Materi Sosiologi SMA Kelasn XII: Globalisasi dan Perubahan Budaya Lokal

 ifa nitip

MODERNISASI

  1. Pengertian Modernisasi

Kata modernisasi dengan kata dasar modern berasal dari bahasa latin modernus yang dibentuk dari kata modo dan ernus. Modo berarti cara dan ernus menunjuk pada adanya periode waktu masa kini. Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat modern. Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang maju. Modernisasi tidak sama dengan westernisasi. Westernisasi adalah peniruan secara mutlak pengaruh kebudayaan barat yang masuk. Modernisasi pun bukan sekularisasi. Sekularisasi adalah suatu proses pemisahan antara nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai duniawi. Berikut beberapa pendapat para sosiolog tentang pengertian modernisasi.

  • Koentjaraningrat mendefinisikan modernisasi sebagai usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan keadaan dunia sekarang
  • Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang biasanya terarah dan didasarkan pada suatu perencanaan (social planning)

Ciri Manusia Modern

Menurut Alex Inkeles, terdapat 9 ciri manusia modern:

  1. Memiliki sikap hidup untuk menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk perubahan
  2. Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkungannya sendiri atau kejadian yang terjadi jauh di luar lingkungannya, serta dapat bersikap demokratis
  3. Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan daripada masa lalu
  4. Memiliki perencanaan dan pengorganisasian
  5. Percaya diri
  6. Perhitungan
  7. Menghargai harkat hidup manusia lain
  8. Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi
  9. Menjungjung tinggi sikap dimana imbalan yang diterima seseorang harus sesuai dengan prestasinya dalam masyarakat

Gejala-Gejala Modernisasi:

  1. Bidang budaya, ditandai dengan semakin terdesaknya budaya tradisional oleh masuknya pengaruh budaya dari luar, sehingga budaya asli semakin pudar.
  2. Bidang politik, ditandai dengan semakin banyaknya negara yang lepas dari penjajahan, munculnya negara-negara yang baru merdeka, tumbuhnya negara-negara demokratis, lahirnya lembaga-lembaga politik, dan semakin diakuinya hak-hak asasi manusia.
  3. Bidang ekonomi, ditandai dengan semakin kompleksnya kebutuhan manusia akan barang-barang dan jasa sehingga sektor industri dibangun secara besar-besaran untuk memperoduksi barang.
  4. Bidang sosial, ditandai dengan semakin banyaknya kelompok baru dalam masyarakat, seperti kelompok buruh, kaum intelektual, kelompok manajer, dan kelompok ekonomi kelas.
  5. GLOBALISASI
  6. Pengertian Globalisasi

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi lain. Dengan kata lain, kemunculan sebuah system ekonomi dan budaya global yang membuat manusia di seluruh dunia menjadi sebuah masyarakat tunggal yang global. Globalisasi secara umum paling tidak dapat didefinisikan oleh empat fenomena yang muncul dan meningkat sejak awal Abad ke-20, yaitu:

  1. Revolusi elektronik yang telah mengubah dasar teknologi dan lingkup global media massa da banyak infra-struktur material dari dunia sekarang
  2. Dekolonisasi banyak negara-negara Afrika, Asia, dan Karibia dengan pengaruh utamanya pada aktivitas lintas batas ekonomi dan budaya, migrasi dan bentuk-bentuk paskakolonial
  3. Penciptaan ruang-ruang sosial trans-nasional
  4. Bentuk-bentuk baru yang bersfat kualitatif dari kosmopolitanisme yang memungkinkan orang atau kelompok dapat membuat banyak identitas

Bedasarkan hal tersebut, dapat diidentifikasi adanya paling tidak lima macam globalisasi, yaitu

  1. Globalisasi ekonomi
  2. Globalisasi ideology dan politik
  3. Globalisasi ilmu pengetahuan dan teknologi
  4. Globalisasi sosial dan budaya
  5. Globalisasi agama

 

  1. Permasalahan sosial Akibat Perubahan Sosial di Tengah-tengah Globalisasi

Sejalan dengan yang telah dikemukakan di depan bahwa globalisasi ditandai oleh integrasi perdagangan global yang menerobos batas-batas wilayah negara dan geografis. Globalisasi sangat mengutamakan kepentingan ekonomi. Kepentingan lainnya, seperti kemanusiaan, perdamaian, kebersamaan, demokrasi, dan kesejahteraan sosial, cenderung diabaikan. Asumsi yang digunakan para pendukung globalisasi adalah bahwa jika ekonomi global berjalan dengan baik, maka agenda-agenda lainnya juga akan berkembang mengikutinya. Dalam istilah sehari-hari dapat dikatakan yang penting ada uang, segala uusan dan kebutuhan akan teratasi.

Pandangan globalisasi yang demikian itu banyak dianut oleh kaum kapitalis. Pandangan seperti itulah yang telah memporakporandakan tatanan-tatanan sosial, lingkungan alam, budaya, kearifan local, dan nilai-nilai luhur bangsa. Dominasi ekonomi ini telah mendorong penguatan ekonomi pada pihak yang kuat. Akibatnya, persaingan semakin ketat, jurang kesenjangan semakin curam, yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin terpuruk. Kehidupan masyarakat semakin individualis. Upaya mengatasi kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan semakin sulit. Lebih diperparah lagi, bahwa pengentasan kemiskinan cenderung dilakukan secara charity. Akibatnya masyarakat semakin malas bekerja, pengangguran semakin meningkat, tidak mampu melakukan kompetisi, ketergantungan pada pihak lain semakin meningkat, sehingga kemandirian dan kesejahteraan sulit diwujudkan.

Beberapa hal positif akibat dari globalisasi antara lain:

  1. komunikasi yang semakin cepat dan mudah,
  2. meningkatnya taraf hidup masyarakat,
  3. mudahnya mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan
  4. tingkat pembangun yang semakin tinggi,
  5. meningkatnya tourisme dan pariwisata, dan
  6. kegiatan ekonomi menjadi lebih produktif, efektif, dan efisien

Sedangkan beberapa hal negatif sebagai dampak globalisasi, antara lain:

  1. informasi yang tak terkendali,
  2. timbulnya sikap yang kebarat-baratan (westernisme/westernisasi),
  3. sikap anggota masyarakat yang cenderung individualistis,
  4. menurunnya semangat kegotongroyongan, kepedulian, dan kesetiakawanan (solidaritas)
  5. perusahaan dari luar negeri mendesak perusahaan-perusahaan yang ada dalam negeri sehingga perusahaan-perusahaan dalam negeri sulit berkembang,
  6. berkurangnya tenaga kerja pertanian akibat dari sektor industri yang menyerap hampir seluruh petani, dan
  7. budaya bangsa terkikis oleh budaya global.

 

  1. Perubahan Komunitas Lokal Akibat Globalisasi

 

Istilah komunitas berkaitan dengan banyak fenomena, pola penafsiran, dan juga asosiasi. Terjadi banyak kerancuan makna tentang istilah komunitas yang telah melampui batas pengertian pertamanya yang lazim digunakan oleh para sosiolog. Kerancuan makna mulai muncul ketika istilah komunitas digunakan oleh Ferdinand TÖnies untuk menjelaskan Gemeinschaft sebagai bentuk kolektivitas atau unit sosial dan sekaligus tipe (sentiment) hubungan sosial. komunitas juga dapat diartikan sebagai suatu kelompok yang anggota-aggotanya memiliki ciri-ciri serupa, yang biasanya dihimpun oleh suatu rasa memiliki, atau bisa pula oleh ikatan dan interaksi sosial tertentu yang menjadikan kelompok itu sebagai suatu entitas sosial tersendiri.

Perubahan sosial dan globalisasi mendorong munculnya frasa pengembangan komunitas (community development) yang biasanya digunakan untuk menyebut proyek-proyek pengembangan suatu daerah yang menyertakan keterlibatan aktif pada penduduknya. Proyek-proyek itu bisa dalam bidang pendidikan, kesejahteraan sosial, kesehatan, pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, sumur umum, jaringan irigasi, perbaikan sarana pertanian, peningkatan fasilitas manufaktur, atau pembinaan kegiatan komersial.

Pengembangan komunitas dalam era globalisasi tidak lagi dibatasi pada wilayah-wilayah territorial yang bersifat lokal. Misalnya dalam hal upaya peningkatan kesejahteraan material atau kehidupan ekonomi, akan memunculkan keadaan di mana segenap aspek ekonomi –pasokan dan permintaan bahan mentah, informasi dan transportasi tenaga kerja, distribusi hasil produksi atau kegiatan pemasaran—menyatu atau terintegrasi dan kian terjalin dalam hubungan saling-ketergantungan yang berskala luas (dunia).

 

Resume Globalisasi

Konsep Fenomena yang menyertai Pengaruh/Dampak Cara menyikapi
Perubahan kehidupan yang ditandai oleh meningkatnya interaksi antar-manusia dari berbagai latar belakang yang melintasi batas tempat tinggal, asal-usul, ras, golongan, kebangsawanan dan kewarganegaraan

1.

 

 

 New Electronic Economy

 Global cosmopolitan society and cultural

 Trans-National Corporation,

 Terkikisnya sebagian kedaulatan negara

 Respek terhadap pemimpin politik menurun

 Interaksi antar-orang dalam jarak jauh

 

 

 Ekonomi: perdagangan bebas, perdagangan internasional

 Politik: HAM dan demokratisasi

 Kebudayaan: tata nilai, cara bertindak, film, mode, makanan, dan sebagainya

 Struktur Sosial: stratifikasi sosial terbuka, multikulturalisme

 

 

 Wawasan luas

 Kritis

 Cerdas

 berani bersaing

 Meningkatkan kemampuan

 bersikap terbuka

 mampu bekerjasaama dengan orang yang datang dari berbagai latar belakang (multikulturalisme)

 Responsif terhadap dinamika masyarakat plural

 

Daftar Pustaka

Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2012. Sosiologi: Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Esis Erlangga

https://sosiologi-sman-1-cibeber-cikotok.blogspot.co.id/2015/02/materi-kelas-xii-bab-2-       modernisasi-dan.html

 

Tulisan ini dipublikasikan di sosiologi SMA. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: