Tanda tanda Kemunculan Dajjal Sudah Terbukti Sekarang

Hadis Nabi menyebutkan bahwa munculnya Al Masih Dajjal adalah salah satu tanda akhir jaman.Namun berbeda dengan Islam yang menjadikan kemunculan Dajjal sebagai akhir jaman, bagi Yahudi, justru kemunculan Al Masih Dajjal diyakini sebagai hari kemenangan dan kejayaan mereka.

Imran Hosein, seorang pakar eskatologi Islam, dalam bukunya, Jerusalem in the Quran, menjelaskan dengan runut dan benderang 7 tanda kehadiran Mahsiah, atau Moshiah, atau Mashiach, atau Moshiach. Itu adalah bahasa Ibrani dari al-Masih atau Messiah. Tapi, al-Masih yang mereka tunggu bukanlah kedatangan Nabi Isa al Masih, sebagaimana keyakinan Islam dan Kristen. Mereka menunggu Messiah yang lain. Dan inilah 7 tanda datangnya Al Masih Dajjal :

1, Restorasi Israel

Yahudi meyakini restorasi Israel —setelah 2000 tahun Kerajaan Israel dihancurkan— merupakan satu dari 7 tanda tanda kemunculan Al Masih Ad Dajjal Meski restorasi masih dan sedang berlangsung, restorasi Israel tersebut belumlah sempurna.

Dan yang dimaksud restorasi Israel bukanlah sekadar pendirian negara Israel. Tetapi juga negara dengan luas seperti pada era Nabi Daud, yang merupakan era keemasan Bani Israil.

Bahkan, gerakan Zionis saat ini menambahkannya dengan gagasan Israel Raya (Eretz Yisrael), yang membentang dari Delta Nil (yang kini masih dikuasai Mesir) hingga ke Sungai Eufrat (yang kini masih dikuasai oleh Irak), seperti yang tertulis di Kitab Genesis, bahkan lebih luas lagi.

2. Kembalinya Orang Yahudi ke Yerusalem

Tanda kedua, dari kehadiran Messiah versi Yahudi, ini, adalah kembalinya orang-orang Yahudi yang semula terpencar (diaspora) ke Tanah Suci (Yerusalem).

Tanda kedua ini telah lama ber langsung, dan masih berlangsung sampai saat ini. Terus mengalirnya orang-orang Yahudi dari berbagai penjuru dunia ke Israel, membutuhkan tempat tinggal. Dan, persoalan inilah yang sampai saat ini terus menerus memicu persoalan, karena Israel terus membangun permukiman baru dan mengusir orang Arab.

3. Pembebasan Yerusalem

Setelah [seluruh] orang Yahudi kembali ke Yerusalem, maka yang berikutnya adalah pembebasan Tanah Suci (Yerusalem) dari tangan goyim (sebutan untuk semua orang non-Yahudi).

Tanda ketiga ini pun sudah terjadi, tapi juga belum sepenuhnya sempurna. Pada 1948, saat Israel diproklamasikan, mereka telah menguasai Yerusalem Barat. Setahun kemudian, Israel menobatkan Yerusalem sebagai ibu kota.

Bahkan, saat itu, parlemen Israel (Knesset) yang semula di Tel Aviv, telah diboyong ke sana. Namun, saat itu, Yerusalem Timur —yang meru pakan lokasi Kota Tua Yerusalem, dan merupakan tempat berdirinya situs penting tiga agama, termasuk Masjid al-Aqsha— masih dikuasai bangsa Arab (Yordania).

Yerusalem Timur dicaplok Israel, setelah Perang Enam Hari pada 1967. Meski Israel secara sempurna telah menguasai Yerusalem, dan mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota abadi Israel. Namun, sampai saat ini prosesnya masih tarik-ulur. Pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel itu kerap muncul dalam kampanye presiden Amerika maupun ucapan para pemimpin nega ra Barat, namun sebagian besar negara di dunia belum mengakuinya.

Saat ini, hanya ada dua kedutaan besar yang berada di Yerusalem, yaitu El Salvador dan Kostarika. Sementara, negara-negara lain, belum ada yang berani memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem. Saat ini pun, ibu kota Israel masih di Tel Aviv. Status Yerusalem ini, berulang kali menggagalkan proses perdamaian, seperti Pertemuan Camp David pada 2000.

Solusi dua negara (two state solutions) yang menjadi ‘jalan tengah’ yang diendorse para pemimpin barat, seperti Barack Obama, juga terbentur masalah Yerusalem. Men teri Luar Negeri AS, John Kerry, ke Israel dan Palestina, pada 3-5 Januari 2014 lalu, menjadikan Yerusalem juga menjadi satu dari lima isu. Tapi, tetap buntu. Palestina menghendaki Yerusalem Timur kembali ke pangkuannya, seperti sebelum Perang 1967, dan Palestina pun meng hendaki Yerusalem menjadi ibu kotanya.

Tapi, Israel menolak, dan menyatakan bahwa konstitusi 1980 negara itu telah menyatakan “Yerusalem, utuh dan menyatu, adalah ibu kota Israel.”

4. Dibangunnya Kuil Sulaiman [ Haykal Sulaiman atau Masjid Sulaiman ]

Tanda ini pun belum terpenuhi. Kendati Kota Tua Yerusalem telah berada di bawah pendudukan Israel, namun Masjid al Aqsha dan Masjid Kubah Batu (the Dome of Rock) masih berdiri. Kompleks Haram al-Sharif ini, berdiri di atas reruntuhan Haikal Sulaiman yang dihancurkan Romawi.

Kompleks ini, sampai saat ini masih dikelola Yayasan Wakaf di bawah pemerintahan Palestina dan Yordania. Tapi, skenario penghancuran Masjid al Aqsha itu, hanyalah menunggu waktu.

Di atas kompleks itulah direncanakan akan dibangun Kuil Sulaiman. Yang merupakan 3 kuil suci dalam agama Yahudi.

Kuil pertama dibangun Nabi Sulaiman, sebelum akhirnya dihancurkan Nebukadnezar. Kuil kedua dibangun Cyrus Agung, dan kemudian dihancur kan Romawi. Sedangkan kuil ketiga, menurut keyakinan Yahudi, akan dibangun di masa mendatang, yang menjadi pertanda era messiah (the messianic age).

5. Israel Akan Menjadi Negara Superpower

Tanda kelima, Israel suatu saat akan menjadi negara superpower, seperti halnya Kerajaan Nabi Daud dan Nabi Su
laiman. Dan, ini pun hanya perkara waktu. Israel antara lain sudah memiliki senjata nuklir, yang merupakan salah satu prasyarat negara superpower. Saat ini, yang menguasai percaturan po litik dan perekonomian dunia pun orang-orang Yahudi.

6. Israel Akan Dipimpin Oleh Messiah

Super power Israel itu akan dipimpin oleh Messiah. Dia akan memerintah dari atas tahta Nabi Daud atau dari Yerusalem.

7. Kekuasaan Israel Bersifat Abadi Hingga Kiamat Tiba

Dan bila Israel telah dipimpin Messiah , maka kekuasaan itu akan abadi, hingga kiamat tiba. Persoalannya adalah, siapa messiah yang ditung gu-tunggu oleh orang Yahudi itu? Lebih dari dua ribu tahun lalu, kaum Yahudi telah menolak Nabi Isa sebagai al-Masih.

Mereka bahkan berkonspirasi dengan penguasa Romawi untuk menya libnya. Sampai saat ini, orang Yahudi menanggap Nabi Isa sebagai al-Masih palsu (the false messiah), karena menurut anggapan mereka Nabi Isa telah terbunuh, dan selama hidupnya tidak memenuhi nubuatan sebagai alMasih, seperti merestorasi Israel, membangun kembali haikal Sulaiman, mengembalikan bani Israil ke tanah Suci, menjadi raja , dan seterusnya.

Bahkan, orang Yahudi menyampaikan tuduhan tuduhan keji kepada Nabi Isa dan ibunya, Maryam. Bahwa Nabi Isa adalah anak zina, dan melakukan sihir. Sedangkan ibunya, Maryam, adalah seorang pezina. Setelah peristiwa penolakan Nabi Isa —yang merupakan keturunan Nabi Daud— sebagai al-Masih tersebut, Tuhan tidak lagi menurunkan nabi kepada Bani Israil.

Dan beratus-ratus tahun, persoalan ini menjadi perdebatan antara kaum Yahudi yang menolak Nabi Isa dengan Yahudi pengikut Nabi Isa, yang menjadi cikal bakal Nasrani. Sampai Nabi Muhammad saw diutus, yang membenarkan Nabi Isa adalah al-Masih yang sebenarnya. Dan, al-Masih akan turun kembali di akhir zaman, menjadi hakimun adil, atau penguasa adil. Lalu, siapa messiah yang ditunggu oleh kaum Yahudi?

Rasulullah ﷺ telah memperingatkan tentang kedatangan al-Masih Dajjal, yang secara harfiah berarti al Masih Pendusta. Orang Kristen menyebutnya sebagai antikristus.

“Setelah kaum Yahudi menolak mengakui al-Masih yang asli, yaitu Nabi Isa Putra Maryam, sebuah divine punishment yang paling buruk pun menanti. Ya’juj dan Ma’juj kini membawa orang orang Yahudi kepada al-Masih palsu, yang akan memimpin mereka dalam petualangan menuju kehancuran,” tulis Imran Hosein.

Baca juga : Bukti kebenaran alqur an

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: