Kategori

Materi Sosiologi untuk SMA Kelas XI : Pembentukan Kelompok Sosial

Kita telah belajar menegenai individu dan kelompok di jenjang kelas sebelumnya. selanjutnya kita akan belajar lebih dalam lagi menegnai kelompok sosial dan bagaimana pembentukannnya.

8

  • Pengertian kelompok sosial menurut para ahli
  1. Soejono Soekonto

Kelompok sosial  (social group) adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga  suatu kesadaran untuk saling menolong.

  1. Paul B. Hotron

kelompok berarti setiap kumpulan manusia secara fisik (misalnya, sekelompok orang sedang menunggu bis kota)

  1. Roland L. Warren

suatu kelompok sosial meliputi sejumlah manusia yang berinteraksi dan memiliki pola interaksi yang dapat dipahami oleh anggotanya secara keseluruhan

  1. Robert K. Merton

keompok sebagai sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang mampan

  • Proses Pembentukan Kelompok Sosial

Latar belakang terjadinya kelompok sosial didasari oleh :

  1. Naluri gregariousnes yaitu naluri manusia untuk hidup dan berinteraksi bersama
  2. Adanya unsur kesamaan (kepentingan, darah dan keturunan, daerah asal, bahasa dan kebudayaan)
  3. Adanya unsur kedekatan (tempat tinggal dan geografis)
  4. Adanya motivasi  atau dorongan (dorongan saling membutuhkan, dorongan untuk menjaga kelangsungan keturunan, dorongan faktor keamanan, dorongan untuk memperoleh efektifitas kerja)

  • Syarat Dan Ciri Kelompok Sosial

Robert  K.Merton  menyebutkan 3 kriteria suatu kelompok yaitu :

  1. Memiliki pola interaksi
  2. Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok
  3. Pihak yang berintraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok

Selanjutnya  syarat kelompok menurut  Prof. DR. SOEJONO SOEKANTO

  1. a) Adanya kesadaran sebagai bagian  dari kelompok  yang bersangkutan
  2. b) Adanya interaksi antar anggota kelompok
  3. c) Ada faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok, sehingga mereka bertambah erat misalnya, Memiliki tujuan yang sama, idieologi yang sama dan sebagainya
  4. d) Memiliki struktur kaidah dan pola perilaku yang sama
  5. e) Bersistem dan berproses

Tipe-tipe Kelompok Sosial

Ada beberapa jenis klasifikasi kelompok sosial diantaranya klasifikasi menurut Emile Durkeim, klasifikasi menurut Ferdinand Tonnies, klasifikasi menurut Charles H. Cooley dan Ellsworth Farris, klasifikasi W. G. Sumner, dan klasifikasi menurut Soerjono Soekanto.

Klasifikasi Durkeim

Kelompok sosial di bagi menjadi 2 yaitu :

  1. Solidaritas Mekanik

Adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang sederhana dan diikat oleh kesadaran  kolektif serta belum mengenal adanyapembagian kerja diantara para anggota kelompok. Misalnya Masyarakat pedesaaan.

  1. Solidaritas Organik

Adalah solidaritas yang mengikat masyarakat masyarakat yang sudah kompleks dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh ketergantungan antar anggota. misalnya Masyarakat perkotaan.

Klasifikasi Ferdinand Tonnies

 Kelompok sosial dibedakan menjadi 2  yaitu:

  • Gemeinschaft (Paguyuban)

        Merupakan bentuk kehidupan bersama dengan ciri anggota-anggotanya memiliki hubungan batin yang kuat, bersifat alamiah beserta kekal. Misalnya, Hubungan yang terdapat dalam keluarga, kelompok kekerabatan, dan hubungan dengan tetangga pada masyarakat tradisional.

        Adapun ciri gemeinschaft (paguyuban)

  1. a) Intim yaitu hubungan yang menyeluruh yang mesra
  2. b) Privat yaitu hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang saja
  3. c) Ekslusif yaitu hubungan tersebut  hanya untuk kelompoknya sendiri dan bukan untuk orang  luar

Gemeinschaft terbagi menjadi 3 yaitu :

  1. a) Gemeinschaft by blood yaitu ikatan kekerabatan
  2. b) Gemeinschaft of place yaitu ikatan berdasarkan kedekatan tempat tinggal atau tempat kerja yang mendorong hubungan dekat satu sama lain
  3. c) Gemeinschaft  of mind yaitu mengacu pada hubungan persahabatan yang disebabkan oleh keahlian, pekerjaaan, atau pandangan yang sama atau dengan kata lain paguyuban bisa terbentuk karena jiwa dan fikira serta idiologi yang sama.
  • Gessellscaft (Patembayan)

Merupakan kelompok sosial dengan ikatan lahir yang bersifat pokok dan untuk jangka waktu singkat (bersifat kontraktual) yang berbentuk perkumpulan-perkumpulan, organisasi formal, badan usaha dan lain-lain.  Ciri pokok kelompok ini terbatas pada hubungan tertentu saja,  yang disusun berdasarkan status dan terbuka untuk siapa saja. contoh gessellschaft adalah ikatan pekerja dan ikatan pengusaha.

Klasifikasi Charles H. Cooley dan Ellsworth Farris

Charles H Cooley dan Ellsworth farris menjelaskan bahwa kelompok sosial terbagi menjadi  2 jenis yaitu :

Kelompok Primer (Primary Group)

Kelompok Primer adalah kelompok-kelompok yang saling mengenal  antara sesama anggota nya serta terdapat kerjasama yang bersifat pribadi dan akrab. Misalnya keluarga, teman sepermainan, dan rukun tetangga.

Syarat kelompok Primer adalah sebagai berikut :

  1. Anggota kelompok secara fisik saling berdekatan atau terdapat interaksi yang intensif
  2. Kelompok tersebut merupakan kelompok kecil, sehingga tiap individu relatif mudah berinteraksi secara langsung
  3. Terdapat hubungan yang langgeng antara anggota yang bersangkutan, biasanya ada hubungan darah, kekerabatan, ataupun pertemanan.

Kelompok Sekunder  (Secondary Group)

Kelompok sekunder adalah kelompok besar yang terdiri atas banyak orang yang tidak harus kenal mengenal secara pribadi kurang akrab, dan sifat hubungan tidak langgeng, mereka berkumpul berdasarkan kepentingan yang sama atau dengan ciri lain ks ada juga yang bersifat formal atau kelembagaan. Misalnya Koperasi, parpol dan sebagainya.

Klasifikasi W.G. Sumner    

W.G Sumner membagi kelompok menjadi 2 yaitu in-group dan out group.

  1. In-Group (Kelompok Dalam)

Dikalanggan kelompok dalam dijumpai persahabatan, keteraturan, dan kedamaian. Apabila kelompok dalam berhubungan dengan kelompok luar maka muncullah rasa kebencian, permusuhan, perang atau perampokan. Rasa kebencian ini diwariskan secara terus menerus dari generasi ke generasi, anggota kelompok mereka sebagai pusat segala-galanya.

Pada ingroup terdapat identitas yang membedakan antara orang-orang didalam kelompok dan orang-orang yang berada diluar kelompok. Identitas yang dimiliki bersama di dalam kelompok menjadi “kami atau milik kami”. Sebaliknya identitas yang berasal dari luar kelompok disebut dengan istilah “mereka atau milik mereka” pada umumnya sikap in  group didasarkan pada faktor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat.

  1. Out-Group (Kelompok Luar)

Pada out group selalu ditandai dengan  perasaan antagonis atau antipati. Perasaan in group dan out group merupakan dasar suatu sikap dinamakan etnosentrisme. Etnosentris adalah sikap menilai masyarakat lain dengan menggunakan ukuran yang berlaku di masyarakatnya.

Klasifikasi Soerjono Soerkanto

Soejono Soekanto mengklasifikasikan 6  kelompok sosial yakni :

Berdasarkan besar kecilnya jumlah anggota

Bedasarkan besar kecilnya jumlah anggota, kelompok sosial di bagi menjadi 3 yaitu :

  1. a) Monad  yaitu kelompok kecil yang beranggotakan satu orang
  2. b) Dyad yaitu kelompok yang beranggotakan dua orang
  3. c) Triad yaitu kelompok yang beranggotakan tiga orang

Berdasarkan derajat interaksi

Berdasarkan derajat interaksinya, kelompok sosial dibagi menjadi 2 yaitu:

  1. a) Kelompok yang anggotanya saling kenal mengenal (face to face grouping) contohnya Keluarga, RT, dan desa
  2. b) Kelompok yang anggotanya tidak mempunyai hubungan yang erat  contohnya masyarakat kota, perusahaan, atau negara.

Berdasarkan kepentingan dan wilayah

Berdasarkan kepentingan dan wilayahnya kelompok dibagi menjadi 2 :

  1. a) Komunitas merupakan kelompok-kelompok atau kesatuan-kesatuan atas dasar wilayah yang tidak mempunyai kepentingan-kepentingan tertentu
  2. b) Asosiasi (association) merupakan kelompok yang mempunyai kepentingan sama walaupun tidak dikhususkan secara terperinci
  3. c) Kerumunan (ephimeral grouping)  merupakan berkumpulnya orang-orang pada suatu tempat karena adanya pusat perhatian sama.

Ciri –ciri kerumunan antara lain :

  1. Tidak terorganisasi
  2. Tidak memiliki sistem pembagian kerja
  3. Adanya interaksi sosial
  4. Setiap individu memilikikedudukan yang sama
  5. Biasanya identitas seseorang akan tenggelam
  6. Mudah melakukan aksi
  7. Tidak memiliki alat pengendalian sosial

Upaya-upaya untuk membubarkan kerumunan antara lain :

  1. a) Mengalihkan pusat perhatian
  2. b) Menyadarkan kembali individu-individu akan kedudukannya
  3. c) Memecahbelah pendapat umum kerumunan tersebut
  4. d) Dibubarkan secara paksa misalnya dengan gas air mata atau tembakan.

Menurut kingsley davis dalam buku human society, bentuk-bentuk kerumunan adalah :

  1. Kerumunan yang berartikulasi
    1. Formal audiencies adalah khalayak penonton/pendengar yang formal. Jenis kerumunan tersebut biasanya memiliki tujuan yang sama dan bersifat pasif. Contohnya nonton film dan mendengarkan khotbah.
    2. Plan and expressive adalah kerumunan yang telah direncanakan fungsinya sebagai penyalur tegangan-tegangan kerena pekerjaan sehari-hari. Contohnya berpesta dan berdansa.
  2. Kerumunan yang bersifat sementara
  3. Inconvenient aggregation (kerumunan yang tidak menyenangkan) adalah kerumunan orang-orang yang ingin menggunakan fasilitas yang sama contoh antre karcis dan antri tiket.
  4. Panic crowd (kerumunan yang sedang menghadapi panik) Adalah kerumunan orang-orang yang sama-sama berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya.
  5. Spectator crowd (kerumunan penonton) adalah kerumunan orang-orang yang ingin melihat suatu kejadian bentuk kerumunan tersebut biasanya tidak direncanakan dan kegiatan pada umumnya tidak terkendali.
  6. Lawles crowd adalah kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum.
  7. Acting mobs  adalah kerumunan yang bertindak emosional untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan kenuatan fisik dan melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
  8. Immoral crowd adalah kerumunan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat.

Dipihak lain, gustave lebon mengklasifikasi tipe-tipe kerumunan sebagai berikut :

  1. Causal crowd

Contohnya, kerumunan orang dijalan yang sedang melihat sesuatu yang sedang dipertontonkan pada sebuah etalase toko.

Ciri-ciri causal crowd yaitu :

  1. Bersifat sementara
  2. Organisasi yang sangat longgar
  3. Sedikit persatuan
  4. Sifat anggotanya datang-pergi
  5. Perhatian pada objek sebentar
  6. Conventionalized crowd

Cirinya sama dengan causal crowd, tetapi dinyatakan dalam cara-cara yang diatur. Contoh penonton sepak bola.

  1. Acting crowd

Kerumunan yang terjadi pada waktu ada revolusi. Cirinya adanya suatu sasaran dimana aktivitas kerumunan digerakkan.

  1. Expressive crowd

Tipe kerumunan yang kegembiraaannya dinyatakan dalam gerakan fisik yang biasanya tidak terkontrol, sebagai bentuk pelepasan. Contoh sekte agama.

  1. Berdasarkan derajat organisasi

Berdasarkan derajat organisasinya kelompok dibedakan menjadi 2 :

  1. Kelompok yang terorganisasi  adalah kelompok terorganisasi dengan baik sekali seperti negara
  2. Kelompok tak terorganisasi adalah kelompok yang tidak terorganisasi contohnya kerumunan. 5.Berdasarkan kesadaran terhadap jenis yang sama

Berdasar kesadaran terhadap jenis yang sama dibagi menjadi 2 :

Ingroup

Out group

  1. Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan.

Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan kelompok sosial dibagi menjadi 4 yaitu :

  1. Primer
  2. Sekunder
  3. Paguyuban (gemeinschaft)
  4. Patembayan (gessellschaft)
  5. Hubungan antar kelompok sosial
  6. Hub antar kelompok memiliki kriteria :
  7. Kriteria fisiologi; berdasarkan persamaan jenis kelamin (laki-laki -perempuan), usia (tua-muda) dan ras
  8. Kriteria kebudayaan; kriteria ini mencangkup kelompok yang di ikat oleh persamaan kebudayaan  seperti kelompok etnik (batak, minangkabau, sunda, ambon) dan pengelompokan berdasarkan agama pun dapat dimasukan dalam kategori ini.
  9. Kriteria ekonomi; kriteria ini dibedakan antara mereka yang memiliki kekuasaan ekonomi dan yang tidak memiliki kekuasaan ekonomi
  10. Kriteria perilaku; kriteria ini berdasarkan pada cacat fisik, cacat mental, dan penyimpangan terhadap aturan masyarakat.

Sumber :

Soekanto, Surjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Myazinda. 2008. Kelompok Sosial dan Kehidupan Masyarakat (Online). Tersedia: https://indososiology.blogspot.com/2008/03/tipe-tipe-kelompok-sosial.html.(12 Oktober 2008).

https://blog.unnes.ac.id/inggitsilvia/

Leave a Reply

You can use these HTML tags

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

  

  

  

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: