Opini Pindahan Ibukota Negara

Pindahan Ibukota Negara : Benar-benar Ingin Maju atau Hanya Ikut-ikutan

Oleh Nurul Maulidah

Wacana akan dipindahkannya ibukota negara Indonesia DKI Jakarta ke Kalimantan, nampaknya menuai banyak kontroversi. Pasalnya banyak yang mempertimbangkan mengenai pengaruh ke belakangnya seperti apa, terutama dalam bidang perekonomian. Binsar Panjaitan mengatakan jika itu sudah merupakan wacana sejak era presiden Soekarno. Menurutnya pindahnya ibukota Jakarta ke Kalimantan akan berdampak bagus, seperti halnya New York dan Washington DC di Amerika Serikat yang pada labelnya merupakan Negara Maju

Masalahnya, apakah negara ini sudah cukup sanggup dengan perpindahan ibukota negara dari Jakarta ke Kalimantan. Memang pemindahan ibukota negara masih dalam proses pengkajian dan pertimbangan oleh pemerintah. Namun, tampaknya sudah  cukup dianggap serius oleh beberapa kelompok, seperti halnya Kepala Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro yang sudah merencanakan untuk melibatkan swasta dalam pemindahan ibukota negara ini. Tentu akan terlihat terburu-buru apabila keputusan melibatkan swasta dalam wacana ini, karena dikhawatirkan akan terjadi kerancuan ke belakangnya yang tentu akan menambah masalah kenegaraan di negara ini yang sudah terlampau cukup banyak masalah. Bukankah ingin negara kita menjadi negara maju layaknya Amerika Serikat.

Mengambil contoh Amerika Serikat yang memindahkan ibukota negaranya dari New York ke Washington DC yang kemudian mencoba ditiru oleh Indonesia dengan memindahkan pula Jakarta ke Kalimantan, setidaknya memang usaha yang bagus. Tetapi hendaknya kita dapat melihat seperti apa keadaan negara kita jika dibandingkan dengan Amerika Serikat yang labelnya sudah merupakan negara maju, bahkan dikatakan sebagai negara superpower. Mudah saja bagi mereka untuk memindahkan ibukota mereka, karena keadaan di kedua tempat pun memang tidak jauh berbeda.

Dalam kasus ini, pemindahan Ibukota dari Jakarta ke Kalimantan lebih banyak disebabkan karena faktor alam. Di tahun 2013 sempat pula wacana ini mencuat akibat Jakarta yang sering banjir dan isu akan tenggelamnya Jakarta sehingga menimbulkan keinginan untuk memindahkan Ibukota ke daerah yang lebih aman. Dalam hal ini, Kalimantan menjadi incaran tempat untuk pemindahan ibukota dikarenakan Kalimantan yang bebas gempa dan tempatnya yang masih luas. Namun tentunya bukan menjadi alasan yang cukup kuat untuk memindahkan suatu ibukota.

Memang pemindahan ibukota menjadi hal yang wajar dan pasti terjadi di setiap negara. Mengingat Indonesia dahulu juga pernah melakukan pemindahan ibukota dari Jakarta ke Yogyakarta dan kembali ke Jakarta. Hal tersebut terjadi karena adanya serangan dari Sekutu yang mengancam kestabilitas kemerdekaan Indonesia. Perpindahan ke Yogyakarta pun bukan sembarangan kota yang dipilih, karena Yogyakarta pada saat itu pengelolaannya sudah tertata rapi dan terkelola baik. Ketika situasi di Jakarta sudah cukup membaik, ibukota pun kembali ke Jakarta.

Dalam keadaan pemindahan Ibukota tentunya harus dengan alasan yang kuat dan dengan pertimbangan yang sangat matang, bukan hanya sekedar ikut-ikutan. Dalam Sosiologi, ikut-ikutan atau disebut dengan Proses Imitasi merupakan usaha-usaha untuk mengkaji perilaku meniru secara umum dikaitkan dengan adanya dorongan pembawaan (iinate urges). Dengan perilaku meniru tersebut, diharapkan Indonesia bisa menjadi negara maju seperti Amerika Serikat dengan adanya pemidahan ibukota. Tetapi tentu itu bukan jalan satu-satunya.

Jakarta pusat ekonomi dan bisnis, Kalimantan Pusat pemerintahan

Mengambil contoh dari Amerika Serikat yang sistem tata kelolanya bagus, dimana New York sebagai pusat ekonomi dan bisnis, dan Washington DC sebagai pusat pemerintahan. Memang lebih terlihat lebih tertata dibandingkan dengan Indonesia yang semua pusat kegiatannya berada di Jakarta, termasuk pusat ekonomi, bisnis, pemerintahan, dan pariwisata. Dibandingkan dengan Amerika, tentunya tata kelolanya lebih ruwet di Indonesia. Dalam adanya pemindahan Ibukota ini, Jakarta tetap dijadikan sebagai pusat ekonomi dan bisnis meningat banyak sekali perusahaan yang menanamkan investasinya di Jakarta dan tidak mungkin juga untuk dipindahkan ke Kalimantan. Dalam rencananya Jakarta akan tetap menjadi pusat ekonomi dan bisnis, sedangkan di Kalimantan sebagai pusat pemerintahan. Tetapi hal tersebut harus diperhatikan betul-betul mengingat lokasi Jakarta dan Kalimantan yang cukup jauh akan menimbulkan masalah baru.

Memang rencana pemindahan ibukota ke Kalimantan cukup bagus, mengingat juga pembangunan yang semuanya dipusatkan di Jawa sedangkan di luar Jawa pembangunannya tertinggal. Setidaknya pemindahan ibukota dengan dalih alasan pemerataan kesejahteraan dapat dikatakan cukup masuk akal dan diterima, pasalnya memang dengan Jakarta yang menjadi ibukota membuat seluruh pembangunan dipusatkan hanya di wilayah Jakarta dan sekitarnya sedangkan daerah yang lain tertinggal pembangunannya. Dengan pindahnya ibukota negara ke Kalimantan, setidaknya pembangunan akan merata ke daerah-daerah sekitar Kalimantan yang dapat dikatakan jauh tertinggal. Tetapi pertanyaannya, apakah Kalimantan siap untuk dijadikan sebagai pindahan ibukota negara. Bebarapa tahun ini memang Kalimantan diwacanakan sebagai tempat pemindahan ibukota,dan nama-nama kota yang hendaknya mengantongi istilah ibukota adalah Palangkaraya. Selain itu ada dua lokasi lain, yaitu di Kalimanatan Timur dan Kalimantan Selatan.

Pemindahan ibukota negara memang menjadi suatu yang wajar dan pasti terjadi di setiap negara. Tetapi berpindah tentu bukanlah hal yang mudah dan bisa dilakukan dengan waktu singkat saja. Perencanaan harus benar-benar matang dan tujuan pemindahan harus benar-benar penting dan bisa diterima dengan akal, bukan hanya sekedar ikut-ikutan negara lain saja. Perlu kehati-hatian, langkah pasti, dan keputusan bijak dalam mengambil keputusan berpindah ini.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: