Skip to content


Generation Gap

Generation gap di  desa dan kota di tempat saya tinggal tentunya yaitu di Desa Sambong  yang berkecamatan di kota Cepu.

Berbicara mengenai interaksi social yang terjadi dalam masyarakat.Pengertian dari interaksi social sendiri merupakan suatu hubungan social yang dinamis yang menyangkut  hubungan antara orang-perorangan,antara kelompok-kelompok manusia ,dan antara orang dengan kelompok-kelompok masyarakat.

Dengan adanya penjelasan tentang apa itu interaksi social yang terjadi di Desa Sambong  yang secara umumnya lebih tradisional dibandingkan dengan kecamatan yaitu di Kecamatan Cepu. Disini terdapat perbedaan mengenai bagaimana bentuk interaksi sosialnya ,saya sendiri yang tinggal di Desa (tradisional) merasakan bahwa hubungan yang terjalin antar individu disini lebih terasa dekat nyaman dan lebih kuat misalnya saya sering menemukan atau menjumpai tetangga-tetangga saya yang saling membantu bergotong-royong untuk membenahi (membangun) rumah, istilah akrabnya disini dikenal dengan sebutan “sambatan” . Lebih-lebih hal ini terjadi pada lingkup keluarga saya sendiri ,karena pada waktu itu nenek saya sedang membenahi rumah, dibangun  untuk diperbaiki dan hal itu tidak hanya dilakukan oleh keluarga saya sendiri, justru peran dari tetangga-tetangga yang membantu disini lebih dominan.

Jadi saya merasa hubungan yang  terjalin disini sangatlah erat dan saling bergotong-royong untuk membantu .Beda halnya dengan interaksi social yang terjadi di masyarakat kecamatan kota Cepu.Di sini terlihat sangat kontras sekali dengan interaksi social yang terjadi di desa tempat saya tinggal.Mereka sudah mulai meninggalkan tradisi-tradisi adat dan mulai terpengaruh oleh gaya hidup masyarakat modern seperti yang ada di kota-kota besar.Kehidupan yang lebih individual yang artinya bahwa mereka dalam melangsungkan kehidupan sehari-hari itu dapat dilakukan serta dipertanggungjawabkan oleh dirinya sendiri . Seperti halnya contoh jika ada salah satu keluarga yang sedang ada acara hajatan (syukuran) itu kebanyakan orang-orang yang membantu adalah  dari lingkungan keluarganya sendiri.Tetangga-tetangga sebelah yang justru lebih dekat pun merasa tidak tahu menahu cuek dan terkesan tidak peduli . Jadi hubungan interaksinya sebenarnya tetap ada namun lebih pada lingkup keluarga batih sendiri dan tidak pada masyarakat lain.

Di Desa tempat saya tinggal itu ada salah seorang  yang di anggap sebagai sesepuh yang dimana beliau sangat dihormati dan disegani oleh masyarakat sekitar yang tinggal di lingkungan tersebut. Namun di kota (kecamatan Cepu) salah seorang yang di anggap sebagai sesepuh  itu tidak ada. Kehidupan di kota kecamatan Cepu itu lebih individual dibandingkan dengan kehidupan pada masyarakat Desa yang lebih menjunjung tinggi nilai kebersamaan .

Terlepas dari interaksi social yang terjadi pada masyarakat Desa dan Kota Kecamatan dimana tempat saya tinggal dapat disimpulkan bahwa terdapat kesenjangan diantaranya.Selain interaksi social,jenis-jenis permainan diantaranya pun memiliki  perbedaan.Jenis permainan yang ada di Desa tempat saya tinggal itu masih tradisional sebagai contoh seperti permainan gundu yang aturan mainnya harus dilakukan oleh lebih dari satu atau dua anak namun seringnya disini dimainkan oleh beberapa anak (3-7 anak) yang identic dimainkan oleh anak laki-laki yang seumuran 8-15 tahun,permainan bola bekel disini berbeda dengan permainan gundu karena permainan ini identic dimainkan oleh para perempuan-perempuan yang masih kecil sepantaran dengan permainan gundu yang dimainkan oleh para laki-laki akan tetapi aturan mainnya pun sama bahwa permainan bola bekel ini dimainkan oleh beberapa anak ,permainan trdisional lainnya seperti petak umpet, permainan layang-layang,serta masih banyak lagi.Di sini sangat berbeda dengan jenis permainan yang ada di kota kecamatan Cepu ,karena disinipun sudah dibangun bangunan serta fasilitas yang modern seperti supermarket mall yang didalamnya pasti akan dijumpai wahana-wahana permainan anak maupun orang dewasa yang tentunya ini menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi para warga masyarakat yang berminat karena hanya dengan mengeluarkan sedikit uang sudah bisa menikmati berbagai macam jenis permainan tergantung dari selera mereka.Permainannya disini contohnya adalah Play Station “PS” ini merupakan salah satu dari berbagai jenis permainan yang difasilitasi dan banyak diminati oleh para masyakarat . Dilihat dari sisi aturan mainnya permainan ini bisa dimainkan dengan hanya salah seorang saja dan tidak perlu ada lawan dari pihak lain (kedua) secara langsung, karena lawan yang ada di permainan ini adalah dari progammernya sendiri,nah disini dapat disimpulkan bahwa mereka lebih suka hidup individu tanpa memerlukan adanya orang lain.Tentunya ini menjadi salah satu dari beberapa kesenjangan yang ada pada Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota.

Hal lain yang menjadi faktor kesenjangan yang ada diantaranya adalah karena pada masyarakat desa itu masyarakatnya lebih homogen artinya disini banyak terlihat kesamaannya seperti mata pencaharian serta lingkungan tempat mereka hidup dan masih menjunjung tinggi nilai kebersamaan .Berbeda dengan masyarakat yang ada di kota kecamatan Cepu bahwa masyarakatnya lebih heterogen yang disebabkan karena mereka mempunyai perbedaan kepentingan ,pekerjaan, pendapat dan hal lainnya. Ini yang menjadi faktor penyebab bahwa kehidupan pada masyarakat kota itu lebih individual. Tentunya ini menjadikan adanya suatu kesenjangan di antara masyarakat Desa dan masyarakat Kota.

Posted in Kajian Ilmu Sosiologi.


4 Responses

Stay in touch with the conversation, subscribe to the RSS feed for comments on this post.

  1. Syarafina Nandanisita says

    jelaskan generation gap itu apa dong

  2. Sofiyatin says

    makasih infonya kak, jadi lebih tau tentang kota Cepu 🙂



Some HTML is OK

or, reply to this post via trackback.