Skip to content


Fenomena Sosial “Pasar Krempyeng” Unnes

Kebutuhan untuk melangsungkan suatu kehidupan adalah sebuah keharusan bagi setiap manusia. Manusia tak bisa lepas dari yang namanya kebutuhan , baik kebutuhan pokok yang sifatnya mutlak, kebutuhan sekunder maupun kebutuhan yang sifatnya hanya untuk melengkapi saja (jika tidak dipenuhi tidak akan menimbulkan kekacauan). Dengan banyaknya jenis barang  yang diperlukan oleh manusia otomatis muncul berbagai macam bentuk dan jenis barang yang dibutuhkan tersebut ,tentunya barang-barang disini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Barang-barang mentah di sini diproduksi oleh produsen kemudian daripada itu (barang mentah) maupun barang setengah jadi dan yang lebih praktis lagi yang dijadikan sebagai barang jadi. Jika barang-barang yang telah di produksi ingin sampai kepada sasarannya yaitu konsumen maka diperlukan distributor sebagai penyalur (perantara). Bentuk dari pendistribusian ini berwujud jual-beli yang dilakukan  antara penjual dan pembeli. Disitulah muncul berbagai jenis pasar, toko, warung, swalayan ,mini market, dan jenis-jenis tempat penjualan lainnya  yang merupakan tempat dimana orang melakukan transaksi  jual-beli. Di mana penjual  akan mendapatkan penghasilan sekaligus profit dari pembeli dan pembeli akan merasa  puas dan terpenuhi akan kebutuhan hidupnya. Berbicara tentang pasar, disini saya akan mengungkap fenomena sosial yang terjadi di lingkungan tempat tinggal (kos) saya.

“Pasar Krempyeng”, sebuah  julukan yang sering dilontarkan oleh banyak orang dimana saya tinggal. Dalam hal ini pengertian Pasar merupakan tempat dimana terjadi transaksi jual-beli antara penjual dan pembeli . Sedangkan nama Krempyeng sendiri itu menurut Ibu Murni salah satu penjual  bubur  mengatakan bahwa “Kata Krempyeng itu sudah ada sejak dulu ,awal saya berdagang disini pun namanya sudah Krempyeng dan itu pun sudah sejak kurang lebih 16 tahun yang lalu karena saya bekerja sebagai pedagang bubur di sini sudah sejak 16 tahun yang lalu” . Selain itu beliau juga mengatakan bahwa “Pasar Krempyeng adalah pasar sekali habis artinya barang-barang yang diperdagangkan disini akan habis sekali jual.Pasar ini dibuka mulai pagi pukul 05:30 hingga pukul 08:00 jangka waktunya sangat pendek sekali ,Namun sekarang ini Pasar Krempyeng sudah berubah karena tidak hanya pada pukul 08:00 saja jam kerjanya namun sekarang sampai pada pukul 11:30”.

Bentuk barang yang dijual beragam namun kebanyakan dalam bentuk makanan,makanan yang dijual disini pasti akan habis diborong oleh pembeli-pembeli yang datang, maka dari itu disebut dengan pasar sekali habis. Berbicara tentang macam-macam dagangan yang dijual diantaranya adalah Nasi Krempyeng, Bubur, Berbagai macam buah (pepaya,semangka,melon,nangka), Makanan Khas orang Jawa (Gethuk,Tape,Gendar,Golang-galing), beraneka sayur-sayuran segar,Jamu dan masih ada yang lain. Berbagai macam dagangan itu pasti akan ludes diborong oleh para pembeli.Dari berbagai macam dagangan tersebut yang paling banyak diminati oleh para pembeli  adalah “Nasi Krempyeng”. Nasi Krempeng adalah  julukan kesayangan bagi penikmatnya.Sebenarnya Nasi Krempyeng adalah porsian makanan nasi dicampur dengan urapan sayur, sambal (kacang+cabai), kering (orek tempe), bakmi, ditambah dengan gorengan krupuk (rempeyek). Banyak sekali penikmat Nasi Krempyeng ini ,saya sendiri adalah termasuk diantaranya. Saya sebagai mahasiswa yang beretempat tinggal (ngekos) di daerah sekitar Pasar Krempyeng ini merasa sangat beruntung dengan adanya Pasar Krempyeng. Hal ini dikarenakan saya sebagai anak kos lebih sering makan diluar daripada untuk memasak makanan sendiri. Pasar Krempyeng ini menjadi alternatif bagi saya dan para mahasiswa yang lain untuk memenuhi kebutuhan hidup,terutama kebutuhan makan.Karena seperti yang tadi sudah saya jelaskan bahwa banyak macam makanan yang dijual dan tentunya dengan harga yang terjangkau bagi para mahasiswa.Mulai dari harga Rp.500,00-Rp.6000,00.Rasanya pun jangan dipertanyakan lagi karena sangat enak dan punya khas sendiri dan tentunya makanan ini tidak bisa ditemukan di tempat lain.

Terlepas dari yang sudah saya jelaskan tadi ,sekarang mengenai fasilitas (bangunan) yang dijadikan sebagai tempat mereka berjualan disini sayangnya sangat memprihatin sekali. Hal ini di karenakan bangunannya hanya terbuat dari kayu dan tidak bertembok,dindingnya hanya tertutup oleh susunan papan yang sudah reot. Itupun hanya bagian belakang saja yang tertutup oleh dinding, dalam artian tempat yang digunakan sebagai pasar ini hanya untuk berteduh dari panasnya sengatan sinar matahari dan derasnya air hujan yang turun sesekali dan ataupun di musim penghujan yang biasanya mengalami kebanjiran.

Di dalam bangunan tersebut banyak berjejeran lapak-lapak dari para pedagang yang berjualan.Komunikasi yang terjadi antar pedagang yang berjualan disini sangat erat serta  harmonis, diibaratkan seperti saudara sendiri tidak ada persaingan di dalamnya.Mereka justru saling baur-membaur terhadap pedagang yang satu dengan pedagang yang lainnya.Pasar Krempyeng ini bisa dikatakan sebagai Pasar Tradisional yang ada di Desa Banaran, karena ini merupakan satu-satunya pasar yang masih beroperasi.Jika pada hari minggu ,Pasar Krempyeng ini akan lebih ramai lagi dikunjungi oleh para pembeli . Karena khususnya pada hari minggu ini Pasar Krempyeng menjadi pusat dari para pedagang pendatang dari luar untuk menjual dagangannya.Barang yang dijual diantaranya adalah baju,hijab,barang pecah-belah ,minyak wangi dan aksesoris-aksesoris lainnya.Maka dari itu pasti pada hari minggu Pasar Krempyeng akan lebih penuh sesak dan ramai lagi oleh para pengunjung yang datang . Terkadang pada hari minggu ini sering menimbulkan kemacetan di jalan tersebut karena posisi Pasar Krempyeng ini tepat di pinggir jalan raya.

Walaupun tempat dan fasilitasnya tidak begitu baik namun para pembeli masih gemar-gemar untuk mengunjunginya.Apalagi zaman sekarang sudah banyak toko-toko yang bersih bagus dan banyak swalayan-swalayan yang menjual berbagai macam barang dengan berbagai produk-produk tertentu.Namun Pasar Krempyeng ini tak kalah saing terbukti dengan banyaknya pengunjung yang berbondong-bondong datang untuk membeli  berbagai macam kebutuhannya di Pasar Krempyang tentunya dengan harga yang lebih terjangkau dan dengan kualitas yang tidak rendah pula.

Posted in Kajian Ilmu Sosiologi.


7 Responses

Stay in touch with the conversation, subscribe to the RSS feed for comments on this post.

  1. PUTRI AYU says

    wah… makasih kak informasinya, ternyata di daerah unnes ada pasar krempyeng yang menjual makanan murah meriah, nanti akan saya coba deh kak ^.^

    • Lenni Novia Lestari says

      Iya dong kak, alhamdulillah ya bermanfaat kakak sudah membaca postingan saya dan bikin kakak tau informasi baru..selamat membaca postingan yang lainnya juga ya kak 🙂

  2. Syarafina Nandanisita says

    krempyeng is the best buat mhs unnes 😀

  3. Sofiyatin says

    kak jaraknya diatur lagi yah biar rapi 🙂

  4. Lenni Novia Lestari says

    Wuuu komentare nek tak delok-delok sing mburi rodok ora nyambung boss 😛



Some HTML is OK

or, reply to this post via trackback.