Studium General

     Pada tanggal 12 September 2017 di adakan Studium General oleh Jurusan Sosiologi dan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang dengan Tema The Use Of Schoolbook as An Educational Online Portal Utilized for Teaching, Learning, and Research The dengan pembicara seorang Antropolog dari Philipina yaitu Prof. Luis Carmelo L. Buenaventura, PhD. Prof Asosiasi Antropologi.
Studium General memang sudah menjadi kegiatan rutinan yang di adakan oleh Jurusan Sosiologi dan Antropologi dan yang di datangkan khususnya Antropolog dari luar Indonesia yang di ikuti oleh seluruh mahasiswa semester 3 dan sebagian mahasiswa semester 5.
Seperti yang telah di paparkan dia atas Pembicara merupakan seorang dosen di salah satu universitas terbuka di Philipina, beliau kerap di sapa dengan sebutan Mr Be. Studium General yang di sampaikan oleh Mr Be menggunakan dua bahasa atau bilingual yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, karena beliau sudah menetap di Indonesia spesifiknya di kota Semarang selama beberapa tahun karena istri beliau adalah orang Indonesia lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Studium General ini di modereratori oleh dosen Mata Kuliah Bahasa Inggis Jurusan Sosant, Ibu Ninuk Sholikhah Akhiroh, S.S., M.Hum.
Studium general di mulai dengan pembukaan MC secara resmi, kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya, laporan ketua panitia, sambutan-sambutan, acara inti yaitu penyampaian materi, diskusi atau tanya jawab, dan yang terakhir penutup dengan memberikan penghargaan kepada pembicara, lebih lengkapnya sebagai berikut :
Yang pertama di sampaikan oleh Mr Be adalah materi tentang families in introspect dalam pembandingannya di philipine dan Indonesia, dengan ontoh sebagai berikut :
Kakek dengan nenek  Lolo at Lola ( grandparents)
Bapa dengan ibu  Tatay at Nanay (parents)
Kakak laki-laki dan kakak perempuan Kuya at Ate ( siblings)
Paman dengan tante  Tito et Tita (spanyol)
Keponakan laki-laki/ perempuan  Pamangkin (nephews \ nieces )
Sepupu  Pinsan (cousins)
Pola hubungan yang digunakan di Filipina adalah bilateral. Yaitu lebih menarik kepada ayah atau laki-laki. Kemudian sistem penamaan yang digunakan adalah setiap anak harus ditambahkan nama bapak dan ibu dibelakangnya sebagai tanda bahwa dia merupakan anggota keluarga yang sama. Seperi contoh nama pembicara sendiri pada nama belakang yaitu Buenaventura yaitu nama ayah dan sebelemnya di tengah adalah nama ibu.
Selanjutnya adalah materi mengenai schoolbook yang sudah 4 tahun di terapkan. Schoolbook merupakan buku sekolah analogi dari facebook, lebih jelasnya seperti facebook namun untuk keperluan hal akademik. Hal ini tentunya mengurangi penggunaan kertas atau konservasi karena menggunakan sistem online, jika dalam lingkungan unnes di kenal dengan istilah konservasi.
Schoolbook berfungsi sebagai sistem manajemen pembelajaran ( LSM) di mana guru membuat E – class untuk berbagi materi dan kegiatan pembelajaran, namun tidak hanya e class saja namun juga di selang seling dengan face to face, misalkan dua hari e class di hari selanjtnya adalah face to face atau outdoor dan seterusnya dan juga melihat kebutuhan, atau dengan hitungan percent adalah 50\50. Jika tidak paham mengenai materi yang telah di sampaikan juga bisa mengemail langsung dosen yang bersangkutan.
Untuk pembayaran setiap semester schoolbook adalah 10 dolar Amerika. Schoolbook sendiri dapat di download di aplikasi IOS dan menggunakan neo untuk android. Segala sesuatu pasti mempunyai dampak baik dan buruk, seperti penggunaan aplikasi schoolbook pada kampus terbuka ini. Dampak positif dari penggunaan schoolbook adalah orang tua bisa memonitoring secara langsung nilai dari rapor siswa sebagai bahan evaluasi maaju atau tidaknya perkembangan si anak, melihat presensi ataau kehadiran siswa, atau mengetahui lulus atau tidaknya siswa. Meningkatkan pembelajaran dan klarifikasi konsep yang di bahas di kelas melalui komuikasi yang efektif antara siswa dan guru. Sementara hal negative penguunaan schoolbook adalah banyak siswa yang malas dan mengejar nilai pada batasan waktu, alasan signal di jadikan sebagai alat untuk menunda pekerjaan, kecenderungan menempelkan karya orang lain atau copas, p;agiatisme. Terlalu transparan bagi siswa karena orang tua bisa mengetahui nilai sebenarnya.
Terakhir dari materi yang telah di sampaikan oleh Mr Be adalah lebih baik menggunakan schoolbook dari pada tidak.

 

Foto Dokumentasi Pribadi

Tulisan ini dipublikasikan di Sosiologi SMA. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: