Kelompok Teritorial atau Komunitas Sosial

Komunitas sosial adalah suatu kelompok teritorial yang membina hubungan para anggotanya dengan menggunakan sarana-sarana yang sama untuk mencapai tujuan bersama. Komunitas merupakan bagian dari masyarakat, tetapi berbeda dengan kerumunan atau kolektivitas.

A. Ciri-Ciri Komunitas Sosial

1. Kesatuan hidup yang teratur

Sebagai suatu kelompok sosial, komunitas merupakan kesatuan hidup manusia yang tetap dan teratur. Hubungan anggotanya berlangsung secara akrab, kekeluargaan dan saling mengenal, saling menolong.

2. Bersifat teritorial

Unsur utama dan khas yang menunjukkan suatu kelompok sosial sebagai komunitas sosial adalah  daerah yang sama tempat kelompok tersebut berada. oleh karena itu komunitas sering disebut masyarakat setempat.

B. Jenis-Jenis Komunitas Sosial

1. Komunitas pedesaan

Secara geografis desa adalah hasil perpaduan antara kegiatan kelompok manusia dengan lingkungannya. Phillips Ruop mengemukakan bahwa secara sosiologis desa merupakan sebagai berikut:

a. Daerah yang sama dilihat dari segi geografis dan administratif

b. Nilai sosial yang sama, artinya seluruh anggota masyarakat desa menganut nilai sosial yang sama

c. Kegiatan yang sama terutama dalam sistem mata pencaharian. Masyarakat desa pada umumnya bekerja dibidang pertanian. Corak kehidupan di desa didasarkan pada kekeluargaan yang erat dan termasuk masyarakat paguyuban

2. Komunitas perkotaan

Para ahli sosiologi memberikan definisi tentang Kota secara berbeda-beda sebagai berikut:

a. Max Weber

Suatu tempat disebut kota apabila penduduk atau masyarakat dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal

b. Wright

Kota adalah pemukiman yang relatif besar, padat, dan permanen serta dihuni oleh orang-orang yang heterogen. Akibatnya hubungan sosial menjadi longgar dan tidak bersifat pribadi

c. Haris dan Ulman

Kota merupakan pusat pemukiman dan pemanfaatan bumi oleh manusia. Pertumbuhannya cepat dan luasnya kota menunjukksn keunggulan dalam mengekploitasi bumi.

Berdasarkan pengertian tersebut maka ciri-ciri kehidupan dalam komunitas perkotaan sebagai berikut:

a. Suatu tempat disebut kota apabila penduduk atau masyarakatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal

b. Masyarakat perkotaan bertempat tinggal ditempat-tempat yang strategis

c. Struktur hidup perkotaan yang mencakup keanekaragaman penduduk, ras, etnis dan kebudayaan

d. Kota merupakan kumpulan kelompok sekunder, seperti asosiasi pendidikan dan partai politik

e. Pergaulan hidup dikota bersifat individualisme, setiap orang tidak bergantung kepada oranglain

f. Terdapat pemukiman yang terbagi dalam beberapa lokasi atau blok sesuai dengan jenis pekerjaan orang yang memempatinya

g. Kesenjangan sosial dalam kehidupan masyarakat tampak secara jelas yang tercermin dalam sarana dan prasarana kehidupan masyarakat

h. Pola pikir bersifat rasional dan cenderung disesuaikan dengan situasi yang berkembang di masyarakat

i. Memiliki jiwa urbanisme, sikap dan perilaku masyarakat kota selalu berubah mengikuti perkembangan zaman dan teknologi.

3. Komunitas religius

Merupakan suatu bentuk kehidupan bersama yang didasarkan atas motif keagamaan. Berikut ciri-ciri yang tampak dalam komunitas religius:

a. Sikap dan perilaku yang diwujudkan dalam tindakan dan interaksi sosial dalam tindakan dan interaksi sosial senantiasa memperhatikan norma-norma yang sesuai dengan agama yang dianutnya

b. Simbol-simbol yang digunakan dalam pakaian, tempat ibadah serta benda lain diwarnai ajaran agama lainnya

c. Menciptakan keseimbangan antara kepentingan dunia dan akhirat

d. Bertempat tinggal di lingkungan tempat-tempat ibadah atau tempat menuntut ilmu keagamaan.

4. Komunitas ekonomi

Komunitas ekonomi adalah suatu bentuk hidup bersama yang sebagian besar kegiatan prnduduknya berorientasi dibidang ekonomi. Komunitas ekonomi pada umumnya berada dikawasan perindustrian, perdagangan dan jasa. Contohnya masyarakat Cibaduyut dikota bandung, hampir seluruh anggota masyarakatnya berprofesi sebagai pengrajin sepatu

C. Organisasi Sosial

Merupakan kesatuan orang-orang dengan struktur dan pembagian kerja yang jelas sebagai akibat hubungan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.

1. Ciri-ciri organisasi sosial

Organisasi sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

a. Memiliki keanggotaan yang bersifat formal, artinya untuk menjadi anggota organisasi harus melalui seleksi yang ditetapkan oleh organisasi

b. Status peran dari setiap anggota sesuai dengan struktur organisasi yang jelas. Anggota memainkan perannya sesuai dengan status yang dimilikinya

c. Rumusan organisasi jelas. Tujuan yang ditetapkan organisasi sudah jelas dan dijunjung tinggi oleh seluruh anggota.

d. Memiliki identitas yang jelas. Identitas merupakan suatu simbol yang menunjukkan organisasi. Identitas mencakup tujuan dan informasi tentang organisasi yang bersifat kolektif.

2. Tata Hubungan dalam Organisasi Sosial

Sistem manajemen yang handal dalam organisasi berhubungan erat dengan tata hubungan struktur organisasi.

a. Ada ukuran yang tetap dalam tata hubungan sosial, yang dapat diterima oleh anggota kelompok

b. Adanya pola tingkah laku yang standar dan menjadi pedoman tingkah laku anggota

c. Ada otoritas atau kekuasaan yang dapat memaksa tatanan hubungan sosial anggota

d. Ada pengaturan dan penyusunan individu-individu dalam kelompok dan lapisan sosial tertentu untuk memudahkan koordinasi

e. Anggota-anggota yang berada pada berbagai bidang dapat bekerjasama secara harmonis dan nyaman

3. Tipe-Tipe Organisasi Sosial

Organisasi sosial dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

a. Organisasi formal

Mempunyai pembatasan kewenangan dan tanggung jawab serta sistem kerja yang yang jelas dan tegas. Tujuan organisasi formal adalah untuk mencapai ketentuan resmi yang telah ditetapkan oleh organisasi. Hubungan kerja para anggotanya diatur secara formal dalam batas kewenangan yang jelas dan tegas.

Ciri-ciri organisasi informal yaitu

1)  Pola komunitas yang relatif mapan.

2)  Disiplin kerja diatur secara formal

3)  Pengorganisasian jelas

4)  Ada keahlian tertentu

5)  Tujuan organisasi jelas

b. Organisasi informal

Tidak memiliki struktur kerja yang didasarkan atas ketentuan resmi. Organisasi informal dalam mencapai tujuannya didasarkan atas hubungan pribadi antaranggotanya. Jalannya roda organisasi informal ditentukan oleh kesadaran anggota yang tidak terpengaruh oleh jabatan struktural

Ciri-ciri organisasi informal

1)  Hubungan sosial bersifat informal

2)  Jumlah anggotanya relatif kecil

3)  Pembentukan organisasi atas dasar kepentingan bersama

4)  Disiplin kerja didasarkan atas kesadaran pribadi bukan pada aturan yang memaksa.

 

Sumber

Zamroni, Akhmad. 2016.  Sosiologi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Kelas XI SMA/MA. Karanganyar: Graha Printama Selaras.

  

Tugas

Sebutkan contoh kelompok formal dan nonformal, sertakan argumenmu kenapa kelompok tersebut disebut sebagai kelompok formal dan informal!

Tulisan ini dipublikasikan di Sosiologi SMA, Sosiologi SMA Kelas XI. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: