Materi Sosiologi SMA Kelas X : Individu, Kelompok, dan HUbungan Sosial

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik berupa aksi saling mempengaruhi antar individu, antara individu dan kelompok serta antar kelompok.

Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Kontak Sosial

Kontak berarti bersama- sama atau menyentuh, akan tetapi kontak sosial tidak selalu berupa hubungan fisik. Kontak sosial terdiri atas :

Kontak sosial primer atau sekunder

Kontak sosial primer ketika para peserta interaksi bertatap muka secara langsung. Kontak sekunder terjadi jika intrekasi berlangsung melalui perantara.

Kontak sosial positif atau negatif

Kontak sosial positif mengarah pada kerja sama, sedangkan kontak sosial negatif mengarah pada pertentangan atau konflik.

Komunikasi

Komunikasi adalah pengiriman atau penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.

Unsur pokok komunikasi, yaitu.
Komunikator, orang yang menyampaikan pesan
Komunikan, orang yang menerima pesan
Pesan, sesuatu yang disampaikan oleh komunikator
Media, alat untuk menyampaikan pesan
Efek, perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan setelah menerima pesan
Tahap penyampaian pesan
Encoding, tahap pembuatan gagasan atau program yang akan dikomunikasikan yang berwujud kalimat atau gambar.
Penyampaian, gagasan berupa kalimat atau gambar disampaikan.
Decoding, komunikan mencerna dan memahami kalimat berdasarkan pengalaman yang dimiliki.

Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Imitasi, tindakan meniru orang lain
Sugesti, pemberian pandangan atau pernyataan sikap yang dianut dan diterima seseorang dari orang lain. Penerima sugesti ini biasanya tidak berpikir secara rasional.
Identifikasi, keinginan untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan).
Simpati, ketertarikan seseorang terhadap orang lain (lebih mengarah pada perasaan yang bahagia).
Empati, simpati yang mendalam.

Sumber Informasi yang Mendasari Interaksi

Warna kulit
Usia
Jenis kelamin
Penampilan fisk
Bentuk tubuh
Pakaian
Wacana

Tahap Pendekatan dan Perenggangan Hubungan dalam Interaksi Sosial

Tahap Pendekatan

Tahap ini terdiri atas tahap memulai (initiating), menjajaki (experimenting), meningkatkan (intensifying), menyatupadukan (integrating), dan mempertalikan (bonding).

Tahap Perenggangan

Tahap ini terdiri atas tahap membeda- bedakan (differentiating), membatasi (circumscrimbing), memacetkan (stagnating), menghindari (avoiding), dan memutuskan (terminating).

Bentuk- bentuk Interaksi Sosial

Hubungan antara Keteraturan Sosial dan Interaksi Sosial

Keteraturan terbentuk melalui tahap :

Tertib sosial, setiap individu bertindak sesuai hak dan kewajibannya
Order, sistem norma dan nilai berkembang, diakui, dan dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat
Keajegan, kondisi keteraturan yang tetap sebagai hasil dari hubungan tindakan, nilai, dan norma yang berlangsung secara terus menerus.
Pola, corak hubungan yang tetap dasn dijadikan model bagi seluruh anggota masyarakat.

Tahap menuju keteraturan sosial

Tertib sosial order keajegan pola keteraturan sosial

Bentuk- bentuk Interaksi Sosial
Asosiatif
Kerjasama

Berdasarkan pelaksanaannya terdiri atas :

Gotong royong
Baragaining, perjanjian pertukaran barang atau jasa
Kooptasi, penerimaan unsur baru dalam kepemimpinan dan pelaksanaan politik
Koalisi, kombinasi dua atau lebih organisasi dengan tujuan yang sama.
Joint venture, kerja sama dalam pengusahaan proyek tertentu.

Bentuk kerja sama menurut para ahli terdiri atas :

Kerja sama spontan
Kerja sama langsung
Kerja sama kontrak
Kerja sama tradisional
Akomodasi

Keseimbangan interaksi antar individu atau antar kelompok. Bentuk- bentuk akomodasi yaitu :

Koersi, pemaksaan
Kompromi, mengurangi tuntutan
Arbitrase, pihak ketiga memiliki kedudukan lebih tinggi
Mediasi, pihak ketiga sebagai penasihat
Konsiliasi, mempertemukan keinginan kedua belah pihak
Toleransi, persetujuan formal
Stalemate, penghentian pertikaian karena kekuatan yang seimbang
Ajudikasi, penyelesaian lewat pengadilan
Eliminasi, salah satu pihak mengundurkan diri mengalah
Subjugtion atau domination, pihak yang kuat meminta pihak yang lemah untuk menaatinya
Keputusan mayoritas
Minority consent, penerimaan kemenangan kelompok mayoritas
Segregation, saling memisahkan diri dan saling menghindar untuk mengurangi ketegangan
Convertion, salah satu pihak mengalah
Gencatan senjata, penundaan permusuhan dalam waktu tertentu
Asimilasi, berpadunya dua kebudayaan yang berbeda dan saling berinteraksi dan menghasilkan budaya baru.
Akulturasi, berpadunya dua kebudayaan yang berbeda dan saling berinteraksi tetapi tidak menghilangkan ciri kebudayaan aslinya.
Disosiatif

Proses ini dibedakan ke dalam tiga bentuk, yaitu.

Persaingan

Perjuangan berbagai pihak untuk mencapai tujuan tertentu. Ada dua tipe,

Persaingan pribadi (rivalitas)
Persaingan non pribadi
Kontravensi

Proses ini ditandai dengan ketidakpuasan seseorang, perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian, dan keragu- raguan terhadap kepribadian seseorang.

Pertentangan/ konflik

Perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi tujuan tertantu dengan cara menantang pihak lawan.

Status dan Peran dalam Interaksi Sosial

Status adalah posisi seseorang secara umum di masyarakat dalam hubungannya dengan orang lain.

Ada tiga macam status dalam masyarakat, yaitu.

Ascribed status, status yang dibawa sejak lahir.
Achieved status, status yang diperoleh karena melakukan usaha dengan sengaja
Assigned status, status yang diperoleh karena pemberian.

Peran adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain terhadap seseorang yang memiliki status.

Sumber :

Horton, Paul.B dan Chester L. Hunt. 2010. Sosiologi Jilid 1 Edisi Keenam. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama

Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2013. Sosiologi: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : Erlangga.

Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto. 2007. Sosiologi : Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta : Prenada Media Group.

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: