Materi Sosiologi SMA Kelas X Bab 1 : Fungsi Sosiologi dalam Mengenali Gejala Sosial di Masyarakat

Manusia sebenarnya diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk yang sadar. Kesadaran manusia dapat disimpulkan dari kemampuannya untuk berfikir, berkehendak, dan merasa. Dengan pikiran-pikiran manusia mendapatkan ilmu pengetahuan, dengan kehendak manusai mengarahkan perilakunya, dan dengan perasaan manusia mencapai kesenangan. Salah satu ilmu pengetahuan yang diperoleh manusia adalah ilmu sosilogi. Lantas apa yang dimaksud dengan sosiologi?

     Secara etimologis, Sosiologi berasal dari kata socius dan logos. Socius (Latin) artinya teman, sedangkan logos (Yunani) artinya perkataan atau pembicaraan. Sehingga sosiologi diartikan sebagai membicarakan, memperbincangkan teman pergaulan. Atau sosiologi merupakan ilmu yang membahas tentang hubungan antara manusia satu dengan manusia lain dalam hidup bermasyarakat. Adapun pengertian sosiologi menurut para ahli adalah sebagai berikut.
•Roucek dan Warren mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang memepelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
•Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang memeplajari struktur sosial dan proses-proses sosial , termasuk perubaha-perubahan sosial. Struktur sosial adalah jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompokserta lapisan-lapisan sosial.
•William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff, berpendapat bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya adalah organisasi sosial.

Adapun ciri-ciri ilmu sosiologi adalah sebagai berikut:
•. Bersifat empiris, yakni didasarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulatif.
•Bersifat teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkrit di lapangan dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat
•Bersifat kumulatif, yaitu teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas dan diperhalus.
•Bersifat non-etis, dalam arti yang dipersoalkan dalam sosiologi bukanlah baik buruknya fakta tertentu, tetapi menjelaskan fakta tersebut secara analitis

     Objek kajian sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut pandang hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia dalam masyarakat baik hubungan antara manusia dengan manusai, individu dengan kelompok. Menurut Selo Soemarjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Meskipun mempelajari masyarakat seperti antropologi, namun sosiologi berbeda dengan antropologi. Perbedaan tersebut adalah, ilmu sosiologi mempelajari masyarakat modern sedangkan antropologi mempelajari masyarakat tradisional. Jika dilihat secara khusus, maka objek kajian dari sosiologi meliputi dua objek yaitu objek material dan objek formal. Objek material, yang meliputi gejala-gejala umum, keadaan sosial dan proses hubungan antara manusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia. Sedangkan, objek formal, adalah makhluk sosial hubungan antar manusia dan akibat yang ditimbulkan dari interaksi atau hubungan tersebut.

     Sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat dalam keseluruhannya dan hubungan-hubungan antara orang-orang dalam masyarakat tersebut, sosiologi memegang peranan penting dalam membantu memecahkan masalah-masalah social yang ada di sekitar kita, seperti kemiskinan, konflik, dilinkuensi anak-anak, dan lain-lain. Dalam hal ini sosiologi memang tidak terlalu menekankan pada pemecahan atau jalan keluar masalah-masalah tersebut, namun berupaya menemukan sebab-sebab terjadinya masalah itu. Hal tersebut dikarenakan keberadaan konsep-konsep sosiologi mengacu pada upaya untuk memberikan penjelasan terhadap gejala sosial. Tahap akhir dari penjelasan sosiologi atas gejala sosial itu menurut Weber adalah menjelaskan mengapa para pelaku yang terlibat dalam gejala sosial itu berperilaku sedemikian sehingga gejala sosial itu dapat terjadi Usaha-usaha untuk mengatasi masalah social hanya mungkin berhasil apabila di dasarkan pada kenyataan serta latar belakangnya.

     Ilmu sosiologi juga dibutuhkan dalam pembangunan. Pembangunan dalam hal ini bukan hanya pembangunan secara fisik, akan tetapi non fisik seperti mental, hubungan dengan masyarakat, dan sebagainya. Dalam pembangunan, dibutuhkan suatu perencanaan agar berjalan dengan baik. Perencanaan yang dimaksud ialah perencanaan sosial. Menurut pandangan sosiologi, perencanaan sosial merupakan alat untuk mengetahui perkembangan masyarakat, sehingga hal ini dapat bermanfaat dalam menghimpun kekuatan sosial dalam rangka menciptakan ketertiban masyarakat. Adapun kegunaan sosiologi dalam perencanaan atau pembangunan sosial adalah sebagai berikut:
•Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan masyarakat dari taraf tradisional sampai taraf modern sehingga menyusun dan memasyarakatkan perencanaan sosial relatif mudah digunakan.
•Sosiologi memahami hubungan manusia dengan lingkungan alam, hubungan antar golongan, proses perubahan dan pengaruh menemuan baru. Hal ini berarti perencanaan ke depan yang disusun atas dasar kenyataan faktual dalam masyarakat oleh sosiologi relatif bisa dipercaya.
•Sosiologi memiliki disiplin ilmiah yang didasarkan atas obyektivitas.

     Dengan berpikir secara sosiologis, maka suatu perencanaan sosial dapat dimanfaatkan untuk mengetahui tingkat ketertinggalan dan kemajuan masyarakat dilihat dari sudut kebudayaan. Manfaat sosiologi tidak terbatas hal tersebut saja, melainkan masih banyak manfaat lain dari sosiologi, yaitu sebagai berikut:
•Sosiologi dapat membantu masyarakat dalam mengontrol atau mengendalikan tindakan dan perilaku anggota dalam kehidupan masyarakat.
•Sosiologi mampu mengkaji status dan peranan anggota masyarakat, serta dapat menilai masyarakat atau budaya lain.
•Anggota masyarakat makin dapat memahami nilai, norma, tradisi dan keyakinan yang dianut masyarkat lain, serta memahami perbedaan yang ada.
•Sebagai generasi penerus, dapat membuat lebih tanggap, kritis, dan rasional dalam menghadapi gejala sosial dalam masyarakat yang makin kompleks.
•Mempelajari interaksi sosial agar dapat saling memahami fungsi masing-masing sebagai komponen sosial
•Mempelajari konflik sosial dan mengatasinya
•Mengamati dan mempelajari perubahan sosial dalam berbagai kehidupan

Daftar Pustaka

Ibrahim, Jabal Traik. 2003. Sosiologi Pedesaan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang

Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2013. Sosiologi: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : Erlangga

Soekanto, Soerjono. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Suprayogi, dkk. 2011. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Semarang: Widya Karya

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: