Skip to content


Materi Sosiologi SMA Kelas X: Metode Penelitian Sosial

Materi ini diajarkan kepada siswa agar mampu memahami antropologi sebagai pengetahuan dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa diharapkan mampu melakukan pengolahan data, menganalisis dan menyimpulkan  hasil penelitian  dan menyusun laporan hasil penelitian dengan mengikuti sistimatika penulisan ilmiah. Selain itu, siswa juga diharapkan untuk menyusun rancangan penelitian sederhana  tentang berbagai gejala sosial  terkait dengan hubungan sosial dan pembentukan kelompok dengan mengikuti langkah-langkah penelitian, yaitu penetapan  topik, latar belakang, permasalahan, tujuan, metode, dan instrumen penelitian (pedoman wawancara dan pedoman observasi) dan melakukan penelitian sederhana dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan kajian dokumen atau kajian pustaka tentang ragam gejala sosial dalam masyarakat. 

Ilmu pengetahuan diperoleh melalui serangkaian pengamatan dan pemahaman yang terus-menerus, dari satu orang ke orang lainnya, dari satu generasi ke generasi lainnya, bahkan dari satu zaman ke zaman berikutnya. Dan untuk dapat memahami dan mengerti suatu ilmu pengetahuan, manusia perlu melakukan penalaran dan penelitian terhadap pengetahuan tersebut. Salah satu syarat suatu pengetahuan dapat menjadi ilmu pengetahuan adalah bahwa pengetahuan tersebut dibuat berdasarkan penelitian yang ilmiah.

  1. Penalaran

Proses berpikir lahir dari rasa ragu terhadap sesuatu hal dan keinginan untuk memperoleh suatu kepastian, sehingga kemudian tumbuh menjadi suatu masalah yang khas dan memerlukan suatu pemecahan. Untuk itu, dilakukan penyelidikan terhadap data yang tersedia dengan metode-metode yang tepat.

Biasanya manusia selalu berpikir jika berhadapan dengan banyak permasalahan. Akan tetapi, tidak semua masalah membuat kita terdorong untuk memikirkanya secara sungguh-sungguh. Hanya masalah-masalah tertentu saja yang menurut kita perlu dan bermanfaat jika dipikirkan secara sungguh-sungguh. Kegiatan berpikir secara sungguh-sungguh dan logis inilah yang disebut sebagai penalaran.

Suatu penalaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Logis, ditimbang secara objektif dan didasarkan pada data yang sahih.
  2. Analitis, daya imajinasi untuk merangkai, menyusun, menyusun atau menghubungkan petunjuk-petunjuk akal pikiranya kedalam suatu pola tertentu.
  3. Rasional, masuk akal karena didasarkan pada fakta-fakta
  4.  Penelitian

Kata penelitian adalah terjemahan dari kata dalam Bahasa Inggris re-search, yang berasal dari suku kata re(kembali) dan to search (mencari). Jadi, research berarti mencari kembali suatu pengetahuan. Dari pendapat para ahli tentang definisi penelitian dapat kiranya kita simpulkan bahwa penelitian adalah suatu penyelidikan terorganisasi, atau penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta untuk menentukan sesuatu.

Suatu penelitian yang menggunakan metode ilmiah dinamakan penelitian ilmiah. Suatu penelitian ilmiah selalu menggunakan dua unsur penting, yaitu observasi (pengamatan) dan penalaran.

Sikap dan cara berpikir seorang peneliti sebagai berikut:

 1) Objektif, dapat memisahkan antara pendapat pribadi (subjektif) dengan fakta yang ada (objektif)

2) Kompeten, memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan penelitian

3) Faktual, bekerja berdasarkan fakta yang diperoleh

Cara berpikir yang diharapkan dari seorang peneliti :

  1. Skeptik, harus selalu mempertanyakan bukti atau fakta (tidak mudah percaya)
  2. Analtis, selalu menganalisis setiap penyataan ataupun persoalan yang dihadapi
  3. Kritis
  • Jenis-jenis Penelitian adalah sebagai berikut:

1) Penelitian Dasar (pure research/basic research): Ilmu untuk ilmu, penelitian yang dilakukan dalam rangka mengembangkan suatu ilmu pengetahuan.

2) Penelitian Terapan (Applied Research): dalam memberikan solusi pemecahan yang dihadapi oleh masyarakat.

  • Macam Tujuan Penelitian

Terdapat bermacam tujuan penelitian, dipandang dari usaha untuk membatasi ini, yaitu:
a. Eksplorasi

  1. Deskripsi
  2. Prediksi

d.Eksplanasi
e. Aksi

  1. Fungsi Penelitian

Fungsi penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah.
1. Mendiskripsikan, memberikan, data atau informasi.

  1. Menerangkan data atau kondisi atau latar belakang terjadinya suatu peristiwa atau
  2. Menyusun teori,
  3. Meramalkan, mengestimasi, dan memproyeksi suatu peristiwa yang mungkin terjadi berdasarkan data-data yang telah diketahui dan dikumpulkan,
  4. informasi yang didapat akan sangat berarti dalam memperkirakan kemungkinan yang akan terjadi untuk melalui masa berikutnya,
  5. Mengendalikan peristiwa maupun gejala-gejala yang terjadi.
  6. Manfaat Metode Penelitian Sosial
  7. Penjajagan (ekploratif), yaitu berguna untuk mencari-cari kemungkinan terbaik dalam memecahkan problema sosial, sehingga sifatnya masih mencoba dan terbuka.
  8. Deskriftif, yaitu berguna untuk pengukuran yang cermat terhadap penomena sosial tertentu.
  9. Eksplanatori, yaitu berguna untuk menjelaskan sebab-sebab yang melatarbelakangi suatu keadaan tertentu.
  10. Evaluatif, yaitu berguna untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang ditetapkan pada awal program sudah tercapai.
  11. Prediktif, yaitu berguna untuk meramalkan kejadian atau fenomena soaial tertentu yang akan terjadi.
  • Jenis Jenis Metode Penelitian

Jenis jenis metode penelitian terkait dengan jenis penelitiannya sendiri sebagai berikut.
1. Metode Historis

Metode historis merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode historis bertujuan untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan, menilai, memverifikasi dan mensintesiskan bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat dipertahankan, seringkali dalam hubungan hipotesis tertentu. Dengan demikian, penelitian dengan metode historis merupakan penelitian yang kritis terhadap keadaan-keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dan menimbang secara teliti dan hati-hati terhadap validitas dari sumber-sumber sejarah serta interprestasi dari sumber-sumber keterangan tersebut.
2. Metode Deskriptif

Metode deskriptif merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengindetifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi dan menetukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
Dengan demikian metode penelitian deskriptif ini digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, dalam hal ini bidang secara aktual dan cermat. Metode deskriptif bukan saja menjabarkan (analitis), akan tetapi juga memadukan. Metode penelitian deskriptif pada hakikatnya adalah mencari teori, bukan menguji teori. Metode ini menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah.
3. Metode Korelasional

Metode korelasional merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode korelasional merupakan kelanjutan metode deskriptif. Pada metode deskriptif, data dihimpun, disusun secara sistematis, faktual dan cermat, namun tidak dijelaskan hubungan diantara variabel, tidak melakukan uji hipotesis atau prediksi. Pada metode korelasional, hubungan antara variabel dteliti dan dijelaskan. Hubungan yang dicari ini disebut sebagai korelasi. Jadi, metode korelasional mencari hubungan di antara variabel-variabel yang diteliti. Tujuan metode korelasi yaitu untuk meneliti sejauh mana variabel pada satu vektor yang berkaitan dengan variasi pada faktor lainnya.
4. Metode Eksperimental

Metode eksperimental merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode eksperimental merupakan metode penelitian yang memungkinkan peneliti memanipulasi variabel dan meneliti akibat-akibatnya. Pada metode ini variabel-variabel dikontrol sedemikian rupa, sehingga variabel luar yang mungkin mempengaruhi dapat dihilangkan.

Metode eksperimental bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel, pada satu atau lebih kelompok eksperimental dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi. Manipulasi adalah mengubah secara sistematis sifat-sifat atau nilai-nilai variabel bebas. Kontrol merupakan kunci metode eksperimental, sebab tanpa kontrol manipulasi dan observasi akan menghasilkan data yang meragukan.

  1. Metode Kuasi Eksperimental

Metode kuasi eksperimental merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode kuasai eksperimental hampir menyerupai metode ekperimental, hanya pada metode ini, peneliti tidak dapat mengatur sekehendak hati variabel bebasnya.
Metode kuasi eksperimental mempunyai dua ciri, yaitu sebagai berikut : (1) peneliti tidak mampu meletakkan subjek secara random pada kelompok eksperimental atau kelompok kontrol. Yang dapat dilakukan peneliti adalah mencari kelompok subjek yang diterpa variabel bebas dan kelompok lain yang tidak mengalami variabel bebas. (2) Peneliti tidak dapat mengenakan variabel bebas kapan dan kepada siapa saja yang dikendakinya.

Daftar Pustaka

Muin, Indianto. 2006. Sosiologi: SMA/MA Untuk Kelas XII. Jakarta. Erlangga

Yusuf,muri. 2007. Metodologi Penelitian. Padang: UNP press
https://sosiologi-sman-1-cibeber-cikotok.blogspot.co.id/2015/02/materi-kelas-xii-bab-4-rancangan.html (diunduh pada 16 desember 2015 pkl (12.02)

https://blog.unnes.ac.id/sitimukhaya/2015/12/16/materi-sosiologi-kelas-x-bab-4-metode-penelitian-sosial/ (Diakses pada 19-12-2015 pukul 0:47)

Posted in Pendidikan, Sosiologi SMA.


0 Responses

Stay in touch with the conversation, subscribe to the RSS feed for comments on this post.



Some HTML is OK

or, reply to this post via trackback.