Kamu itu seperti hujan,turun dan reda tak beraturan,sedangkan aku seperti tanaman yg setia menunggumu turun.
Aku berharap doaku menghangatkanmu di sudut kota sana,membuatmu selalu ingat,masih ada yang menunggumu pulang ke sini.
Barangkali,seperti sebuah arloji yang mati. Aku masih menunggumu kembali,untuk melanjutkan menulis sebuah puisi.
~merindumu
~semangat baru 2017
~menunggumu
~imissyousobad
~???
Leave a Reply