MATERI ANTROPOLOGI KELAS XI BAB III : PERSAMAAN DAN PERBEDAAN BUDAYA, BAHASA, DIALEK, TRADISI LISAN YANG ADA DI MASYARAKAT SETEMPAT

 

bahasa-daerah

  1. Bahasa

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi, berinteraksi, bermasyarakat dan mengidentifikasikan diri. Dikutip dari Tarigan, dikatakan oleh Anderson dan Douglas Brown bahwa bahasa memiliki ciri atau sifat bahasa. Ciri-ciri bahasa itu antara lain bahasa itu adalah sebuah sistem berwujud lambang, berupa bunyi, sifat arbitrer, bermakna, bersifat konvensional, unik, universal dan produktif, bervariasi, dinamis, digunakan sebagai alat komunikasi, dan merupakan identitas penuturannya.

Bahasa di masyarakat dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu sebagai berikut

  1. Berdasarkan pemakaiannya, bisa dilihat dari, untuk apa, dan siapa yang menggunakannya.
  2. Tingkat keformalan. Tingkat keformalan bahasa terdiri atas beberapa macam, yaitu ragam baku, ragam resmi, ragam konsultatif, ragam santai, dan intimate (akrab). Bahasa memiliki dua bentuk, yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa tulis digunakan dengan menggunakan media tulisan.Adapun bahasa lisan menggunakan cara berkomunikasi langsungsecara lisan. Biasanya, orang yang diajak berbahasa lisan berada di hadapannya.

      2. Dialek

Di dalam penggunaan bahasa, hasil tutur berkembang menjadi banyak variasi. Variasi bahasa dapat terjadi bergantung pada kebiasaan berbicara penutur bahasa. Variasi bahasa tersebut dinamakan dengan dialek. Dialek adalah varian-varian sebuah bahasa yang sama. Dialek tidak hanya berkaitan dengan bahasa, namun juga berkaitang dengan fitur-fitur non kebahasaan. Fitur non kebiasaan tersebut adalah letak geografis, kelas sosial, pekerjaan, dan gender.

Dialek dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.

  • Dialek regional, yaitu dialek yang ciri-cirinya dibatasi oleh tempat, misalnya dialek Melayu Menado dan Banyumas.
  • Dialek sosial, yaitu dialek yang dipakai oleh kelompok tertentu misalnya dialek yang digunakan oleh wanita Jepang.
  • Dialek temporal, yaitu dialek dari bahasa-bahasa yang berbeda-beda dari waktu ke waktu misalnya Melayu Kuno dan Melayu Klasik.
  1. Hubungan Bahasa & Dialek

Bahasa yang digunakan dalam kehidupan manusia mengandung banyak dialek. Dialek tersebut memiliki variasi yang beragam. Variasi tersebut diantaranya ada yang berkaitan dengan aktivitas. M. Ramlan dkk membagi ragam bahasa Indonesia menjadi sebagai berikut. Pertama, ragam berdasarkan tempat misalnya dialek Jakarta, dialek Manado, dialek Jawa, dsb. Kedua, ragam bahasa berdasarkan penutur terbagi menjadi ragam golongan cendekiawan dan ragam golongan bukan cendekiawan. Ketiga, ragam bahasa berdasarkan sarana terbagi menjadi ragam lisan dan ragam tulisan. Keempat, ragam bahasa berdasarkan bidang penggunaan terbagi menjadi ragam ilmu, ragam satra, ragam surat kabar, ragam undang-undang, dll. Kelima, ragam bahasa berdasarkan suasana penggunaan, terbagi menjadi ragam resmi dan ragam santai.

  1. Tradisi Lisan

Tradisi lisan adalah cerita lisan tentang suatu tempat atau tokoh yang dibuat teks kisahan dalam berbagai bentuk, seperti syair, prosa, lirik, syair bebas, dan nyanyian. Macam-macam tradisi lisan yang terdapat dalam masyarakat, antara lain sebagai berikut.

  1. Cerita tentang terjadinya suatu tempat yang berbentuk syair bebas dan ditampilkan hal hal yang tidak benar-benar terjadi.
  2. Cerita rakyat mengenai seorang tokoh di suatu daerah, baik tokoh yang bersifat baik dan berjasa bagi daerahnya maupun tokoh yang bersifat buruk, jahat, dan merugikan orang lain.
  3. Cerita rakyat tentang misteri atau kegaiban di suatu tempat, misalnya makam seorang tokoh, goa, batu besar, dan sebagainya.
  4. Keberadaan Tradisi dan Perkembangan Tradisi Lisan

   5. Persamaan & Perbedaan Bahasa, Dialek dan Tradisi Lisan

Bagian ini merujuk secara langsung dari buku Folklor Indonesia karya James Danandjaja. Pemahaman mengenai folklor sangat diperlukan sebelum seseorang membahas mengenai tradisi lisan. Konsep folklor sangat berkaitan erat dengan tradisi lisan, bahkan sering dipersamakan pengertiannya dengan tradisi lisan.

Persamaan antara bahasa, dialek, tradisi lisan terletak pada daerah masing-masing. Ketiganya sama-sama berasal dari daerah tempat tinggal masing-masing. Biasanya terdapat kata yang sama dalam bahasa antara daerah satu dengan daerah lainnya tetapi mempunyai makna yang berbeda.
Perbedaan bahasa, dialek, tradisi lisan terletak pada kondisi geografis. Setiap daerah mempunyai kondisi geografis yang berbeda yang menyebabkan munculnya bahasa, dialek, dan tradisi lisan yang berbeda. Pada daerah pegunungan masyarakat cenderung mempunyai sifat yang lembut sesuai kondisi lingkungannya yang dingin,kondisi tersebut menyebabkan seseorang mempunyai gaya bahasa dan dialek lebih halus dalam berbicara. Sedangkan pada daerah pesisir masyarakat cenderung mempunyai sifat yang keras sesuai dengan kondisi lingkungannya yang panas. Sehingga menyebabkan seseorang mempunyai gaya bahasa dan dialek lebih keras dalam berbicara. Tradisi lisan setiap daerah pun mempunyai perbedaan karena cerita rakyat atau legenda berasal dari daerah masing-masing yang memperlihatkan kekhasannya.

Daftar Pustaka :

Danandjaja, James. Folklor Indonesia Ilmu gosip, dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: