal baru, baik yang datang dari dalam maupun dari luar masyarakat
h. Sistem pendidikan yang memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia untuk meraih masa depan yang lebih baik

Continue reading

Materi Sosiologi SMA Kelas XI Unit 5 : Integrasi dan Reintegrasi Sosial

Integrasi dan Reintegrasi Sosial
A. Integrasi Sosial
Pengertian Integrasi Sosial
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa integrasi adalah pembauran sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah pembauran tersebut mengandung arti masuk ke dalam, menyesuaikan, menyatu, atau melebur sehingga menjadi seperti satu. Dengan demikian, integrasi merujuk pada masuk, menyesuaikan, atau meleburnya dua atau lebih hal yang berbeda sehingga menjadi seperti satu. Dari uraian tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, kebisaaan, sistem nilai, dan norma.Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkof, syarat terwujudnya integrasi sosial adalah sebagai berikut.
1. Anggota-anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan di antara mereka.
2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
3. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan dijadikan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.Suatu integrasi sosial dapat berlangsung cepat atau lambat, tergantung pada faktor-faktor berikut.
1. Homogenitas kelompok
2. Besar kecilnya kelompok
3. Mobilitas geografis
4. Efektivitas komunikasi

Continue reading

Materi Sosiologi SMA Kelas XI Unit 4 : Konflik, Kekerasan, dan Upaya Penyelesaiannya

Konflik, Kekerasan, dan Upaya Penyelesaiannya

Dewasa ini masyarakat indonesia mengalami banyak konflik yang  tidak bisa kita hindari. Didalam masyarakat yang multikultural, berbagai permasalahan yang dialami baik sosial, ekonomi, maupun yang lainnya diakibatkan oleh berbagai individu yang berbeda, ras, kebudayaan sehingga tak jarang konflik tersebut menimbulkan perbedaan, penekanan sosial dan kekerasan. Adapun didalam konflik dapat menciptakan sesuatu yang negatif dan positif. Continue reading

Materi Sosiologi SMA Kelas XI Unit 3 : Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmonisasi Sosial

Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmonisasi Sosial
Struktur Sosial
Pengertian dan Ciri Struktur Sosial
Wiliam Kornblum menekankan konsep struktur sosial pada pola perilaku individu dan kelompok, yaitu pola perilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antarindividu dan antarkelompok dalam masyarakat. Soerjono Soekanto melihat struktur sosial sebagai sebuah hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan antara peranan-peranan sosial. Abdul Syani melihat struktur sosial sebagai sebuah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat. Didalam tatanan sosial tersebut terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan (dengan batas-batas perangkat unsur-unsur sosial tertentu). Status dan peranan tersebut menunjuk pada suatu keteraturan perilaku yang dapat membentuk suatu masyarakat. Dengan demikian, secara sederhana dapat kita katakan bahwa struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antar unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial dan lapisan-lapisan sosial.

Continue reading