Gejala Sosial Akibat Penyimpangan Sosial

  1. Pergeseran Peran

Salah satu bentuk pergeseran peran dalam masyarakat yaitu pergeseran peran perempuan sebagai mahluk yang lemah yang identik dengan pekerjaan rumah, sekarang menjadi pekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Bentuk penyimpangan positif dalam kehidupan sehari-hari bisa dilihat dari bergesernya peran seseorang yang tidak seharusnya melekat pada dirinya ( menyimpang ). Peran merujuk pada kegiatan yang dilakukan seseorang. Pergeseran peran dapat terjadi dengan cara-cara tidak biasa.

  1. Kenakalan Remaja ( Juvenile Delinquency )

Juvenile berasal dari kata latin juvenilis artinya anak-anak, anak muda, ciri karakteristik masa muda, sifat-sifat khas pada masa remaja. Delinquency berasal dari bahasa latin ( denliquere ) yang berarti terabaikan, mengabaikan. Juvenile Delinquency adalah perilaku jahat atau kejahatan/kenakalan anak-anak muda, merupakan gejala sakit ( patologis ). Secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial sehingga mereka mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang.

  1. Hubungan Keluarga Tidak Harmonis

Kenakalan remaja berkaitan dengan hubungan keluarga yang tidak harmonis. Hubungan keluarga yang harmonis terjalin dengan intim, hangat, saling menyayangi, saling menghormti, dan saling memberi perhatian dan sebaliknyaa pada keluarga tidak harmonis. Hubungan keluarga yang tidak harmonis dapat disebabkan oleh orang tua yang sibuk bekerja atau orang tua yang tidak peduli terhadap anaknya. Perhatian dan bimbingan sangat dibutuhkan oleh anak sehingga apabila orangtua tidak memenuhinya anak cenderung melakukan tindakan menyimpang, misalanya bolos sekolah atau merokok untuk melampiaskan kekecewaanya.

  1. Perkembangan Mental Remaja Masih Labil

Dorongan terbesar kenakalan remaja adalah kondisi remaja yang masih dalam tahap perkembangan. Selain itu rasa ingin tahu mereka yang besar mengenai berbagai hal menyebabkan mereka melakukan pelanggaran. Peran aktif keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat diperlukan dalam mendampingi anak serta membimbingnya dengan metode tertentu. Kepribadian setiap anak berbeda sehingga metode yang digunakan pada setiap anak atay remaja tidak bisa disamakan.

  1. Proses Sosialisasi Tidak Sempurna

Proses sosialisasi merupakan proses belajar individu dalam lingkungan sosial. Ketika individu tidak mampu mendalami norma-norma yang berlaku dalam masyarakat maka proses sosialisasi dianggap tidak berhasil. Individu tersebut tidak akan merasa bersalah atau menyesal ketika melanggar nilai dan norma sosial. Seseorang dapat mengalami sosialisasi yang tidak sempurna ketika menyerap proses sosialisasi yang tidak berjalan semestinya. Misal orang tua tidak mampu melaksanakan sosialisasi karena sibuk bekerja. Hal tersebut menyebabkan orang tua tidak dapat mengawasi perkembangan anak. Anak menjadi tidak memiliki pegangan kuat terhadap nilai dan norma masyarakat karena tidak diajari orang tua, kondisi tersebut menyebabkan terjadinya kenakalan remaja.

  1. Kriminalitas

Bentuk tingkah laku yang bertentangan dengan moral kemanusiaan, merugikan masyarakat, sifatnya asosial dan melanggar hukum serta undang-undang pidana. Enrico ferri dengan pandangan sosiologisnya menyebutkan tiga faktor penyebab kejahtan yaitu sebagai berikut.

  1. Individual ( antropologis ) meliputi usia, seks, jenis kelamin, status sipil, profesi atau Pekerjaan, tempat tinggal atau domisili, tingkat sosial, pendidikan, konstutusi organisasi, dan psikis.
  2. Fisik ( natural alam ) meliputi ras, suku, iklim, fertilas, disposisi bumi, keadaan alam pada waktu malam hari dan siang hari, musim, kondisi meteorik keruangangkasaan, kelmbapan udara serta suhu.
  3. Sosial, meliputi kepadatan penduduk, susunan masyarakat, adat istiadat, agama, orde pemerintahan, kondisi ekonomi dan industri, pendidikan, jaminan sosial, serta lembaga legislatif dan lembaga hukum.

Dalam kitab Undang-Undang Hukum Pidana terdapat dua jenis kejahatan yaitu violent offenses dan property offenses

  1. Violent offenses atau kejahatan yang disertai dengan kekerasan pada orang lain, seperti pembunuhan, penganiayaan, dan pemerkosaan
  2. Property offenses atau kejahatan yang menyangkut hak milik orang lain, seperti perampasan atau pencurian tanpa kekerasan

Berikut beberapa tindak kriminlitas yang termasuk gejala sosial

  1. Korupsi

Tindakan seseorang atau kelompok yang dengan sengaja memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu badan yang secara langsung atau tidak merugikan keuangan daerah atau negara. Korupsi termasuk perilaku menyimpang yang muncul karena berbagai sebab misalnya rasa iri terhadap orang lain yang memiliki kekayaan yang lebih banyak. Rasa iri mendorong seseorang berupaya mendapatkan kekayaan dengan cara tidak terpuji seperti melakukan korupsi. Rasa iri muncul akibat ketidakharmonisan hubungan dengan angota masyarakat lain.

  1. Penyalahgunaan narkoba

Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang dilakukan bukan untuk bermaksud pengobatan, melainkan adanya keinginan menikmati pengaruhnya sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, mental, dan kehidupan sosialnya. Penyalahgunaan narkoba dapat mengancam keselamatan jiwa pengguna bahkan merugikan orang lain.

Penyalahgunaan narkoba termasuk tindakan melanggar nilai dan norma dalam masyarakat. Tindakan tersebut mengindikasikan adanya masalah yang dialami oleh pengguna narkoba. Pengguna narkoba cenderung tidak memedulikan oranglain sehingga mereka bertindak semaunya. Selain melanggar nilai dan norma, mengonsumsi narkoba hingga mengedarkan kepada pengguna termasuk tindak kriminal

  1. Kejahatan Dunia Maya (cybercrime)

Tindak pidana yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi, misalnya berkaitan dengan porgografi, penggelapan uang, pencurian data pengaksesan sistem secara ilegal, pembobolan rekening bank, penipuan melalui transaksi atau toko online serta penyebaran informasi yang menyesatkan dan transaksi barang ilegal.

  1. Perampokan

Tindak kriminal dengan cara merampas harta benda orang lain. Tindakan menyimpang ini sering disertai penganiayaan, intimidasi, dan paksaan, kepada korban. Perampok bahkan tidak segan-segan melukai korban. Beberapa penyebab seseorang melakukan perampokan, antara lain kebutuhan manusia yang semakin kompleks, mudahnya barang-barang konsumsi masuk di Indonesia, kurangnya pegangan hidup, serta proses belajar menyimpang. Upaya untuk mengatasi perilaku ini yaitu pihak kepolisian memberikan pelayanan dengan meningkatkan pengawasan dan bertindak cepat dalam mengatasi tindak kriminal. Adapun peran masyarakat adalah memberikan informasi apabila terjadi tindak kriminalitas. Dengan adanya laporan dari masyarakat kepolisian dapat meringkus pelakunya agar tidak melancarkan aksi kembali.

  1. Penyimpangan Seksual

Secara alami laki-laki memiliki ketertarikan dengan perempuan, begitu sebaliknya. Namun, dalam masyarakat terdapat berbagai gejala penyimpangan seksual, seperti homoseksual, lesbian, biseksual, waria dan pedofilia

Tugas

Jelaskan pengertian, faktor-faktor penyebab serta cara menanggulangi … ( Pilih salah satu )

  1. Homoseksual dan Lesbian
  2. Biseksual
  3. Waria
  4. Pedofilia

( Tugas di kirim melalui pesan whatsapp )

Tulisan ini dipublikasikan di Sosiologi SMA. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: