Home > rehatia > Kaupun Menangis

Kaupun Menangis

Kesekian kali aku menjadi saksi
Betapa hatimu sangat lembut
Sangat mudah kau menangis, tanda kepasrahan
Mengharap ampunan dari Allah

Dalam doa, aku tak jarang menyaksikan
Dalam bacaan ayat suci, seringkali aku mendengar
Engkau begitu menghayati apa yang terkandung
Engkau maknai apa yang tersirat dan tersurat

Hingga kau tersedu memohon
Meresapi apa yang engkau panjatkan
#abahe, aku rasakan getaran hati seorang hamba
pancaran kuatnya iman, ikhlas dan ihsan

#abahe, aku sangat kagum kepadamu
dan sungguh, aku sangat iri terhadapmu
kau begitu peduli saat berkisah
dan kau sangat khusyu dalam doa dan ibadah

Aku, tlah membatu hatinya
Terlalu keras untuk merasakan
Aku, tak sanggup walau satu tetes
Tak lembut sedikitpun

#abahe, aku malu
tetapi aku ingin berbenah

#abahe, aku harus sering bersamamu
ijinkan aku belajar
ajari aku taat dan tawadhu
kepada Sang Penggenggam Hati semata

#abahe, utarakan kepadaku apa yang harus aku amalkan
Aku takut dan sangat khawatir
Aku hanya kan jadi robot tak berhati
berjalan tanpa ruh ketakwaan pada-Nya

#abahe, belokkan arah salahku
bantu aku lembutkan hati seperti yang engkau miliki
hingga aku mampu teteskan air mata
air mata penghambaan pada-Nya

#abahe, sungguh aku ingin bisa menangis
meratapi salah khilaf dan dosa
#abahe, buatku rasakan apa yang engkau rasa
kedekatan kepada Sang Maha Pengampun

Categories: rehatia Tags:
  1. No comments yet.
  1. No trackbacks yet.

Skip to toolbar