globalisasi

Akhir-akhir ini kita sering sekali mendengar kata globalisasi dalam kehidupan sehari-hari. Namun apakah kamu tau apa itu globalisasi? Globalisasi pada dasarnya merupakan kelanjutan dari proses modernisasi yang kian meluas. Sekaligus merupakan akibat langsung dari proses modernisasi. Setelah banyak negara yang berlomba-lomba memodernisasikan diri malah justru yang terjadi adalah ketergantungan. Sehingga Anthony Gidden (1989) mengatakan bahwa semua jenis masyarakat di dunia ini saling bergantung. Semakin lama ketergantunganya semakin tinggi. Tidak ada satu masyarakatpun yang tidak membutuhkan bantuan pada masyarakat lain. Dan ketergantungan ini di namakan globalisasi.

Misalnya dalam hal sumber daya pangan. Dimana ada sebuah masyarakat (negara) yang mengalami surplus bahan pangan , namun masyarakat lain justru kekurangan bahan pangan. Kenyataan itu membuat masyarakat yang mengalami kekurangan membutuhkan pasokan bahan pangan dari masyarakat yang surplus bahan pangan. Seperti kasus tersebut Indonesia ternyata bergantung pada negara lain dalam kehidupan didunia terutama dalam hal memenuhi kebutuhan warganya.

Negara-negara yang sudah memasuki era isdustrialisasi seperti jepang, Eropa, dan Amerika juga membutuhkan keberadaan negara-negara Dunia ketiga (Asia, Afrika dan Amerika Latin). Dimana ketergantungan tersebut dalam bentuk hubungan ekonomi. Negara-Negara Industri membutuhkan bahan baku industri dari negara-negara berkembang. Dan sebaliknya, negara berkembang membutuhkan impor berbagai produk industri dari negara-negara maju. Dan apabila industri mereka berhenti maka akibatnya bisa fatal. Diantaranya adalah pemutusan hubungan kerja, pengangguran yang meningkat, perekonomian negara merosot, dan bahkan terjadilah kerusuhan.

Keadaan saling bergantung dan saling membutuhkan seperti ini terjadi karena hampir di semua bidang kehidupan masyarakat. Baik teknologi, perindustrian, perdagangan, dan lain-lain. Dengan demikian maka kita dapat mengetahui bahwa sesungguhya tidak ada masyarakat yang mampu berdiri sendiri tanpa masyarakat lain.

  1. Globalisasi dalam Bidang Politik

Dimana masyarakat dunia telah menyatu dengan adanya kesatuan politik dan militer lintas negara seperti yang kita ketahui diantaranya adalah NATO, ASEAN, Parlemen Eropa, Mahkamah Internasional, dan Interpol.

  1. Globalisasi dalam Bidang Kebudayaan

Dalam bidang kebudayaan terjadi keseragaman, karena adanya media televisi mampu mengubah wajah dunia seakan-akan menjadi tanpa batas. Adapun menurut Mc. Luhan, dunia menjadi satu wilayah kecil yang disebut dengan Dusun Global.  Berkat adanya televisi sebagai media yang mampu menyampaikan berita secara cepat dan langsung, suatu peristiwa yang terjadi disalah satu sudut dunia dapat diketahui oleh siapapun walaupun itu berbeda negara. Misalnya adalah pertandingan sepak bola. Yang mana seperti yang kita tahu bahwa sepak bola dunia yang selalu disiarkan secara langsung dari suatu stadion di negara tertentu. Sehingga mengakibatkan berjuta-juta orang yang gemar sepak bola dapat menyaksikannya pada saat yang sama melalui pesawat televisi tersebut.

Selain itu faktanya tidak hanya tekevisi yang menjadikan masyarakat antar dunia seakan-akan menjadi satu titik. Koran yang terbit secara Internasional pergerakan penduduk antarnegara, munculnya bahasa Inggris sebagai bahasa dunia, dan teknologi komputer. Juga telah menyeragamkan dunia menjadi satu kebudayaan global.

Dan inilah yang disebut dengan hakikat globalisasi. Sehingga dapat disimpulkan paling tidak terdapat dua ciri globalisasi yaitu :

  1. Saling ketergantungan
  2. Semakin berkembangnya Teknologi Informasi dan Komunikasi maka telah membuat hubungan antar negara menjadi semakin meningkat.

Pengaruh Perubahan Komunitas Lokal

            Semua perubahan sosial selalu menimbulkan akibat terhadap masyarakat setempat (lokal). Dan akibat tersebut dapat berupa akibat positif maupun negatif. Misalnya adalah dibangunnya pusat perbelanjaan. Dimana dengan berdirinya pusat perbelanjaan tersebut banyak pula hal yang ikut berubah. Seperti toko-toko dipinggir jalan menjadi sepi akan pelanggan. Dan dampaknya tidak hanya sampai disitu namun sangat panjang. Karena setiap perubahan suatu aspek maka akan diikuti oleh aspek lainnya. Demikian juga adalah suasana kota yang menjadi sangat ramai akan remaja yang lalu-lalang ke pusat erbelanjaan tersebut. Sehingga hal ini juga akan berdampak juga pada pola pergaulan mereka dengan segala dampak tersebut.

Perubahan sosial tidak hanya disebabkan karena adanya sesuatu baru yang muncul namun juga dapat disebabkan oleh adanya hilangnya sesuatu yang telah lama. Misalnya pabrik tebu yang semula berada di kota ditutup dan berolakasi ke daerah lain. Hal ini berdampak bagi masyarakat sekitar. Misalnya adalah kehilangan mata pencaharian.

Adapun pakar sosiologi yang pertama kali mempersoalkan tentang dampak negatif akan adanya perubahan sosial dari adanya globalisasi dan modernisasi adalah Ferdinand Tonnies (1851-1936). Menurutnya perubahan kondisi masyarakat dari tradisional (Gemeinshaft) menjadi masyarakat perkotaan atau modern (Gesselschaft) mengakibatkan renggangnya hubungan sosial. Dan menurutnya sifat gotong royong dan toleransi antar warga masyarakat menjadi berkurang. Dan terlebih menjadikan warga masyarakat bersifat Individualistik, sibuk mementingkan diri sendiri, dan materealistik.

Perubahan sosial yang terjadi selalu menimbulkan pengaruh. Baik itu pengaruh yang positif maupun pengaruh yang negatif. Ada empat pengaruh utama dari adanya perubahan sosial terhadap kehidupan kita sehari-hari yaitu:

  1. Efek sosial penemuan dan invensi

Menurut Ogbum penemuan dan invensi menimbulkan tiga dampak sosial budaya diantaranya adalah dispersi, suksesi, dan konvergensi. Dimana dispersi adalah efek beruntun dari adanya invensi mekanik. Suksesi adalah efek sosial lanjutan dari sebuah invensi, dan konvergensi adalah munculnya beberapa pengaruh dari beberapa invensi secara bersamaan.

  1. Terjadinya kesenjangan budaya (cultural lag)

Kesenjangan budaya adalah selang waktu antara datangnya perubahan dengan saat sempurnanya proses perubahankesenjangan ini terjadi karena semua unsur budaya saling berkaitan. Dan setiap unsur budaya yang terpengaruh akan saling menyesuaikan diri, namun penyesuaian diri tersebut membutuhkan waktu. Dan waktu yang diperlukan inilah yang dinamkan dengan kesenjangan budaya.

  1. Terjadinya disorganisasi dan demoralisasi

Adapun beberapa bentuk disorganisasi yang diakibatkan karena adanya perubahan sosial adalah disorganisasi keluarga, disorganisasi peran sosial, disorganisasi tugas dan wewenang, disorganisasi cara-cara memenuhi kebutuhan, dan disorganisasi dan reintegrasi distribusi fasilitas.

  1. Timbulnya berbagai maslah sosial

Adapun beberapa bentuk masalah sosial yang menonjol di masyarakat diantaranya adalah kemiskinan, kejahatan, peprangan, pelanggaran terhadap norma-norma sosial dalam masyarakat, masalah kependudukan, dan masalah lingkungan hidup.

Sumber:

Sunarti, Sri dan Suhardi. 2009.Sosiologi 3 Untuk SMA / MA Kelas XII. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta.