A sample text widget
Etiam pulvinar consectetur dolor sed malesuada. Ut convallis
euismod dolor nec pretium. Nunc ut tristique massa.
Nam sodales mi vitae dolor ullamcorper et vulputate enim accumsan.
Morbi orci magna, tincidunt vitae molestie nec, molestie at mi. Nulla nulla lorem,
suscipit in posuere in, interdum non magna.
|
Purnama Senja Purnama senja yang kembali fatamorgana. Memancarkan siluetnya ke dada mawar. Hingga kelopaknya jatuh ke bumi. Meluruh menjelma darah hari. Biarlah ia terus menetes menggenangi hatimu yang kemarau. Kau telah melukisi dadanya dengan darah kata, hingga kau tega mencabut durinya, dan menusukkanya kembali. Dalam gelas sunyi. Mengenang waktu lampau yang madu sesampai mawar melukisi mimpinya di kanvas keabadian. Beribu puisipun menegak. Namun ketika kau hujamkan siluet runcing ke kelopaknya, hati bertabur kamboja. Impian mawar menjelma fantasia dalam kanvas senja yang duka. Meski begitu, biarkan darah yang mengalir itu menjelma sungai mawar yang semerbak wanginya setia mengharumkan dadamu.
|
|
Leave a Reply