Realitas Sosial

Terjadinya hubungan antara satu individu dengan individu lain kemudian melahirkan berbagai bentuk kesatuan manusia. Ada keluarga, tetangga, ada masyarakat dan seterusnya. Semua hal yang terwujud dari hubungan sosial itu disebut realitas sosial. Jadi realitas sosial adalah kenyataan yang dapat dilihat dalam kehidupan manusia yang terwujud sebagai hasil hubungan yang terjalin di antara sesama manusia. Sebagai kumpulan mahluk yang dinamis masyarakat cenderung melakukan perubahan sehingga tidak selamanya gejala-gejala itu tetap dalam keadaan normal. Gejala-gejala tersebut dikenal sebagai realitas sosial budaya di masyarakat.

1. Konsep-Konsep Realitas Sosial Keluarga

Keluarga merupakan satuan organisasi terkecil yang terdiri atas suami, istri, dan anak-anak. Ketiga unsur itu dipersatukan oleh ikatan perkawinan, darah, atau adopsi yang membentuk satu rumah tangga. Keluarga termasuk gejala sosial yang bersifat universal, artinya dalam masyarakat apapun akan di jumpai adanya sesatuan sosial yang di sebut keluarga.

Fungsi keluarga menurut Paul B. Horton dan Chester L Hunt (1996) sebagai berikut:

a. Fungsi Pengaturan seksual

b. Fungsi Reproduksi

c. Fungsi Sosialisasi

d. Fungsi Afeksi atau kasih sayang

e. Fungsi Penentuan status

f. Fungsi Perlindungan

g. Fungsi Ekonomis

Masyarakat

Istilah masyarakat merupakan hal yang penting dalam kajian sosiologi. Istilah masyarakat berasal dari kata musyarokah yang artinya bersama-sama, jadi masyarakat berarti kumpulan manusia yang relatif permanen, berinteraksi secara tetap dan menjunjung suatu kebudayaan tertentu.

Masyarakat memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

1) Harus ada kelompok yang relatif tetap

2) Telah berjalan dalam waktu yang cukup lama dan tinggal dalam daerah tertentu

3) Adanya aturan

Ciri-ciri suatu masyarakat pada umumnya sebagai berikut:

1) Manusia hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang

2) Bergaul dalam waktu yang cukup lama

3) Sadar mereka merupakan satu kesatuan

4) Merupakan suatu sistem hidup bersama

Kelompok sosial terbentuk karena manusia-manusia menggunakan pikiran perasaan dam keinginan dalam memberikan reaksi terhadap lingkungan. Hal ini sebab manusia memiliki keinginan pokok yaitu menjadi satu dengan manusia lain dan keinginan menyatu dengan lingkungan.

Perkumpulan/Asosiasi

     Koentjaraningrat (1985) memberikan istilah perkumpulan untuk asosiasi, dengan dasar organisasisnya organisasi buatan. Sedangkan kelompok dipakai untuk menerjemahkan istilah group dengan dasar organisasinya adalah adat atau tradisi. Sistem kepemimpinan dalam perkumpulan umumnya berasaskan wewenang dan hukum. Hubungan diantara anggotanya bersifat impersonal yakni kurang saling mengenal. Sedangkan pada kelompok sistem kepemimpinan yang berlaku didasarkan karena kewibawaan dan kharisma.

Komunitas

     Secara singkat komunitas adalah satuan sosial yang didasari oleh lokalitas. Oleh sebab itu ciri utama kesatuan sosial yang disebut komunitas memiliki ikatan solidaritas yang kuat antaranggotanya akibat kesatuan tempat tinggal. Jadi anggota-anggota suatu komunitas memiliki intensitas interaksi yang lebih tinggi.

Unsur-Unsur Sentimen komunitas menurut R.M Mac Iver dan Charles H. Page sebagai berikut.

1. Unsur Seperasaan

          Unsur seperasaan mengakibatkan seseorang berusaha mengidentifikasikan dirinya dengan orang-orang dalam kelompok tersebut, sehingga semua anggota kelompok menyebut dirinya sebagai bagian dari komunitas.

2. Unsur sepenanggungan

Setiap individu sadar akan peranannya dalam kelompok dan keadaan masyarakat itu sendiri memungkinkan setiap anggota kelompok untuk menjalankan perannya.

3. Unsur saling memerlukan

Setiap anggota suatu komunitas merasakan adanya ketrgantungan terhadap komunitasnya baik secara material maupun spiritual. Sehingga anggota kelompok saling memerlukan

Ketergantungan

     Tetangga merupakan unit satuan sosial yang terdiri atas beberapa orang yang bertempat tinggal saling berdekatan. Karena faktor saling berdekatan inilah hubungan antartetangga saji sangat erat melebihi hubungan kekerabatan.

Suku Bangsa

     Suku bangsa adalah gabungan sosial yang dibedakan dari golongan-golongan sosial lainnya karena mempunyai ciri-ciri mendasar dan umum berkaitan asal usul, tempat asal, serta kebudayaan. Suatu suku bangsa terbentuk karena adanya kesadaran kesatuan kebudayaan dan asal-usul. Kesadaran itu tumbuh salah satunya disebabkan oleh kesatuan bahasa yang terbukti ampuh merangkum dan menghimpun banyak orang dalam suatu ikatan suku bangsa.

Kekerabatan

Kekerabatan adalah kesatuan yang orang atau anggotanya mempunyai hubungan keturunan dan hubungan darah. Ketentuan siapa saja yang dapat digolongkan sebagai kerabat didasarkan pada sistem kekerabatan masyarakat yang bersangkutan. Hal tersebut menunjukkan adanya seperangkat nirma mengenai penggolongan orang yang sekerabat.

2. Berbagai Realitas Sosial di Masyarakat.

Interaksi Sosial

              Interaksi sosial adalah cara –cara hubungan yang dapat dilihat apabila individu dan kelompok saling bertemu. Interaksi sosial dapat berupa hubungan antar pribadi, individu maupun kelompok

Kebudayaan

               Sebagai mahluk yang memiliki akal dan budi manusia menciptakan kebudayaan untuk melindungi diri dan memenuhi kehidupan hidupnya. Misalnya dalam usaha melindungi diri dari ancaman cuaca, manusia menciptakan pakaian dan rumah. Kebudayaan yang diciptakan manusia juga termasuk fakta sosial yang dikaji sosiologi.

Nilai dan Norma Sosial

          Nilai sosial adalah sesuatu yang bersifat abstrak berupa prinsip-prinsip, anggapan maupun keyakinan yang berlaku di suatu masyarakat. Prinsip dalam nilai sosial menyangkut penilaian baik, benar, dan berharga yang seharusnya dimiliki dan dicapai oleh masyarakat. Norma sosial merupakan bentuk konkret dari nilai sosial yang berupa peraturan, kaidah atau hukuman.

Stratifikasi Sosial

Kenyataan bahwa manusia dalam masyarakat memiliki strata berbeda, tidak boleh diabaikan dalam kajian sosiologi, karena perbedaan itu memberikan dampak pada hubungan dengan kelompok lain dengan segala baik dan buruknya. Seperti contoh adanya perbedaan hak dan kewajiban antara guru dan murid

 Status dan Peran Sosial

Status sosial dapat disamakan dengan kedudukan, peringkat atau posisi seseorang dalam masyarakat. Didalam status terkandung sejumlah hak dan kewajiban. Misalnya siswa memiliki hak untuk mendapatkan ilmu dan memiliki kewajuban untuk belajar dengan tekun. Status sosial bersifat pasif berbeda dengan peran sosial yang bersifat dinamis. Peran sosial adalah tingkah laku yang diharapkan muncul dari seseorang yang memiliki status tertentu.

Perubahan Sosial

Suatu masyarakat bukanlah komunitas pasif atau monoton melainkan selalu mengalami perubahan. Misalnya perubahan sistem politik di Indonesia yang semual terdiri atas tiga partai menjadi sistem multipartai mau tidak mau merubah tata kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

 Sumber

Zamroni, Akhmad. 2016. Sosiologi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Kelas X SMA/MA. Karanganyar:Graha Printama Selaras

Soal

Sebutkan satu contoh “Komunitas” yang ada di lingkunganmu dan jelaskan ciri-ciri komunitas tersebut!

Tulisan ini dipublikasikan di Sosiologi SMA Kelas X. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: