Jpeg

Aku sama temen berencana makan di luar dan beda dari tempat biasa makan. Yang penting masih terjangkau di kantong. Ngga biasa juga sebenarnya, tapi ngga papa lah…sekali duakali. Setelah muter-muter ditambah listrik mati, dapatlah sebuah kedai yang ngga jauh dari gang tempat kosan. Tempatnya belum lama buka, tapi dilihatnya lumayan sih. Ok, langsung ke pemesanan. Aku pesen Capcay telor kuah + nasi. Kalau temen aku pesan Nasi Goreng Sanghai. Kesan pertama saja udah ngga enak. Aku lihat es teh menggunakan air panas. Memang sih…ngga sedikit warung yang seperti ini. Tapi ingat, ini ngga baik buat tubuh.
Permasalahan kedua datang, pesananku memang ngga terlalu lama, nah..pesanan temenku ini, sampai aku selesai makan belum saja sampai. Alasannya kata pelayan masih dimasak. Tapi memang lama banget, mungkin 1jam kami harus nunggu, Ya..bisa dibayangin lah…nunggu makanan sampe 1 jam.
Selesai makan, kami langsung bayar dikasir, untuk harga umum sama seperti kedai di sekitar UNNES. Tapi yang unik kasir memakai nota toko bangunan. Bagiku ini sangat lucu. Lebih baik nota kertas putih biasa saja dari pada memaksakan memakai nota, tapi nota toko bangunan. Kalau tetap pakai nota, bikinlah…toh ngga mahal, cuma ngetik satu kali menu yang disediakan kemudian dicopy lebih banyak. Kan simpel….. 🙂