Makalah: Dampak Sam Poo Kong terhadap masyarakat sekitar

Postingan dibawah ini berisi mengenai tugas makalah dalam mata kuliah Sosiologi Perkotaan. Dalam tugas ini saya membahas mengenai dampak Sam Poo Kong terhadap masyarakat di sekitar lokasi Sam Poo Kong.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Secara umum kota adalah tempat bermukimnya warga kota, tempat bekerja, tempat kegiatan dalam bidang ekonomi, pemerintah dan lain-lain. Pengertian dari masyarakat perkotaan lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupan yang berbeda dengan masyarakat desa. Diantara perbedaannya yaitu mengenai jumlah penduduk, mata pencaharian, stratifikasi sosial, mobilitas sosial, pola interaksi, solidaritas sosial, bahkan hierarki administrasi.
Dalam segi pembangunan fisik, perbedaan desa dan kota terlihat begitu jelas, dimana pembangunan di kota yang begitu pesat dan ciri bangunan yang banyak tinggi menjulang. Kebanyakan bangunan di kota ialah tempat institusi pemerintahan. Sementara di desa bangunannya masih sederhana dan hanya sekedar tempat tinggal, walaupun banyak desa yang kategorinya sudah maju.
Berbicara tentang kota, pasti kita membayangkan sebuah keramaian, dimana banyak lokasi perbelanjaan dan objek wisata. Dua objek itulah yang menarik perhatian para manusia untuk sekedar berlibur dan menghabiskan uang. Salah satu ciri keuangan sebuah kota ialah mempunyai tempat rekreasi dan hiburan warga. Salah satu kota yang banyak objek wisata rekreasi ialah Kota Semarang. Kota yang dapat dikatakan kota terlengkap dimana kota ini memiliki daratan, pegunungan, dan lautan yang tentunya menarik perhatian para turis untuk berkunjung. Salah satu tempat wisata yang menjadi icon wisata kota semarang ialah Sam poo kong.
Sam poo kong merupakan sebuah lokasi wisata yang berkonsep kebudayaan China, dimana terdapat patung besar yang menjadi icon lokasi wisata ini, yaitu patung Laksamana Cheng Ho. Banyak keuntungan yang didapatkan dari adanya Sam poo kong ini, terutama untuk warga sekitar Sam poo kong. Dalam makalah ini, kami akan menjabarkan mengenai bagaimanakah dampak dari adanya Sam poo kong bagi warga lokal maupun luar daerah.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang Sam poo kong di Semarang?
2. Bagaimana dampak dari berdirinya Sam poo kong di Semarang?

1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui latar belakang Sam poo kong di Semarang
2. Mengetahui dampak dari berdirinya Sam poo kong di Semarang.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang berdirinya Sam poo kong
Sam poo kong merupakan salah satu tempat wisata yang menjadi icon wisata di Kota semarang. Lokasi yang terletak di Jalan Simongan Raya 129 ini membuat lokasi Sam poo kong tidak susah untuk di akses, jarak yang ditempuh hanya sekitar 15 Menit dari Bandara Ahmad Yani.

A. Sejarah Berdirinya Sam poo kong
Klenteng Sam poo kong dibangun pada tahun 1974 oleh masyarakat tionghoa di Semarang. Sebagai bentuk penghormatan kepada laksamana Cheng Hoo yang dianggap sebagai leluhur dari masyarakat tionghoa di Semarang. Laksamana Cheng Hoo ialah seorang penjelajah asal Tiongkok yang beragama Islam. Keberadaan Klenteng Sam Poo Kong Semarang tak lepas dari sosok Laksamana Tiongkok bernama Zheng He. Menurut sejarah, Laksamana Zheng He sedang mengadakan pelayaran menelusuri pantai laut Jawa untuk tujuan politik dan dagang, karena ada awak kapal yang sakit ia memutuskan untuk bersandar terlebih dahulu disebuah desa, yang bernama Simongan Karena merasa nyaman di tempat itu, ia memutuskan untuk beberapa waktu menetap ditempat tersebut.
Namun, karena ia harus melanjutkan perjalanan ia pun meninggalkan tempat tersebut,tapi banyak awak kapalnya yang menikah dengan warga setempat dan menetap di daerah Simongan. Tak heran sampai sekarang daerah Simongan banyak dihuni oleh penduduk keturunan Tiongkok. Untuk mengenang jasa-jasa dari Laksamana Zheng He/Cheng Ho, penduduk setempat mendirikan sebuah Klenteng disekitar gua tempat dimana ia sering menghabiskan waktu untuk bersemedi, yang akhirnya disebut dengan Klenteng Sam Poo Kong atau Sam Poo Thay DJin. Laksamana cheng Ho datang pertama kali ke Semarang pada tahun 1405 dan 11 tahun kemudian ia datang untuk kedua kalinya. Pada saat itu jumlah penduduk kota sebanyak 1742 penduduk.
Selain, sebagai tempat peribadatan, klenteng Sam Poo kong juga digunakan sebagai tempat pariwisata, arsitektur cina yang kental dengan balutan warna merah sebagai lambang keberuntungan telah memberikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat selain etnis cina.
b. Fungsi Sam Poo Kong bagi masyarakat
Sebagai salah satu Icon Wisata di Semarang selain Lawang Sewu dan Kota Lama Semarang, tentunya Sam Poo Kong mempunyai daya tarik tersendiri bagi masyarakat, baik pengunjung lokal maupun luar daerah, bahkan turis mancanegara. Sam Poo Kong yang dahulu kala menjadi tempat pendaratan seorang laksamana asal Tiongkok yang beragama Islam yaitu Zheng ce atau Cheng Hoo, kini memiliki banyak fungsi. Selain untuk tempat peribadatan, Klenteng Sam Poo Kong juga digunakan untuk tempat wisata.
Klenteng Sam Poo Kong digunakan sebagai tempat peringatan dan pemujaan atau bersembahyang bagi kaum tionghoa, karena di dalam bangunan Sam Poo kong terdapat sebuah altar yang menganggap Laksamana Cheng Hoo adalah Dewa, walaupun sebenarnya dia beragama islam. Bangunan inti dari klenteng ini adalah sebuah gua batu dan merupakan tempat utama dari lokasi ini, berdasarkan informasi bahwa gua batu ini memiliki mata air yang tidak pernah kering.
Selain sebagai tempat untuk bersembahyang, Sam Poo Kong juga menarik perhatian pengunjung umum untuk datang karena bangunan arsitektur china nya yang begitu indah. Berada di Sam Poo Kong seakan kita berada di Tiongkok karena memang arsitektur serta kultur Tiongkok. Cat warna merah menyala yang dianggap warga Tiongkok sebagai warna pembawa keberutungan begitu dominan di tempat ini. Selain untuk belajar Sejarah mengenai Sam Poo Kong dan Laksamana Cheng Hoo, masyarakat pengunjung juga berfoto-foto ria di halaman Klenteng Sam Poo Kong karena memiliki objek yang kental dengan budaya Tiongkok, juga karena bangunannya yang begitu menarik untuk latar belakang foto. Pengelola juga menyediakan baju khas Tiongkok untuk disewa pengunjung untuk melengkapi sebuah foto yang indah agar terlihat seperti benar-benar di Tiongkok. Setiap akhir pekan, pengelola Sam Poo Kong mengadakan atraksi Barongsai untuk meramaikan suasana di akhir pekan yang dimana pengunjungnya begitu melonjak drastis. Penampilan Barongsai biasanya dilakukan oleh sanggar Nacha Dharma Semarang.
Pengunjung Sam Poo Kong tidak hanya berasal dari lokal Semarang saja, banyak pengunjung yang berasal dari luar daerah bahkan luar Jawa seperti Bangka Belitung, Makassar, dan masih banyak lagi. Seperti Ibu Dewi yang berasal dari Makassar, Ibu Dewi datang ke Sam Poo Kong bersama dengan rombongan BPOM se Indonesia. Rombongan beliau esoknya akan mengadakan Rapat di Semarang dan sebelum rapat menyempatkan untuk datang ke lokasi Sam Poo Kong. Beliau begitu tertarik dengan sejarah dan arsitektur dari Sam Poo Kong ini. Ada pula rombongan mahasiswa dari Bangka Belitung yang terasosiasi dalam Persatuan Mahasiswa Bangka Belitung yang datang ke Sam Poo Kong. Mereka mengaku sebelumnya berwisata juga di Jogja, kemudian mampir ke Sam Poo Kong. Mereka menjadikan Sam Poo Kong sebagai list destinasi wisatanya karena tertarik dengan sejarah Laksamana Cheng Hoo dan arsitektur di Sam Poo Kong. Rombongan Mahasiswa yang berpenampilan Syar’i ini begitu semangat mengelilingi setiap sudut tempat di Sam Poo Kong ini, tidak lupa mereka juag berfoto ria.
Selain warga dari dalam negeri, ternyata Sam Poo Kong juga menarik perhatian dari Warga mancanegara. Salah satunya ialah Turis bertubuh putih bintik-bintik. Beliau begitu excited dengan arsitektur Sam Poo Kong. Dengan kamera SLR yang dikalungnya, beliau berjalan memutari setiap sudut bangunan Sam Poo Kong.
Selain sebagai tempat sembahyang dan Objek Wisata, Sam Poo Kong juga dimanfaatkan warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. banyak terdapat penjual yang berada di luar halaman Sam Poo Kong. Pengelola juga mempersilahkan beberapa warga untuk berjualan di dalam wilayah Sam Poo Kong.
Sebagai pemasukan untuk pembangunan Sam Poo Kong, pihak pengelola mematok tiket masuk Rp. 8000., bagi dewasa dan Rp. 5000 untuk anak-anak. Sedangakn turis asing dipatok tiket masuk sebesar Rp. 10.000., Tiket tersebut hanya untuk berjalan-jalan di halaman Sam Poo Kong. Sedangkan untuk masuk di wilayah klenteng utama di patok harga lagi sebesar Rp. 20.000.,

2.2 Dampak Adanya Sam Poo Kong
a. Dampak positif berdirinya Sam Poo Kong :
Sam Poo Kong berarti (seorang leluhur yang mempunyai 3 kekuatan) memiliki beberapa dampak positif diantaranya :
a. Salah satu bentuk cagar budaya
Bangunan Sam Poo kong merupakan perpeduan yang sangat kental antara budaya Cina (Tiongkok) dengan budaya Jawa yang dapat ditunjukkan pada bangunan klenteng yang berupa joglo (Jawa) serta adanya patung dewi dewi (Cina).
b. Tempat wisata
Salah satu ikon yang paling menarik di Kota Semarang adalah Sam Poo Kong yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke tempat ini. Baik wisatawan lokal maupun non lokal bahkan ada juga yang datang jauh jauh dari luar negeri. Selain berwisata wisatawan juga dapat belajar sejarah di Sam Poo Kong.
c. Tempat ibadah
Pada awalnya bangunan ini berupa masjid, namun lama kelamaan berubah fungsi menjadi klenteng
d. Penambah pendapatan
Karena kelenteng Sam Poo Kong menjadi salah satu tempat wisata, maka banyak dari warga yang memnfaatkan tempat tersebut untuk berjualan di sekitar tempat tersebut.

b. Dampak Negatif adanya Sam Poo Kong
Situs budaya sam poo kong yang merupakan salah satu objek wisata di kota semarang banyak menarik minat para wisatawan dari berbagai wilayah yang berasal dari lokal maupun luar bahkan wisatawan asing yang berada di semarang. Namun Demikian dengan banyaknya wisatawan yang datang banyak memunculkan beberapa dampak entah itu berupa dampak positif maupun dampak negarif. Berikut merupakan dampak negatif dari berdirinya sam poo kong di kota Semarang.
 dg banyaknya jml pengunjung, akan menambah besar kerusakan di area wisata sam poo kong
 banyaknya jml pengunjung jga dpt memperbanyak volume sampah,krn kebanyakan para pengunjung sering yg meninggalkan bekas tempat makanan atau minuman tergeletak di sekitar area sam poo kong
 krn kurangnya pengawasan di sekitar area hal tsb menyebabkan banyak pengunjung yg menerobos masuk objek melalui pintu keluar dan keluar dari objek melalui pintu masuk, padahal di sekitar pintu masuk dan keluar terdapat tulisan besar yg mengisyaratkan bahwa itu merupakan pintu masuk dan pintu keluar yg ditulis dengan 2 bahasa yakni bahasa indo dan bhs inggris. Untuk hal tsb turis asing malah lebih bisa mentaati peraturan.
 Situs keagamaan didatangi oleh banyak wisatawan sehingga mengganggu fungsi utama sebagai tempat ibadah yang suci. Situs budaya digunakan secara komersial sehingga dieksploitasi secara berlebihan.

BAB III
PENUTUP

Sam Poo Kong mempunyai daya tarik tersendiri bagi masyarakat, baik pengunjung lokal maupun luar daerah, bahkan turis mancanegara. Sam Poo Kong yang dahulu kala menjadi tempat pendaratan seorang laksamana asal Tiongkok yang beragama Islam yaitu Zheng ce atau Cheng Hoo, kini memiliki banyak fungsi. Selain untuk tempat peribadatan, Klenteng Sam Poo Kong juga digunakan untuk tempat wisata bahkan tempat perekonomian warga sekitar.
Namun Demikian dengan banyaknya wisatawan yang datang banyak memunculkan beberapa dampak entah itu berupa dampak positif maupun dampak negatif. Kita sebagai penerus bangsa, hendaknya mengelola dengan baik apa-apa yang ditinggalkan oleh para pendahulu. dengan menghormati peninggalan leluhur tersebut, kita sudah berperan sebagai pelestari budaya.

Lampiran

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: