Minang’s Story 5

Assalamu’alaikum Wr wb..

Haaloo semuaa, aku balik lagi. Tidak terasa sudah minggu ke 5 aku di Ranah Minang..

Kali ini masih dengan postingan-postingan sebelumnya yang membahas kegiatan-kegiatanku selama aku mengikuti program PERMATA di Padang. Di minggu ke 5 ini banyak kegiatan yang saya lakukan. Di hari Senin, 20 November 2017, BEM FIS UNP mengadakan acara Inaugurasi yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Basko. Malam Inaugurasi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang. 20 November 2017. Di Malam Inaugurasi ini terdapat beberapa acara, diantaranya ada Malam Penganugrahan Uda Uni FIS, Penganugrahan BSO (Badan Semi Otonom) FIS terfavorit, Penganugrahan lomba FIS Premier League, dan penampilan dari beberapa dosen dan mahasiswa. Di acara ini, saya berpartisipasi untuk mengisi acara dengan menampilkan 2 lagu dihadapan para tamu undangan dan penonton acara Inaugurasi. Acara malam Inaugurasi ini diselenggarakan oleh BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) FIS UNP, dan berlangsung dari pukul 15.00 sampai pukul 23.00 WIB di Ballroom Hotel Basko, Kota Padang. Pada penampilan saya kali ini saya diberi waktu 10 Menit untuk menampilkan lagu Afgan yang berjudul Bukan Cinta Biasa, dan I Will Always Love you yang dipopulerkan oleh Whitney Houston. Penampilan saya mendapatkan Applause yang sangat meriah. Di kesempatan ini pula, saya mulai memperkenalkan UNNES secara singkat. Si Presenter menanyakan pula bagaimana kesan selama di Padang, saya menjawab bahwa Padang merupakan kota yang beruntung mempunyai penduduk yang baik, manis, dan ramah. Padang memang Panas, tetapi orang-orangnya begitu hangat.

Penampilan Saya di Malam Inaugurasi FIS

Setelah saya selesai menyelesaikan penampilan saya, saya duduk di kursi penonton sebentar untuk melihat penampilan-penampilan dari teman-teman FIS lainnya. Pukul 20.00, saya pamit ke panitia untuk kembali ke kos karena kondisi badan yang tidak fit. Acara Inaugurasi FIS selesai pukul 23.00,

Hari-hari selanjutnya saya kembali beraktifitas dalam perkuliahan. Seperti biasa dengan mengikuti berbagai kegiatan-kegiatan dari UKM Fakultas Ilmu Sosial seperti Onstagram (Obrolan Seputar Generasi Islam) yang diselenggarakan oleh FSDI (Forum Studi Dinamika Islam) stiap hari Selasa dari mulai pukul 16.00 sampai 18.00. Acara ini seperti halnya kajian-kajian yang saya selanggarakan sendiri di Unnes, jadi sekalian untuk studi banding mengenai apa yang kurang dan kelebihan dari masing-masing kajian dari FSDI UNP dan KIFS (Kerohanian Islam Fakultas Ilmu Sosial) Unnes.

Suasana Kajian ONSTAGRAM

Sabtu 25 November 2017, saya dan teman saya Dian melakukan Observasi lanjutan di Desa Kurao Pagang. Jaraknya sekitar 5 KM dari UNP, ditempuh dengan menggunakan ojek paling lama 5 menit. Sebelumnya, saya sudah melakukan janji dengan bapak dukun yang bisa menyembuhkan palasik. Kami janji untuk bertemu di Rumah Ibu Ogah untuk melakukan wawancara pada pukul 15.00. Bapak dukun itu bernama Pak Anto. Pak Anto merupakan anak angkat dari Bu Ogah yang juga miliki kekuatan menyembuhkan penyakit juga. Kami mulai melakukan sesi wawancara kami untuk mengetahui lebih dalam apa itu palasik. Menurut Pak Anto, sebagian besar masyarakat Minangkabau di Sumatera barat masih mempercayai dukun untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Tidak hanya berasal dari golongan bawah atau menengah saja, tetapi masyarakat yang berada dalam golongan atas pun masih mempercayai penyembuhan tradisional ke dukun-dukun ataupun tabib. Salah satu penyakit yang terdapat pada masyarakat minangkabau adalah Palasik. Palasik adalah salah satu penyakit yang dipercayai oleh sebagian besar masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat. Pak Anto adalah salah satu dukun yang bisa menyembuhkan sakit palasik. Kemampuannya dalam menyembuhkan penyakit palasik diawali ketika beliau bermimpi bertemu dengan kakek bersorban yang memberikan tugas untuk menyembuhkan penyakit seorang anak. Dalam mimpinya ia diajarkan mengenai doa-doa dan ramuan-ramuan yang akan digunakan untuk mengobati sakit palasik. Beliau mengakui bahwa ia mendapatkan ilmu-ilmu untuk pengobatan tersebut bukan dari orangtuanya, karena memang orangtuanya sama sekali tidak memiliki keahlian menyembuhkan suatu penyakit. Orangtua beliau hanya meyakini bahwa anaknya spesial karena melihat tanda lahir berupa tulisan arab yang terdapat pada lutut kaki sebelah kanan. Pengalaman saat pertama kali menyembuhkan sebuah penyakit ialah saat beliau duduk di bangku kelas 2 SMA.

Wawancara dengan Pak Anto

Pak Anto sering menjadi rujukan masyarakat untuk mengobati penyakit, terutama palasik. Dari orang-orang yang datang kepada pak Anto mengatakan bahwa anaknya yang masih berumur 0-4 tahun itu di diagnosis oleh dokter terkena Step (Kejang-kejang), tetapi dengan pengobatan tradisional oleh pak Anto, anak tersebut di diagnosis terkena palasik. Menurut Pak Anto, terdapat dua macam palasik. Palasik yang pertama disebabkan karena setan atau makhluk halus dan palasik yang kedua disebabkan oleh manusia. Palasik yang disebabkan oleh setan adalah palasik yang disebabkan karena adanya gangguan dari makhluk halus yang biasanya berwujud seperti kumbang yang menempel pada anak, kemudian disedotlah darah anak tersebut. Palasik yang disebabkan oleh manusia yaitu Palasik yang disebabkan oleh orang-orang pintar yang sedang mencari darah dari bayi untuk memperkuat kekuatan ilmunya.

Ciri-ciri yang ditimbulkan oleh serangan palasik pada anak adalah ubun-ubun dari sang anak yang lembek dan terlihat cekung karena dihisap darahnya oleh palasik. Bayi akan menangis tanpa henti dengan tubuh yang semakin kurus dikarenakan Diare yang juga menyerangnya. Jika tidak segera ditangani maka yang terjadi adalah bayi tersebut meninggal. Serangan palasik ini harus segera ditangani dengan cepat dan tepat. Jika sehari saja terlambat mengobatkan anak pada dukun, maka nyawa dari anak tersebut tidak akan tertolong. Bayi yang terkena palasik harus segera dibawa ke dukun. Jika penanganannya cepat maka harapan bayi untuk tetap hidup besar, tetapi jika terlambat membawanya ke dukun misalnya sudah lewat dari 3 hari sakit, maka harapan sang bayi untuk tetap hidup sangatlah kecil kemungkinannya, jika seandainya sembuh pun akan ada kemungkinan jika anak tersebut sudah tumbuh dewasa akan memiliki otak yang ber-IQ rendah atau autis.

Seorang bayi yang sudah terkena palasik, maka penanganan yang diberikan harus cepat dan tepat, karena pada kejadian yang selama ini sering terjadi di masyarakat ada bayi yang ketikaa hari itu sudah terkena palasik maka pada hari itu juga si anak meninggal. Hal ini dikarenakan telah dihisapnya darah si anak tersebut dalam sekali hisap saja oleh palasik tersebut. Tetapi ada pula yang dihisap darahnya 3 kali oleh palasik baru anak tersebut meninggal. Selain bayi, ibu yang sedang dalam masa kandungan di atas 4 bulan bisa juga terserang palasik. Darah bayi dalam kandungan dihisap oleh palasik hingga bayi tersebut meninggal dalam kandungan si Ibu sebelum bisa keluar nelihat dunia.

Untuk menghindari palasik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh masyarakat, terutama Ibu-ibu yang memiliki bayi berumur 0-4 tahun dan Ibu hamil yang usia kandungannya diatas 4 bulan. Hal tersebut diantaranya tidak diperbolehkan keluar disaat waktu maghrib tiba. Jika anak-anak usia 0-4 tahun diajak keluar rumah, maka anak tersebut harus dipakaikan atau dibawakan gelang besi, gunting kecil lipat, magnet, atau Dasun (bawang putih) 1 biji. Menurut Pak Anto jika ada orang asing yang mendatangi seorang bayi, maka bayi tersebut harus segera dijauhkan dari orang asing tersebut, karena ditakutkan ia adalah seorang palasik yang akan menghisap darah dari si bayi tersebut. Tetapi jika si bayi tersebut sudah dipakaikan salah satu benda misalnya Dasun (bawang putih), maka si palasik tidak akan berani untuk mendekat kepada bayi tersebut, apalagi hanya sekedar memandang.

Setelah berdiskusi panjang mengenai palasik, kami diajak Pak Anto untuk ikut beliau menyembuhkan orang sakit di daerah Lubuk Minturun. Lokasinya cukup jauh dari desa Kurao Pagang. Desa tersebut sangat indah karena dekat sekali dengan bukit-bukit yang tinggi. Cuaca disana juga lumayan dingin. Sampai di lokasi, ada 1 pasien yamg sudah menunggu pak Anto untuk mengobatinya. Pasien yang datang pun masih muda. Pasien mengeluhkan mengenai penyakit kulit yang dialaminya. Sebelumnya, pasien sudah melakukan pengobatan ke Dokter dan diberikan obat luar seperti krim salep dan obat seperti pil, namun menghabiskannya pun tak kunjung membuatnya sembuh. Akhirnya, kakak pasien menyarankan untuk berobat ke Pak Anto ini. Banyak yang harus disiapkan untuk mengobati pasien. Pasien harus membawa sendiri bahan-bahan yang diperlukan yang sebelumnnya sudah diberitahu oleh Pak Anto. Pengobatannya oun berlangsung kurang lebih 1 jam. Pak Anto.memneritahukan bahwa penyakitnya bukan penyakit biasa. Ia harus mengembalikan makanan yang sudah dimakannya, yaitu dengan cara meminum sebanyak-banyaknya air minum yang sudah di doakan sebelumnya oleh Pak Anto. Dengan memuntahkannya maka penyakit yang dikeluhkannya akan segera hilang.

Saat Mengobati Pasien

Setelah lama ikut Pak Anto, saya dan Dian berpamitan untuk pulang selepas sholat magrib. Saya sampai di kos pada pukul 20.30.

Sampai disini dulu ya ceritaa saya, jangan bosan-bosan ya untuk tetap menyimak ceritaku..daa

Wassalamu’alaikum Wr Wb..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: