1.       Definisi Kebudayaan

Kata kebudayaan berasal dari kata Sansekerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Menurut ilmu antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri  manuusia dengan belajar. Dalam hal ini berarti kebudayaan merupakan hasil sistem gagasan atau ide manusia yang diwujudkan melalui perilaku dan tindakan manusia yang kemudian dapat menghasilkan karya dalam kehidupan manusia. Misalnya dalam masyarakat Islam masa kini yaitu manusia memiliki ide (gagasan) mengenai cara berpakaian agar sesuai dengan syari’at Islam tetapi juga bisa mengikuti trend perkembangan fashion masa kini sehingga manusia berpakaian dengan berjilbab dan memadukan dengan trend fashion masa kini sehingga kemudian memunculkan kebiasaan berjilbab dengan berbagai macam model dan koleksi warna. Dengan adanya hal tersebut maka kemudian dapat mewujudkan kebudayaan dalam kehidupan para wanita Islam.

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa hampir seluruh kegiatan manusia adalah kebudayaan karena hanya sedikit tindakan manusia dalam kehidupan masyarakat yang tidak perlu dibiasakan dengan belajar yaitu seperti tindakan yang hanya dengan beberapa tindakan naluri, beberapa refleks, beberapa tindakan akibat proses fisiologi, atau kelakuan membabi buta. Bahkan berbagai tindakan manusia yang merupakan kemampuan naluri yang terbawa dalam gen bersama kelahiranya (seperti makan, minum, atau berjalan dengan kedua kakinya) merupakan tindakan kebudayaan.

2.      Wujud Kebudayaan

Terdapat tiga gejala kebudayaan, yaitu (1) ideas, (2) aktivities, (3) artifacts, sehingga menurut Koentjaraningrat kebudayaan memiliki tiga wujud yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yaitu:

a.       Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya (sistem budaya atau adat istiadat).

b.      Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat (sistem sosial).

c.       Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia atau artefak (kebudayaan fisik atau material).

Wujud pertama adalah wujud ideal dari kebudayaan. Sifatnya abstrak, tidak dapat diraba atau difoto. Lokasinya ada di dalam kepala atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat tempat kebudayaan bersangkuta itu hidup. Kalau warga masyarakat menyatakan gagasan mereka tadi dalam tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal sering berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat bersangkutan. Sekarang kebudayaan ideal juga banyak tersimpan dalam disket, arsip, koleksi mikro film dan mikro fish, kartu komputer, silinder dan pita komputer.

Ide dan gagasan manusia banyak yang hidup bersama dalam suatu masyarakat, memberi jiwa kepada masyarakat itu. Gagasan itu satu dengan yang lain selalu berkaitan menjadi suatu sistem. Para ahli antropologi dan sosiologi menyebut sistem ini sistem budaya atau cultural system. Dalam bahasa Indonesia terdapat juga istilah lain yang sangat tepat untuk menyebut wujud ideal dari kebudayaan ini yaitu adat atau adat-istiadat untuk bentuk jamaknya.

Wujud kedua dari kebudayaan disebut sistem sosial atau social system, mengenai tindakan berpola dari manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan, dan bergaul satu sama lain dari detik ke detik, dari hari ke hari, dan dari tahun ke tahun, selalu menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sebagai rangkaian aktivitas manusia-manusia dalam suatu masyarakat, sistem sosial itu bersifat konkret, terjadi di sekeliling kita sehari-hari, bisa diobservasi, difoto, dan didokumentasi.

Wujud ketiga dari kebudayaan tersebut kebudayaan fisik. Berupa seluruh hasil fisik dan aktivitas, perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat. sifatnya paling konkrit dan berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat dan difoto. Ada benda-benda yang sangat besar seperti pabrik baja: ada benda-benda yang amat kompleks dan canggih, seperti komputer berkapasitas tinggi; atau benda-benda yang besar dan bergerak, suatu kapal tanki minyak; ada bangunan dari hasil seni arsitek seperti suatu candi yang indah; atau adapula benda-benda kecil seperti kain batik, atau yang lebih kecil lagi, yaitu kancing baju.

Ketiga wujud kebudayaan tersebut dapat mengatur dan memberi arah dalam kehidupan manusia, baik pikiran dan ide-de, maupun tindakan dan karya manusia yang menghasilkan benda-benda kebudayaan fisiknya. Dalam hal tersebut dapat dikatakan bahwa kebudayaan merupakan hasil karya manusia yang diciptakan oleh manusia itu sendiri, tetapi kebudayaan juga menjadi pedoman yang mengatur kehidupan manusia.

3.      Unsur Kebudayaan

Terdapat tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada seluruh bangsa di dunia yang disebut sebagai tujuh unsur universal kebudayaan, yaitu:

a.       Bahasa

Bahasa merupakan alat perantara bagi manusia untuk melestarikan kebudayaan, tanpa bahasa maka tidak akan terjadi komunikasi diantara manusia. sehingga tanpa komunikasi maka proses belajar dan pelestarian kebudayaan tidak dapat terjadi.

b.      Sistem Pengetahuan

Sistem pengetahuan dapat membantu manusia berkembang dengan mengetahui apa yang ada di sekelilingnya. Dengan pengetahuan yang dimiliki manusia maka manusia dapat berkembang dan berinovasi meneruskan kebudayaannya.

c.       Organisasi sosial

Sistem organisasi sosial dapat membentuk aturan yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat dengan sistem organisasi sosial maka dapat mengatur bagaimana manusia dapat berorganisasi dengan masyarakat lainnya.

d.      Sistem peralatan hidup dan teknologi

Teknologi dapat membantu kehidupan manusia yaitu memudahkan manusia dalam beraktivitas yaitu dengan penciptaan alat-alat yang dapat digunakan manusia dalam beraktivitas.

e.       Sistem mata pencaharian hidup

Sistem yang  mengatur bagaimana manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya cotohnya pada zaman dahulu dalam memenuhi kebutuhan pangan manusia melakukan sitem berburu dan meramu, tetapi dengan perkembangan zaman manusia melakukannya dengan berdagang maupun dengan kegiatan lain.

f.       Sistem religi

Sistem religi mewujudkan manusia melakukan tradisi maupun upacara untuk melakukan hubungan dengan Tuhannya.

g.      Kesenian

Manusia mengenal seni dari zaman prasejarah yaitu seni lukis maupun pahat.

Sumber:

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta