Materi Sosiologi SMA Kelas XII: Perubahan Sosial

ifa nitip 2

  1. Pengertian Perubahan Sosial

Salah satu konsep penting dalam Sosiologi adalah perubahan sosial, karena kehidupan masyarakat tidaklah statis, melainkan dinamis. Dinamika kehidupan sosial masyarakat merupakan hal penting dalam Sosiologi, sesuai dengan definisi dari Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, bahwa Sosiologi atau ilmu kemasyarakatan mempelajari tentang struktur sosial, proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada struktur maupun proses-proses sosial. Sesuai dengan pengertian yang dikemukakan oleh Kingsley Davis, bahwa perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat.

Definisi tersebut dapat dibandingkan dengan yang dikemukakan oleh Selo Soemardjan, bahwa perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Masih banyak definisi dari para ahli lain, dan masing-masing berbeda dalam memberikan tekanan. Seperti misalnya McIver dan Charles Horton Page, bahwa perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan dalam masyarakat yang dapat diamati, atau diukur, seperti mobilitias sosial, komposisi penduduk, ataupun perubahan sistem pemerintahan. Sementara itu, More mengartikan perubahan sosial sebagai suatu perubahan penting dalam struktur sosial, termasuk di dalamnya pola-pola perilaku dan sistem interaksi sosial, perubahan norma, nilai, dan fenomena kultural. Perubahan merupakan hal yang wajar dalam masyarakat, walaupun kadang menimbulkan kegoncangan dalam masyarakat. Ada masyarakat yang berubah cepat ada masyarakat yang berubah lambat.

  1. Bentuk-bentuk Perubahan Sosial

Berdasarkan polanya, perubahan sosial dalam masyarakat dapat dibedakan antara perubahan berpola siklus dan perubahan berpola linier.

  1. Perubahan berpola siklus: masyarakat berkembang laksana suatu roda, kadangkala naik ke atas, kadang kala turun ke bawah. Tahap-tahap perkembangan masyarakat menyerupai lingkaran, sehingga satu tahapan dapat dilalui berulang-ulang.
  2. Perubahan linier: kemajuan progresif masyarakat mengikuti suatu jalan yang linier, dari suatu kondisi ke kondisi lain, misalnya dari tradisional menjadi modern, dari agraris ke industrial, atau dari masyarakat bersituasi atau beriklim desa menjadi masyarakat bersituasi atau beriklim kota. Menurut Parson, masyarakat secara transisional berkembang melalui tiga tingkatan utama, yaitu (1) primitif, (2) inter-mediate, dan (3) modern.

Berdasarkan kecepatan atau laju perubahan sosial yang terjadi, dibedakan antara evolusi dan revolusi.

  1. Evolusi: perubahan yang memerlukan waktu lama dan rentetan-rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Perubahan-perubahan kecil tersebut terjadi karena usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan-keperluan, keadaan atau kondisi baru, yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Setidaknya ada tiga teori tentang evolusi, yaitu
  • Teori evolusi unilineal: manusia dan masyarakat termasuk kebudayaannya mengalami perkembangan yang mengikuti tahapan-tahapan tertentu, mulai dari bentuk yang sederhana, kemudian yang kompleks, dan sampai pada bentuk yang sempurna.
  • Teori evolusi universal: perkembangan masyarakat tidak melalui tahapan-tahapan tertentu, melainkan melalui garis evolusi tertentu, misalnya seperti yang dinyatakan oleh Herbert Spencer bahwa masyarakat berkembang dari homogen menjadi heterogen.
  • Teori evolusi multilieal: perkembangan masyarakat tidak sederhana, melainkan kompleks, karena perubahan pada bidang kehidupan tertentu akan berpengaruh kepada bidang kehidupan lain, di samping itu laju perubahan di antara bidang-bidang kehidupan tersebut tidaklah sama.
    1. Revolusi: perubahan-perubahan dalam masyarakat yang berlangusng cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat.

Revolusi dalam masyarakat dapat terjadi apabila memenuhi syarat :

  • Adanya keinginan untuk mengadakan perubahan
  • danya sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat.
  • Pemimpin harus mampu menampung keinginan masyarakat, yang kemudian merumuskan dan menegaskan rasa tidak puas dari masyarakat untuk dijadikan program dan arah pergerakan.
  • Pemimpin harus dapat menunjukkan tujuan kepada masyarakat yang bersifat konkret dan dapat dilihat.
  • Adanya momentum/waktu yang tepat untuk revolusi.

Perubahan Kecil dan Perubahan Besar

Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Misalnya perubahan mode pakaian. Berbeda dengan industrialisasi yang berlangsung di masyarakat agraris. Perubahan ini jelas akan berdampak besar terhadap masyarakat. Berbagai lembaga kemasyarakatan akan berubah karenanya, misalnya hubungan kerja, sistem milik tanah, hubungan kekeluargaan, stratifikasi sosial masyarakat, dan sebagainya.

Perubahan Yang Dikehendaki/ Direncanakan dan Perubahan Yang Tidak Dikehendaki/Tidak Direncanakan

  • Perubahan yang dikehendaki (intended Change) atau perubahan yang direncanakan (Planned Change) merupakan perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang menghendaki perubahan (agent of change).
  • Perubahan sosial yang tidak dikehendaki (unintended change) atau yang tidak direncanakan (unplanned change), adalah perubahan-perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki, berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat, dan dapat menimbulkan akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat.

Perubahan Progresif dan Regresif

  • Perubahan progresif adalah perubahan-perubahan yang membawa masyarakat ke arah perbaikan atau kemajuan,
  • Perubahan regresif adalah perubahan yang merugikan atau mengakibatkan kemunduran masyarakat.

 

  1. Faktor-faktor Perubahan Sosial
  2. Faktor penyebab/munculnya perubahan sosial
    1. Internal (dari dalam)
  3. Bertambah dan berkurangnya penduduk: Bertambahanya penduduk dapat disebabkan tingkat kelahiran tinggi dan peningkatan jumlah pernikahan usia produktif. Sedangkan berkurangnya penduduk dapat disebabkan : berhasilnya program KB, bencana alam, dan perpindahan penduduk (urbanisasi, transmigrasi dsb.)
  4. Penemuan baru

Ada beberapa jenis penemuan baru :

  • Discovery adalah penemuan unsure kebudayaan baru baik berupa alat ataupun gagasan.
  • Invention adalah proses dimana suatu unsure kebudayaan baru dihasilkan dengan mengkombinasikan atau menyusun kembali unsure kebudayaan lama masyarakat.
    Catatan: :
  • Discovery menjadi invention apabila masyarakat sudah mengetahui, menerima dan menerapkan penemuan baru.
  • Kadangkala discovery sampai menjadi invention membutuhkan rangkaian penciptaan.

Penemuan baru secara individual didorong oleh :

  • Kesadaran perorangan akan kekurangan kebudayaan.
  • Kualitas dari ahli dalam suatu kebudayaan.
  • Perangsang atau stimulus bagi aktivitas penciptaan dalam masyarakat.
  • Konflik dalam masyarakat
  • Pemberontaka dan Revolusi 
    1. Eksternal (dari luar)
      1. Lingkungan alam yang berubah
      2. Perang
      3. Pengaruh budaya lain: difusi (persebaran kebudayaan), akulturasi (perpaduan kebedayaan)
    2. Faktor yang menghambat perubahan social
  1. Kurang hubungan dengan masyarakat lain
  2. Perkembangan IPTEK yang terlambat
  3. Sikap mengagungkan tradisi. Misal : Suku Badui
  4. Adanya kepentingan tertanam kuat (vested interest)
  5. Rasa takut goyahnya kebudayaan
  6. Prasangka terhadap hal-hal asing
  7. Hambatan idiologis
  8. Kebiasaan yang sukar diubah

 

  1. Faktor Pendorong  perubahan social

Perubahan social dapat terjadi karena factor-faktor :

  1. Kontak dengan kebudayaan lain
  2. Sistem pendidikan formal yang maju
  3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
  4. Sistem terbuka dalam lapisan masyarakat (Open stratification)
  5. Penduduk yang heterogen
  6. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu

 

  1. Dampak Perubahan Sosial
  2. Dampak positif

Beberapa dampak positif dari perubahan sosial, modernisasi, dan pembangunan antara lain:

  1. Globalisasi Memudarnya batas-batas fisik/geografik maupun politik dalam masyarakat dunia, sehingga interaksi dan komunikasi sosial di antara orang-orang dapat berlangsung tanpa hambatan-hambatan yang bersifat geografik maupun politik.
  2. HAM: Universalisme yang berkembang sesuai dengan arus perubahan menjadikan orang-orang mengakui akan HAM. Hak-hak azazi manusia tidak lagi dibatasi karena ras yang berbeda, agama yang berbeda, daerah, atau sukubangsa.
  3. Demokratisasi: Terbukanya peluang berpartisipasi dalam proses ekonomi, sosial, politik, maupun kebudayaan bagi segenap warga masyarakat, tidak memandang asal-usul daerah, kesukubangsaan, ras, aliran, ataupun agama.
  4. Modernisasi: Modernisasi proses menjadi modern. Istilah modern berasal dari kata modo yang artinya yang kini. Sehingga, modernisasi dapat diartikan sebagai cara hidup yang sesuai dengan situasi yang kini ada, atau konteks masa sekarang.
  5. Dampak negatif

Ada beberapa dampak negatif akibat dari perubahan social, yakni :

  1. Westernisasi: meniru gaya hidup orang barat (kebarat-baratan)
  2. Sekularisme
  3. Konsumerisme
  4. Leberal
  5. Feminisme
  6. Separtisme: gerakan pemberontakan atau pergolakan daerah
  7. Kesenjangan Sosial Ekonomi
  8. Pencemaran Lingkungan
  9. Kriminalitas

Daftar pustaka:

Maryati, Kun dan Juju Suryawati.2012.Sosiologi:untuk SMA/MA Kelas XII.Jakarta:Esis Erlangga

https://agsasman3yk.wordpress.com/2015/08/04/perubahan-sosial-globalisasi-dan-  pemberdayaan-komunitas-lokal-ketimpangan-sosial-akibat-perubahan-sosial-dan-      globalisasi-kearifan-lokal-dan-pemberdataan-masyarakat/

https://sosiologi-sman-1-cibeber-cikotok.blogspot.co.id/2015/02/materi-kelas-xii-bab-1-       perubahan-sosial.html

 

Tulisan ini dipublikasikan di sosiologi SMA. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: