Hutan Hujan Tropis Suaka Chicho Mendez

selain review film” The Burning Season” juga di sertakan analisis berdasarkan Antropologi Pembangunan, Pun artikel ini di tulis guna memenuhi tugas harian mata kuliah Antropologi Pembangunan Pada semester 4

Cerita dari film ini adalah di Negara Brazil lebih tepatnya di Cachoeira, salah satu Negara berkembang pada masa akhir 1990an. Hutan Amazon di jadikan sumber pencaharian masyarakat, sehingga sebagian besar dari mereka bekerja sebagai penyadap karet. Yang menjadi cikal bakal atau tokoh utama dari cerita film ini adalah Chicho Mendez, seorang anak dari penyadap karet di sana. Ia hidup dan di besarkan dengan melihat suasana atau massa yang begitu kacau, di mana terjadi pembodohan oleh para kaum pemilik modal, kaum kapitalis atau semacam tengkulak. Ia melihat sendiri bagaimana proses jual beli yang mendapati kecurangan oleh para tengkulak, di mana timbangan di kurangi dan di beri harga yang sangat kecil, Chicho menganggap ini bisnis yang sangat buruk sekali, namun ayahnya hanya mengiyakan saja seperti budak yang sangat patuh pada keadaan. Salah satu yang mendoiminasi hal tersebut adalah karena siapapun yang berani menentang ataupun membuat serikat dagang penyadap karet akan di beri hukuman dengan di bakar hidup-hidup, Chicho juga telah menyaksikan sendiri hal itu dan tiada satu orang pun yang berani membela.

Setelah Chico bertumbuh besar dan dewasa yaitu pada tahun 1983, ada sesorang yang berani menentang dan berpikir realistis untuk menyelamatkan hutan Amazon sebagai hak masyarakat, yaitu Wilson Pinheiro, keudian ia bekerja sama dengan Chicho membentuk serikat dagang sindocato yang awalnya di sosialisasikan dalam forum gereja, Wilson mengatakan bahwa setiap orang berhak mendapatkan penghidupan yang layak khususnya hak mereka sendiri dengan tetap memperhatikan ekologi lingkungan, bukan hanya para saudagar saja atau peternak yang bias berkuasa, walaupun di bilang dengan tekhnologi yang sangat sederhana atau bahkan tanpa alat-alat perang seperti para saudagar kaya. Banyak masyarakta yang awalnya tidak setuju, namun tidak seditik dari mereka mau bergabung dalam sindikat pekerja Chicho.

Pada awal pemberontakan kepada kaum kapitalis, masih sangat sulit, belum pula berhasil sudah terjadi pembakaran dan pembunuhan. Ini bisa terjadi karena para kaum kapitalis membayar atau menyuap polisi untuk bekerja sama dan melakukan hal tersebut di atas dengan motif di anggap sebagai pelanggaran, apalah daya masyarakat yang tidak mempunyai atau melawan menggunakan senjata perang, karena di sini prinsip dari Welson dan Chicho adalah damai dengan tidak melakukan perlawanan atau pembalasan menggunakan kekerasan. Tidak putus asa mereka berdua kembali berbenah dan terus melakukan pemberontakan kembali untuk melindungi hutan dan hak mereka. Dari sini akhirnya para kapitalis atau peternak berjanji membebaskan tanah mereka sehingga perlawanan di hentikan.  Namun yang terjadi adalah mereka mengingkari dan terus melakukan pembakaran, dan pembunuhan seperti yang telah di jelaskan di atas, terjadi chaos yang sangat sengit dan pada saat ini juga menewaskan rekan chicho yaitu Welson.

Dari peristiwa chaos di atas tidak menyulutkan semangat para masyarakat yang tergabung dalam sindikat pekerja dengan di pimpin oleh Chicho selaku penerus perjuangan dari rekannya tersebut .setelah kematian Welson, Chico menikah dengan seorang gadis, merupakan putri dari salah satu masyarakat yang mendukung pergerakan Chicho. kemudian mereka melanjutkan pemberontakan  tidak menggunkan kekerasan namun dengan film documenter.karena saat itu ia mendapat tawaran untuk menjadi actor dalam film tersebut yang menggambarkan peristiwa kerusakan hutan di dalamnya. Namun keadaan menjadi buruk kembali dan terjadi terror di mana-mana, sehingga Chicho berinisiatif mencalonkan diri menjadi gubernur untuk menyelamatkan hutan Amazon walaupun tidak mendapat restu dari istrinya karena takut akan memiliki nasib yang sama dengan Welson. Namun ketika itu ia hanya mendapatkan sedikit suara, karena lawan yang di dukung oleh para peternak.

Kelanjutan dari film documenter Chicho adalah ia di undang untuk menerima penghargaan dari PBB terkait usahanya menyelamatkan hutan, awalnya Chicho tidak setuju dan merasa kecewa karena tujuan ia dan film documenter adalah tidak sama, yang di harapkan Chicho adalah perubahan bukan kemajuan. Kemudian setelah mealui beberapa perundingan akhirnya Chicho mau dan berpidato serta mencari media yang dapat menampung tuntutanannya untuk menghentikan penebangan hutan yang di gunakan akses jalan para peternak dan memberikan pekerjaan bagi masyarakat di daerahnya. Kemudian Chicho mendapatkan perhatian dunia, walaupun begitu setelahnya tetap tidak ada perubahan hingga ia mempunyai inisiatif dan menyiarkan mealui media bahwa telah terjadi pembantaian di daerahnya hingga mendapatkan perhatian dunia kembali, dari sini para kapitalis yang memiliki kuasa resmi  sangat bingung hingga terjadi perundingan antara mereka dan chicho bahwa negara akan melindungi hak mereka akan hutan dan adanya jaminan hokum serta kaum peternak melepaskan semua yang pernah di rampas kepada masyarakat. Namun lagi-lagi mereka tetap ingin menguasai hutan tersebut dan merasa malu atas apa yang telah di lakukan chicho sehingga membalas dendam dengan menembak Chicho. Walaupun sudah mengetahui hal tersebut Chicho tetap bertahan di sana dan tidak melarikan diri. Setlah penembakannya duka terjadi di Chachoiera. Dari hal tersebut akhirnya dunia dan pemerintah brazil sendiri khususnya benar-benar menghentikan penebangan maupun pembakaran hutan, kemudian hutan hujan tropis itu di namai dengan nama Chicho sebagai salah satu jasa yang telah di berikannya terhadap hutan amazon.

Analisis berdasarkan sudut Antropologi Pembangunan.

Seperti yang sudah di jelaskan di atas kaitannya dengan Negara berkembang, di buktikan di sana yang di bahas adalah sector perhutanan atau kebun yang masih sejalur dengan agraris, namun sedikit telah di dominasi oleh model industry peternakan oleh kaum kapitalis. Menurut saya mengenai pembangunan yang ada di sana dalam lingkup besar adalah meliputi pembangunan dalam bidang environtment atau ekologi dan pembangunan dalam hal social yang di dalamnya juga terdapat unsur politik. Karena politik juga merupakan salah satu aspek penting suatu Negara berkembang, apalagi prospek untuk menjadi Negara maju yang di dalamnyapun terdapat kelompok yang saling berkonflik. Environtmen juga masih termasuk dalam kajian antropologi, tergantung ranah yang akan di ambil sudut pandang atau di jelaskan, ekologi bukan melulu di pandang sebagai ranah ilmu geogragphy.

Yang menarik dari film di atas pun termasuk di mana masyarakat secara kolektif atau kelompok yang mau bergabung ke dalam serikat pekerjaan walaupun di sana masih sederhana dan tidak mempunyai alat senjata untuk melawan para kapitalis bukan menjadi budak dari kaum tersebut, inti terjadi karena hasrat dan iming-iming agar mendapatkan hak atas apa yang seharusnya menjadi milik mereka. Selain itu di sana juga bagaimana pintarnya sugesti yang di gunakan Chico dan Welson yang sepenuh hati. Namun secara tidak langsung serikat  yang tidak mengedepankan kekerasan ini juga salah satu bentuk agar pemerintah dapat peka terhadap keadaan saat itu. Selain itu juga mitos akan adanya mahluk curupira yang akan menelan kita jika mengekploitasi hutan. Hal ini juga merupakan salah satu sugesti untuk tidak melakukan kejahatan sehingga menumbuhkan rasa untuk membangun suatu kedaan lebih baik atau mempertahankannya untuk kelagsungan hidup anak cucu agar tidak kekurangan SDA di sampung SDM yang tinggi di masa yang akan datang.

Kembali lagi pada aspek environtmen yang telah di jelaskan faktanya tidak sejalan dengan arus logika pembangunan jika berbicara pada ranah globalisasi, di mana masyarakat mati-matian membela hutan agar tetap lestari dan tidak boleh di jadikan akses atau jalan, padahal jalan atau akses juga hal penting untuk melakukan suatu pembangunan khususnya ranah ekonomi. Namun sisi positif yang ada adalah masyarakat tidak kehilangan mata pencaharian sebagai peyadap karet.

Selanjutnya adalah berbicara aspek social, bahwa di sini juga di paparkan pembangunan bukan sesuatu yang ingin memajukan seluruh aspek, namun juga adalah bagaimana cara berubah atau sekedar mempertahankan, sesui dengan bahasan di atas mengenai politik, di sini juga di bahas bahwa politik bukan sesuatu yang harus berbau dengan kekerasan, di buktikan dengan sikap masyarakat yang tidak mau membalas dendam dan menggunakan seenjata untuk melawan para kapitalis, cukup dengan kehalusan atau perundingan, diskusi dan semacamnya. Walaupun di sana telah terjadi chaos, pembunuhan dan pembakaran. Ini juga menjadi salah satu model pemimpin yang harus bias menguasai hati rakyatnya.

Jadi yang dapat di simpulkan dari film ini dan kaitannya dengan Antropologi Pembangunan adalah pembangunan khususnya yang melibatkan kekolektifan masyarakat tidak melulu pada sesuatu yang besar dan wah, namun di sini perubahan atau pembangunan adalah mengacu pada hak dan kebutuhan  masyarakat yang ada dan mengacu pada pantas tidaknya akan suatu hal, seperti yang telah di kisahkan bahwa masyrarakat hanya perlu hutan Amazon agar tetap rindang karena di jadikan sebagai salah satu ladang pencaharian, bahkan tempat tinggal mereka. Mereka tidak perlu akan akses jalan ataupun lainnya sesuai dengan keinginan para kaum kapitalis agar proses bisnis maupun peternakannya bias lancar, pun hal tersebut sebenarnya juga bias di perlukan masyarakat local, namun kembali lagi di sini yang di butuhkan dalam pembangunan mereka adalah ladang pencaharian. Selain itu yang tergambar dari film di atas bahwa pembangunan juga harus tetap memperhatikan aspek-aspek kelingkungan, aspek kenyamanan atau hokum yang di percaya di dalam masyarakat tersebut. Bukan pada aspek-aspek yang berbau kapitalisme, karena perlu di tegaskan lagi pembangunan adalah mengacu pada kebutuhan masyarakat, bukan pada kebutuhan lembaga yang bersangkutan atau lainnya.

 

 

 

 

Tulisan ini dipublikasikan di Artikel Kuliah Sosant. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: