Home > suararia > Mengapa guru banyak cerita di kelas?

Mengapa guru banyak cerita di kelas?

 

Saat kita menjadi siswa atau mahasiswa tidak sedikit atau malah sering kita mendengarkan kisah atau cerita dari guru atau dosen tentang kehidupan dan pengalaman pribadi. Terkadang atau bahkan sering kita merasa “bosan” atau malah menganggap tidak bermanfaat cerita tersebut. Benarkah? Itu hanya bentuk “kesombongan” atau “curhat” yang biasa-biasa saja. Yang kadang juga lebih banyak memakan waktu. Tak dipungkiri ada dosen yang lebih banyak cerita daripada memberikan materi perkuliahan.. sepertinya.

Memang, banyak sekali cerita itu. Terkadang juga keluhan. Kadang hanya untuk pamer. Tetapi, tak sedikit merupakan cerita “transfer nilai” bahkan “transfer peradaban”.

Ya, guru atau dosen kita mengharapkan ada makna yang bisa kita ambil. Entah dari cerita dan pengalaman pribadi maupun kisah lainnya. Inilah bentuk pendidikan karakter dalam satu upaya. Dengan demikian, guru dapat menyampaikan nilai-nilai kehidupan dari realitas sosial yang dialami. Karena kita lebih bisa memahami tentang hal-hal yang lebih nyata. Guru dan dosen kita telah melalui perjalanan panjang yang belum pernah kita lalui. Belajarlah dari pengalaman.

Saat ini, saya baru menyadari. Banyak makna yang bisa diambil dari cerita bapak ibu guru dan dosen kita. Kita bisa menghadapi suatu tantangan. Kita bisa melakukan terobosan yang lebih inovatif dari apa yang telah dilakukan oleh mereka. Kita diberikan arahan dan bimbingan.

Terimakasih, bapak dan ibu. Pengalaman adalah guru yang berharga. Dan mari kita ciptakan pengalaman luar biasa di kelas. Agar kelak kita termasuk yang dikisahkan gembira dan bangga oleh murid-murid kita.

 

mua, tarawih ke 4

Categories: suararia Tags:
  1. No comments yet.
  1. No trackbacks yet.

Skip to toolbar