MATERI PEMBELAJARAN ANTROPOLOGI SMA KELAS X TENTANG ” KONSEP DASAR ANTROPOLOGI “

Haii di sini saya akan membagikan materi Antropologi SMA kelas X tentang Konsep Dasar Antropologi.
1. Definisi anteropologi menurut para ahli

Berikut ini akan dijelaskan beberapa pengertian anteropologi menurut para ahli, antaralain yaitu:
a. William A. Havilan: anteropologi adalah setudi tentang manusia ynag berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manuusia dan perilakunya, serta untuk memperoleh pengertian yang lengkkap tentang keanekaragaman manusia.
b. David hunter: anteroppologi adalah ilmu yang lahir dari keingin tahuan yang tidak terbatas tentang manusia.
c. Koentjaraninggrat: anteropologi adalah imu yang mempelajari manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka waarna, bentuk fisik masyarakat, serta kebudayaan yang di hasilkan.
Pengertian antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti manusia dan logos yang berarti ilmu, maka antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia yaitu mempelajari ras-ras manusia, ciri fisik, kebudayaan, perilaku dan sebagainya.
Ada dua sisi holistik dalam antropologi yang meneliti manusia pada setiap waktu dan setiap waktu dan setiap dimensi kemanusianya. Arus utama inilah yang secara teradisional memisahkan antropologi dari disiplin ilmu kemanusian lainnya, yang menekankan pada perbandingan budaya antara manusia. Antropologi memberi lebih banyak kejelasan tentang sifat manusia dari pada ilmu- ilmu budaya lainya. Sisi ini banyak di perdebatkan dan menjadi kontroversi sehingga metode antropologi sering dilakukan pada pemusatan penelitin pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal.
2. Konsep Dasar Sosiologi
Ada tujuh unsur kebudayaan yang di kemukakan oleh Koentjaraningrat, diantaranya:
1. Bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Organisasi sosial
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
5. Sistem mata pencaharian hidup
6. Sistem religi
7. Kesenian
Sebagaimana ilmu-ilmu sosial lainnya, penggunaan konsep dalam antropologi adalah penting karena pengembangan konsep yang terdefinisikan dengan baik merupakan tujuan dari setiap disiplin ilmu. Benar menurut Keesing yang mengemukakan tidak ada dua ahli antropolgi yang mempuyai pendapat sama persis atau menggunakan simbol-simbol atau konsep-konsep yang sama. Terdapat tujuh kelompok pengertian kebudayaan yaitu:
1. Kelompok kebudayaan sebagai keseluruhan kompleks kehidupan manusia.
2. Kelompok kebudayaan sebagai warisan sosial atau tradisi.
3. Kelompok kebudayaan sebagai cara dan aturan termasuk cita-cita, nilai-nilai dan kelakuan.
4. Kelompok kebudayaan sebagai keterkaitan dalam proses-proses psikologis.
5. Kelompok kebudayaan sebagai struktur atau pola-pola organisasi kebudayaan.
6. Kelompok kebudayaan sebagai hasil perbuatan atau kecerdasan manusia.
7. Kelompok kebudayaan sebagai system symbol.
Adapun yang merupakan contoh konsep-konsep antropologi, diantaranya:
a. Kebudayaan
Istilah culture (kebudayaan) berasal dari bahasa latin, yakni cultural dari kata dasar colere yang berarti berkembang tumbuh. Namun, secara umum pengertian kebudayaan mengacu kepada kumpulan pengetahuan yanng secara sosial diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Makna itu kontras dengan pengertian kebudayaan yang sehari-hari yang hanya merujuk kepada bagian-bagian tertentu warisan sosial, yakni tradisi sopan santun dan kesenian.
b. Evolusi
Secara sederhana konsep evolusi mengacu ada sebuah transformasi yang berlangsung secara bertahap. walaupun istilah tersebut merupakan istilah umum yang dapat dipakai dalam berbagai bidang studi. Istilah evolusi yang merupakan gagasan bahwa bentuk-bentuk kehidupan berkembang dari suatu bentuk lain melalui mata rantai transformasi dan modifikasi yang tidsk pernah putus, pada umumnya diterima sebagai awal landasan berfikir mereka.
c. Daerah Budaya (Culture Area)
Suatu daerah budaya (culture area) adalah suatu daerah geografis yang memiliki sejumlah ciri-ciri budaya dan kompleksitas lain yang dimilikinya. Menurut definisi di atas, suatu daerah kebudayaan pada mulanya berkaitan dengan pertumbuhan kebudayaan yang menyebabkan timbulnya unsur-unsur baru yang mendesak unsur-unsur lama kearah pinggir, sekeliling daerah pusat pertumbuhan tersebut.
d. Enkulturasi
Konsep enkulturasi mengacu pada suatu proses pembelajaran kebudayaan. dengan demikian pada hakikatnya setiap orang sejak kecil sampai tua, melakukan proses enkulturasi, mengingat manusia sebagai makhluk yang dianugerahi kemampuan uuntuk berfikir dan bernalar sangat memungkinkan untuk setiap waktu meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotornya.
e. Difusi
Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan secara meluas sehingga melewati batas tempat dimana kebudayaan ini timbul .dalam proses difusi ini erat kaitannya dengan konsep inovasi (pembaharuan).
f. Akulturasi
Akulturasi adalah proses pertukaran ataupun saling memengaruhi dari suatu kebudayaan asing yang berbeda sifatnya sehingga unsur-unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diakomodasikan dan diintegrasikan kedalam kebudayaan itu sendiri tanpa kehilangan kepribadiannya sendiri.
g. Etnosentrisme
Tiap-tiap kelompok cenderung untuk berpikir bahwa kebudayaan dirinya itu adalah superior (lebih baik dan lebih segalanya) dari pada semua budaya yang lain, inilah yang disebut dengan etnosentrisme.
h. Tradisi
Tradisi adalah suatu pola perilaku atau kepercyaan yang telah menjadi bagian dari suatu budaya yang telah lama dikenal sehingga menjadi adat istiadat dan kepercyaan yang secara turun-temurun.
i. Ras dan etnik
Suatu ras adalah sekelompok orang yang memiliki sejumlah ciri biologi (fisik) tertentu atau suatu populasi yang memiliki suatu kesamaan dalam sejumlah unsur biologis atau fisik khas yang disebabkan oleh faktor hereditasatau keturunan.
Sedangkan etnik menurut Marger are groups within a larger society that display a unique set of cultures traits. Jadi, dalam kajian etnik lebih menekan kan sebagai kelompok sisial bagian dari ras yang memiliki ciri-ciri budaya yang sifatnya unik.
j. Stereotip
Stereotip (stereotype) adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu stereos yang berarti solid dan tupos yang berarti citra atau kesan. Suatu stereotip mulanya adalah suatu rencana cetakan yang begitu terbentuk sulit diubah.
k. Kekerabatan (Kinship)
Istilah kekerabatan atau kinship menurut antropolog Robin Fox dalam karyanya Kinship and Marriage (1969) merupakan konsep inti dalam antropologi. Konsep kekerabatan tersebut merujuk kepada tipologi klasifikasi kerabat (kin) menurut penduduk tertentu berdasarkan aturan-aturan keturunan (descent) dan aturan-aturan perkawinan.
l. Magis
Konsep magis menurut seorang pendiri antropologi di Inggris E.B Tylor dalam Primitive Culture (1871) merupakan ilmu pseudo dan salah satu khayalan paling merusak yang pernah menggrogoti umat manusia.
m. Tabu
Istilah tabu berasal dari bahasa Polinesia yang berarti terlarang. Secara spesifik, apa yang dikatakan terlaranag adalah persentuhan antara hal-hal duniawi dan hal yang keramat, termasuk yang suci (misalnya, persentuhan dengan ketua suku) dan yang cemar (mayat).
n. Perkawinan
Agak sulit mendefinisikan perkawinan, karena setiap istilah perkawinan tersebut memiliki banyak bentuk dan dipengaruhi oleh system nilai budaya masing-masing. Namun, secara umum konsep perkawinan tersebut mengacu kepada proses yang formal pemaduan hubungan antara dua individu yang berbeda jenis (walaupun kaum lesbi pun terjadi, namun itu bagian kasus) yang dilakukan secara serimonial-simbolis dan makin dikarakterisasi adanya kesederajatan, kerukunan, dan kebersamaan dalam memulai hidup baru dalam hidup berpasangan.
Untuk menambah referensi dalam materi ini dapat kalian lihat contoh berita di link berikut ini mengenali akulturasi Potret Akulturasi Budaya
Evaluasi:
Setelah mempelajari materi konsep dasar antropologi ini, coba kalian jawab beberapa pertanyaan berikut ini:
1. Jelaskan apa itu ilmu antropologi !
2. Jelaskan bagaimana menerapkan ilmu antropologi dalam kehidupan sehari-hari!
3. Berikan contoh penerapan ilmu antropologi dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan pengalaman kalian masing-masing!
Sumber:
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Havilan, A William.1985. Antropologi. Jakarta : Erlangga

Tulisan ini dipublikasikan di Antropologi SMA. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: