Malisa Ladini
Sekilas terlihat buram di kaca, deretan sejarah menguntai perih yang menyayat.
Pemakan darah bangsa yang jahat.
Korupsi melahap harkat dan martabat.
Korupsi mencabik pundi-pundi rakyat.
Negeri zamrud yang menghijau berselendang maritim yang biru.
Gunung emas yang menjulang sampai ke hulu.
Bongkahan intan permata yang sungguh mengharu.
Sayang seribu sayang, semuanya telah menjadi abu.
Korupsi merampas perut ibu pertwi.
Di sini lah kami berdiri, sebagai generasai negarawan sejati.
Yang tak akan pernah lari.
Dari kecintaan pada negeri.
Sebab negeri ini rindu.
Setiap jengkal yang menguatkan setiap penjuru.
Kami generasi emas yang tangguh dan siap maju.
Dengan mahkota kejujuran yang terus menjadi saksi hidupku.
Komentar Terbaru