BAB II “WIRAUSAHA PRODUK TANAMAN PANGAN”

Pengertian Tanaman Pangan

Tanaman pangan adalah tanaman yang menghasilkan produksi yang mengandung karbohidrat dan protein utama sebagai sumber makanan pokok dan sumber energi manusia sehari-hari.

Ciri-ciri tanaman pangan:

  1. dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat tubuh
  2. buah atau hasilnya dapat dimakan
  3. rata-rata termasuk tanaman semusim
  4. dapat diolah menjadi berbagai macam makanan

Jenis Tanaman Pangan

Tanaman pangan dikelompokkan berdasarkan umur, yaitu tanaman semusim dan tanaman tahunan. Tanaman semusim adalah tanaman yang dipanen dalam satu musim tanam, yaitu antara 3-4 bulan. seperti jagung dan kedelai antara 6-8 bulan, seperti singkong.Tanaman tahunan adalah tanaman yang terus tumbuh setelah bereproduksi atau menyelesaikan siklus hidupnya dalam jangka waktu lebih dari dua tahun seperti sagu dan sukun.
Tanaman pangan juga dibagi menjadi 3 kelompok, Serelia, kacang-kacangan, dan umbi-umbian. Kelompok serelia dan kacang-kacangan menghasilkan biji sebagai produk hasil budidaya. Sedangkan umbi-umbian menghasilkan umbi batang atau umbi akar sebagai produk hasil budidaya.

Serealia: padi, jagung, sorgum

Kacan-kacangan: kedelai, kacang tanah, kacang hijau

Umbi-umbian: Singkong, ubi jalar, talas

 Jenis-Jenis Tanaman Pangan :

  1. Tanaman Padi (Oryza sativa)

Padi memiliki batang yang berbuku dan berongga. Daun dan anakan tumbuhdari buku yang ada pada batang. Bunga atau malai muncul dari buku yang terakhir. Akar padi berupa akar serabut. Bulir padi terdapat pada malainyang dimiliki oleh anakan. Budidaya padi dikelompokkan menjadi padi sawah, padi gogo dan padi rawa. Tanaman padi diperbanyak dengan menggunakan biji.

  1. Tanaman Jagung (Zea mays)

Jagung memiliki batang tunggal yang terdiri dari atas buku dan ruas. Daun jagung terdapat pada detiap buku pada batang. Jagung memiliki jantan dan bunga betina yang terpisah , namun masih pada pohon yang sama. Bunga jantan terletak diujung batang, bunga betina terletak di tengah (pangkal) batang. Jagung dapat ditanam di lahan sawah maupun di lahan kering. Tanaman jagung diperbanyak dengan biji.

  1. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor)

Sorgum (Sorghum spp.) adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Sebagai bahan pangan ke-5, sorgum berada pada urutan ke-5 setelah gandum, jagung, padi, dan jelai. Sorgum merupakan makanan pokok penting di Asia Selatan dan Afrika sub-sahara.

  1. Tanaman Singkong (Manihot utilissima)

Singkong merupakan pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Singkong Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan.

  1. Tanaman Ubi jalar(Ipomoea batatas)

Tanaman tahunan dikotil dengan batang menjalar. Warna kulit umbi bisa putih, kecoklatan, merah, ungu agak merah, atau kuning dengan warna umbi bisa putih, kuning, oranye atau merah.  Hari panjang meningkatkan pertumbuhan batang, sedangkan hari pendek merangsang pembesaran umbi dan pembungaan. Ditanam luas di Amerika Selatan sebelum kebudayaan Inka, diintroduksi ke Spanyol sebelum kentang.  Di Asia Timur, Polynesia sebelum tahun 1250 M menyebar ke Selandia Baru abad 14, menyebar ke Cina tahun 1594 M.

  1. Tanaman Kacang tanah(Arachis Hipogeae)
    Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal dari Amerika Selatan, tepatnya berasal dari Brazilia. Penanaman pertama kali dilakukan oleh orang Indian (suku asli bangsa Amerika). Di Benua Amerika penanaman berkembang yang dilakukan oleh pendatang dari Eropa. Di bidang industri, digunakan sebagai bahan untuk membuat keju, mentega, sabun dan minyak goreng.

7. Tanaman Kedelai(Glycine max)

Kacang kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan Timur Jauh seperti kecap, tahu, tempe dan susu / serbuk kedelai. Kedelai yang dibudidayakan sebenarnya terdiri dari paling tidak dua spesies: Glycine max (disebut kedelai putih, yang bijinya bisa berwarna kuning, agak putih, atau hijau) dan Glycine soja (kedelai hitam, berbiji hitam). Glycine max merupakan tanaman aslrai daerah Asia subtropik seperti Tiongkok dan Jepang selatan, sementara Glycine soja merupakan tanaman asli Asia tropis di Asia Tenggara.

  1. Tanaman Kacang hijau(Vigna radiata)

Tanaman palawija yang memiliki nama ilmiah Vigna radiata.  Tanaman kacang hijau biasanya memiliki tinggi kurang lebih sekitar 3 meter dengan batang yang bercabang tegak serta memiliki bunga berbentuk seperti kupu-kupu yang berwarna kuning kehijau-hijauan.  Dari bunga tersebut terlihat polongan yang berisi 10 hingga 15 biji kacang hijau.  Tanaman kacang hijau memiliki bunga yang majemuk dan terdiri tiga helai daun dengan bentuk segitiga serta memiliki tulang daun yang menyirip.  Kacang hijau sendiri memiliki kulit biji berwarna hijau dengan biji yang berwarna putih.

Kewirausahaan Bidang Budi Daya Tanamn Pangan

Wirausaha= wira yang berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan. Usaha berarti perbuatan untuk mencapai tujuan. secara etimologis wirausaha adalah pejuang pahlawan yang  melakukan perbuatan untuk mencapai tujuan.

Pengertian wirausaha menurut Richard Cantillon adalah seorang penemu dan individu yang membangun sesuatu yang unik dan baru.

wirausaha juga diartikan sebagai orang yang mengusahakan suatu pekerjaan baik untuk diri sendiri atau orang lain.

Kewirausahaan adalah kemampuan seorang manajer risiko dalam mengoptimalkan segala sumber daya yang ada, baik material, intelektual, waktu maupun kreativitasnya untuk menghasilkan suatu produk yang berguna bagi dirinya dan orang lain.

Wirausaha tanaman pangan harus memperhatikan lingkungan, berikut standar usaha yang harus ditaati:

  1. harus memperhatikan aspek usaha tani yang berkelanjutan, ramah lingkungan dan keseimbangan teknologi
  2. menjaga kelestarian tanah, air dan sumber daya hayati

Standar tenaga kerja

  1. tenaga kerja perlu mengetahui tata cara budi daya komoditas yang diusahakan.
  2. tenaga kerja yang belum menguasai perlu mengikuti magang, pelatihan dan konsultasi
  3. wajib menjamin mutu dan keamanan konsumsi produk

Peraturan pertanian nomor 21/permentan/OT.140/2/2010 bahwa usaha pertanian harus mengikuti:

  1. good agriculture practices (GAP)/good farming practices (GFP) menjelaskan cara budidaya tanaman/ternak yang baik
  2. goog handling practices (GHP) pascapanen hasil pertanian yang baik
  3. good manufacturing practices (GMP) pengolahan hasil pertanian yang baik.

 

Teknik Budidaya Tanaman Jagung

SYARAT PERTUMBUHAN

1. IKLIM

a. Jagung dapat tumbuh didaerah yang terletak antara 0-5 derajat LU hingga 0-40 derajat LS.

b. Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musimkemarau.

Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Tanaman jagung yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat/merana dan memberikan biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah. Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34 derajat C, akan tetapi bagi pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23-27 dserajat C. Pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar 30 derajat C. Saat panen jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik dari pada musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan pengeringan hasil.

2. MEDIA TANAM

a. Agar tanaman jagung dapat tumbuh optimum tanah harus gembur, subur dan kaya humus.

b. Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain andosol, latosol, grumosol, tanah berpasir. Pada tanah-tanah dengan tekstur berat masih dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik dengan pengolahan tanah secara baik. Sedangkan untuk tanah dengan tekstur lempung/liat berdebu adalah yang terbaik untuk pertumbuhan.

c. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah antara 5,6-7,5.

d. Tanah dengan kemiringan kurang dari 8% dapat ditanami jagung, karena disana kemungkinan terjadi erosi tanah sangat kecil. Sedangkan daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8%, sebaiknya dilakukan pembentukan teras terlebih dahulu.

3. KETINGGIAN TEMPAT

Jagung dapat ditanam di Indonesia dari dataran rendah sampai di daerah pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1000-1800 m dpl. Daerah dengan ketinggian optimum antara 0-600 m dpl merupakan ketinggian yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung.

TEKNIK BERCOCOK TANAM

1. PERSIAPAN

Tanaman jagung memerlukan aerasi dan drainase yang baik sehingga perlu penggemburan tanah. Pada umumnya persiapan lahan untuk tanaman jagung dilakukan dengan cara dibajak sedalam 15-20 cm, diikuti dengan penggaruan tanah sampai rata.

Ketika mempersiapkan lahan, sebaiknya tanah jangan terlampau basah tetapi cukup lembab sehingga mudah dikerjakan dan tidak lengket. Untuk jenis tanah berat dengan kelebihan, perlu dibuatkan saluran drainase.

2. PENANAMAN

Pada saat penanaman tanah harus cukup lembab tetapi tidak becek. Jarak tanaman harus diusahakan teratur agar ruang tumbuh tanaman seragam dan pemeliharaan tanaman mudah. Beberapa varietas mempunyai populasi optimum yang berbeda. Populasi optimum dari beberapa varietas yang telah beredar dipasaran sekitar 50.000 tanaman/ha Jagung dapat ditanam dengan menggunakan jarak tanam 100 cm x 40 cm dengan dua tanaman perlubang atau 100 cm x 20 cm dengan satu tanaman perlubang atau 75 cm x 25 cm dengan satu tanaman perlubang. Lubang dibuat sedalam 3-5 cm menggunkan tugal, setiap lubang diisi 2-3 biji jagung kemudian lubang ditutup dengan tanah.

3. PEMUPUKAN

·   Dari semua unsur hara yang diperlukan tanaman yang paling banyak diserap tanaman adalah unsur Nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K).

·  Nitrogen dibutuhkan tanaman jagung selama masa pertumbuhan sampai pematangan biji. Tanaman ini menghendaki tersedianya nitrogen secara terus menerus pada semua stadia pertumbuhan sampai pembentukan biji. Kekurangan nitrogen dalam tanaman walaupun pada stadia permulaan akan menurunkan hasil.

·  Tanaman jagung membutuhkan pasokan unsur P sampai stadia lanjut, khususnya saat tanaman masih muda. Gejala kekurangan fosfat akan terlihat sebelum tanaman setinggi lutut.

·  Sejumlah besar kalium diambil tanaman sejak tanaman setinggi lutut sampai selesai pembungaan.

4. PEMELIHARAAN

Tindakan pemeliharaan yang dilakukan antara lain penyulaman, penjarangan, penyiangan, pembubuan dan pemangkasan daun. Penyulaman dapat dilakukan dengan penyulaman bibit sekitar 1 minggu. Penjarangan tanaman dilakukan 2-3 minggu setelah tanam. Tanaman yang sehat dan tegap terus di pelihara sehingga diperoleh populasi tanaman yang diinginkan.

Penurunan hasil yang disebabkan oleh persaingan gulma sangat beragam sesuai dengan jenis tanaman, jenis lahan, populasi dan jenis gulma serta faktor budidaya lainnya. Periode kritis persaingan tanaman dan gulma terjadi sejak tanam sampai seperempat atau sepertiga dari daur hidup tanaman tersebut.

Agar tidak merugi, lahan jagung harus bebas dari gulma. Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari setelah tanam dan harus dijaga jangan sampai menganggu atau merusak akar tanaman. Penyiangan kedua dilakukan sekaligus dengan pembubuan pada waktu pemupukan kedua. Pembubuan selain untuk memperkokoh batang juga untuk memperbaiki drainase dan mempermudah pengairan.

Tindakan pemeliharaan lainnya yaitu pemangkasan daun.Daun jagung segar dapat digunakan sebagai makanan ternak. Dari hasil penelitian pemangkasan seluruh daun pada fase kemasakan tidak menurunkan hasil secara nyata karena pada fase itu biji telah terisi penuh.

5. PENGAIRAN

Air sangat diperlukan pada saat penanaman, pembungaan (45-55 hari sesudah tanam) dan pengisian biji (60-80 hari setelah tanam). Pada masa pertumbuhan kebutuhan airnya tidak begitu tinggi dibandingkan dengan waktu berbunga yang membutuhkan air terbanyak. Pada masa berbunga ini waktu hujan pendek diselingi dengan matahari jauh lebih baik dari pada huja terus menerus.

Pengairan sangat penting untuk mencegah tanaman jagung agar tidak layu. Pengairan yang terlambat mengakibatkan daun layu. Daerah dengan curah hujan yang tinggi, pengairan melalui air hujan dapat mencukupi. Pengairan juga dapat dilakukan dengan mengalirkan air melalui parit diantara barisan jagung atau menggunakan pompa air bila kesulitan air.

6. PENYAKIT DAN HAMA

Tanaman jagung terdiri atas akar, batang, daun, bunga dan biji. Beberapa jenis hama dan penyakit tanaman jagung yang sering merusak dan menggangu pertumbuhan jagung dan mempengaruhi produktivitas antara lain : hama lundi, lalat bibit, ulat tanah, ulat daun, penggerek batang, ulat tentara, ulat tongkol. Adapun penyakit tanaman jagung terdiri dari bulai, cendawan, bercak ungu, karat. Sebelum terjadinya serangan hama dan penyakit pada tanaman jagung tersebut maka dapat dilaksanakan langkah-langkah pencegahan dengan cara:

  • ·    Penggunaan varietas bibit yang resisten
  • ·    Penggunaan teknik-teknik agronomi
  • ·    Penggunaan desinfektan pada benih yang akan ditanam
  • ·    Pemeliharaan dan pemanfaatan musuh-musuh alami

7. PANEN

Waktu panen jagung di pengaruhi oleh jenis varietas yang ditanam, ketinggian lahan, cuaca dan derajat masak. Umur panen jagung umumnya sudah cukup masak dan siap dipanen pada umur 7 minggu setelah berbunga.

Pemanenan dilakukan apabila jagung cukup tua yaitu bila kulit jagung sudah kuning. Pemeriksaan dikebun dapat dilakukan dengan menekankan kuku ibu jari pada bijinya, bila tidak membekas jagung dapat segera dipanen.

Jagung yang dipanen prematur butirannya keriput dan setelah dikeringkan akan menghasilkan butir pecah atau butirnya rusak setelah proses pemipilan. Apabila dipanen lewat waktunya juga akan banyak butiran jagung yang rusak. Pemanenan sebaiknya dilakukan saat tidak turun hujan sehingga pengeringan dapat segera dilakukan. Umumya jagung dipanen dalam keadaan tongkol berkelobot (berkulit).

8. PASCA PANEN

Penanganan pasca panen bisa dengan cara pengeringan, pada umumnya dilakukan dengan menghamparkan jagung dibawah terik matahari menggunakan alas tikar atau terpal. Pada waktu cerah penjemuran dapat dilakukan selama 3-4 hari. Dapat juga menggunakan mesin grain dryer. Kemudian jagung dipipil, agar segera dijemur kembali sampai kering konstan (kadar air kurang lebih 12%) agar dapat disimpan lama, biasanya memerlukan waktu penjemuran 60 jam sinar matahari.

Pengolahan jagung ada 2 macam yaitu :

a. Pengolahan basah (wet process), adalah pengolahan jagung yang dilakukan dengan merendam jagung terlebih dahulu di dalam air sehingga menghancurkannya lebih mudah, dan setelah itu dikeringkan.

b. Pengolahan kering (dry process), adalah pengolahan secara kering tanpa perendaman, biasanya menghancurkannya lebih sukar dibandingkan dengan cara basah.

Penanganan pasca panen jagung adalah semua kegiatan yang dilakukan sejak jagung dipanen sampai dipasarkan kepada konsumen, kegiatannya meliputi : pemanenan,pengangkutan, pengeringan, penundaan, perontokan dan penyimpanan. Kegiatan penanganan pasca panen pada umumnya dilakukan oleh petani, kelompok tani, koperasi dan para pedagang pengumpul serta didukung oleh berbagai lembaga dalam masyarakat dalam satu kesatuan, maka disebut dengan istilah Sistem Penanganan Pasca Panen.

Cara penanganan panen dan pasca panen yang kurang baik akan memberikan dampak yang buruk terhadap mutu jagung, apabila mutu jagung menurun, maka harga jual menurun dan pendapatan petani menjadi lebih rendah. Faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi baik buruknya mutu jagung adalah adanya jamur dan cendawan yang ditandai dengan warna kehitam-hitaman, kehijau-hijauan atau putih pada buah jagung. Salah satu diantara jamur tersebut adalah Aspergilis sp yang menghasilkan racun aslatoksin dan berbahaya bagi manusia maupun ternak lainnya, jamur tersebut dapat dimatikan dengan pemanasan tetapi racunnya tidak dapat ditangkal dengan pemanasan.

 

Sumber referensi

Werdhaningsih, dkk. 2016. Prakarya dan Kewirausahaan. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud