POLITIK EKSISTENSI PEDAGANG PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus Politik Eksistensi Pedagang Pasar Tradisional di Cilacap Jawa Tengah)

Kali ini saya akan membagikan artikel tugas kuliah saya pada mata kuliah Sosiologi Politik yang saya ambil di semester 5 mengenai POLITIK EKSISTENSI PEDAGANG PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus Politik Eksistensi Pedagang Pasar Tradisional di Cilacap Jawa Tengah)

Indonesia adalah negara yang dapat dikatan sebagai negara yang menganut ekonomi kerakyatan. Hal ini ditandai dengan banyaknya pasar tradisional yang tersebar di hampir seluruh daerah yang ada di Indonesia. Pasar tradisional dijadikan sebagai barometer ekonomi kerakyatan. Di setiap daerah entah di kabupaten atau kota pasti terdapat pasar tradisional. Bahkan di kota-kota besar memiliki jumlah pasar tradisional yang cukup banyak yaitu 10 sampai 30 pasar tradisional. Adanya jumlah pasar tradisional di tiap kota atau kabupaten tergantung dengan pendapataan ekonomi pada daerah tersebut dan disesuaikan dengan jumlah permintaan yang ada, karena semakin tinggi tingkat ekonomi suatu masyarakat maka semakin tinggi pula jumlah permintaan jumlah kebutuhan yang diminta. Hal itulah yang menjadi penyebab muncul berbagai macam tradisional di setiap daerah. Bahkan di daerah Cilacap Jawa Tengah juga dapat dikatakan memiliki pasar tradisional yang cukup banyak.

Terdapat pasar tradisional utama yang ada di Cilacap yaitu pasar Pahing, pasar Pon, pasar Wage, pasar Kliwon, dan pasar Legi atau Manis. Pasar-pasar tersebut buka sesuai dengan yang tertera pada kalender. Selain 5 pasar tradisional tersebut juga terdapat berbagai macam pasar tradisional yang ada di Cilacap seperti pasar Sampang, pasar Tambangan, pasar Limbangan, dan lain sebagainya.

Dengan adanya jumlah pasar yang banyak, memudahkan masyarakat Cilacap untuk berbelanja yang dapat dilakukan dengan berjalan kaki, naik kendaraan pribadi maupun dengan kendaraan umum. Kemudahan dalam mengakses pasar-pasar tradisional tersebut membuat pasar menjadi ramai dikunjungi orang-orang dari daerah Cilacap sendiri maupun dari luar Cilacap seperti masyarakat Banyumas dan Purwokerto. Bahkan pedagang yang berjualan di pasar tersebut juga bukan hanya dari masyarakat Cilacap tetapi juga dari masyarakat luar Cilacap juga membuka lapak atau kios di pasar tradisional yang ada di Cilacap.

Pasar tradisional memiliki banyak kelebihan. Menyediakan berbagai macam kebutuhan hidup mulai dari kebutuhan pangan seperti sembako, kebutuhan papan seperti toko bangunan, sampai dengan kebutuhan sandang seperti berbagai macam jenis pakaian tersedia. Di pasar tradisional para komsumen juga sangat leluasa untuk melakukan tawar menawar.

Munculnya era globalisasi dan modernisasi membuat pasar di masyarakat menjadi berkembang. Telah bermunculan pasar modern diberbagai daerah. Pasar modern tidak hanya hadir di kota besar namun di kota kecil juga sudah banyak bermunculan pasar modern. Kehadiran pasar modern tidak dapat di bendung karena merupakan imbas perdagangan terbuka dan globalisasi yang dianut oleh berbagai negara dunia termasuk Indonesia.

Pasar modern hadir dalam wajah yang beragam. Mulai dari yang berukuran besar hingga megah yang menyediakan kebutuhan sandang, pangan, papan, tempat hiburan, dll. Pasar ini sering kita kenal dengan sebutan Mall. Pasar modern jenis baru pun muncul yaitu minimarket seperti Alfamart dan Indomaret yang lokasinya dekat dengan pemukiman, perumahan dan sarana pendidikan dan perkantoran.

Dengan adanya pasar modern, pasar tradisional mulai terkisis, kegiatan jual beli menurun. Semua orang lebih senang berbelanja di pasar modern yang dianggapnya lebih efisien, bersih, rapi, dll. Seperti di Cilacap dulu pasar tradisional Sampang sangat ramai dikunjungi warga dari berbagai tempat. Namun semenjak kehadiran supermarket yang bernama Berkah Jaya sekarang pasar Sampang mulai sepi pengunjung dan semua orang lebih senang berbelanja di Berkah Jaya karena lokasi pasar Sampang dengan Berkah Jaya berhadapan. Hal ini dikarenakan pemerintah tidak membatasi jarak pasar tradisional dan pasar modern sehingga kehadiran pasar modern menyusutkan pendapatan pasar tradisional.

Banyak usaha  yang  dilakukan  pedagang  untuk  menjaga eksistensinya  di  pasar  tradisional  ditengah  ancaman  dari  adanya  fenomena merebaknya  pembangunan  pasar  modern  diberbagi  tempat, yang  tak  lain  adalah  bagaimana  barang dagangganya  dapat  terjual  dan  mendapatkan  untung  yang  pantas  dan mencoba untuk  bertahan  serta  berusaha  untuk  menggembangkan  usahanya.  Ternyata fenomena  merebaknya  pasar  moderen  pun  tidak  menarik  minat  pedagang  untuk beralih  berdagang  di  pasar  modern  dan  meninggalkan  pasar tradisional.  Mereka masih sangat menaruh harapan besar di pasar tradisional.

Pembahasan

Pasar Sampang merupakan salah satu pasar tradisional yang berada di Kabupaten Cilacap tepatnya di Kecamatan Sampang. Pasar sampang sudah berdiri sejak bertahun-tahun. Pasar Sampang merupakan pasar tradisional yang bisa dikatakan luas berlantai dua dan menyediakan berbagai macam kebutuhan dengan lengkap. Pengunjung pasar Sampang tidak hanya berasal dari Cilacap saja namun banyak pengunjung pasar Sampang dari daerah atau kota lain seperti Banyumas, Purwokerto dan lain-lain. Bahkan para pedagangnya pun juga berasal dari berbagai tempat atau kota. Pasar sampang bisa dikatakan pasar yang paling ramai yang banyak dikunjungi.

Namun pada taggal 1 Maret 2004 terjadi kebakaran yang sangat hebat yang menghabiskan beberapa kios yang ada di pasar Sampang. Seorang saksi mata, penjaga malam pasar Sampang, Cilacap Heri Santosa mengungkapkan, bahwa pihaknya sekitar pukul 00.15 melihat kepulan asap yang muncul dari satu kios di lantai satu. Setelah mencoba mendatangi sumber asap, Dalam hitungan tidak lebih dari lima menit, api muncul dan mulai membesar kemudian cepat merambat kios-kios lainya. Penyebab utama dari kebakaran tersebut simpang siur. Kebarakan tersebut menyebabkan kegiatan jual beli terganggu. Setelah beberapa tahun pasar Sampang di renovasi menjadi lebih baik lagi, kios-kios dibangun kembali dan aktivitas jual beli berjalan lancar kembali.

Pada tahun 2013 dibangun pasar modern yang bernama Berkah Jaya yang setara dengan Supermarket. Lokasi Berkah Jaya berhadap-hadapan dengan pasar Sampang. Dengan kemunculan Berkah Jaya, pengunjung pasar Sampang mengalami penurunan yang sangat drastis. Yang dulunya sangat ramai lalu menjadi berbanding terbalik. Dengan peristiwa tersebut akhirnya sebanyak 300 orang melakukan unjuk rasa. Massa yang berjumlah sekitar 300 orang tersebut datang dengan menggunakan beberapa angkutan truk. Sesampai di alun-alun sekitar pukul 09.00 WIB, mereka langsung menggelar aksi dengan membentangkan spanduk atau poster yang isinya menuntut toko modern Berkah Jaya Ditutup. Menanggapi tuntutan para pedagang tersebut, Wabup mengatakan, Pemkab sebenarnya sudah mengirimkan surat peringatan pada pihak manajemen toko modern Berkah Jaya, agar memenuhi ketentuan Peda No 23 tahun 2012 tentang toko modern. ”Kita memiliki kesempatan untuk memberi teguran sebanyak tiga kali. Bila masih tidak diindahkan, maka kita akan menutup toko tersebut,” jelasnya. Koordinator aksi, Agus Taufani, mengatakan bahwa unjuk rasa ini merupakan kelanjutan aksi sebelumnya yang digelar pada 16 April di depan Toserba Berkah Jaya. Dia menyatakan, keberadaan toko tersebut, jelas-jelas telah melanggar perda tentang toko modern.  ”Sesuai perda, jarak toko modern dan pasar tradisional, tidak boleh saling berdekatan. Namun kenyataannya, toko modern itu berdiri berhimpitan dengan pasar,” jelasnya.

Setelah melalui beberapa perdebatan akhirnya ditemuinya jalan keluar. Setelah mengalami perubahan dan sistem managemen, akhirnya toko Berkah Jaya Sampang kini dinyatakan bisa tetap buka. Dengan perubahan ini Berkah Jaya beralih dengan managemen tradisional yang sama dengan pasar tradisional pada umumnya. Sebelum toko Berkah Jaya menggunakan managemen modern dengan pelayanan swalayan. Managemen inilah yang membuat pedagang di pasar Sampang melakukan aksi unjuk rasa dam mendesak pemkab untuk menutupnya.

Secara perubahan aturan sistem managemen ini bisa dibenarkan sehingga Berkah Jaya yang hingga kini masih menimbulkan konflik masih diperbolehkan tetap buka. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi UKM Cilacap – Dian Arindra Murni membenarkan soal perubahan managemen toko Berkah Jaya tersebut.

Setelah menjadi tradisional secara otomatis pemkab tidak bisa membuat keputusan untuk menutup karena operasional berjalan sesuai dengan perjanjian. Ada tawar menawar dalam transaksinya dengan label harga pada barang jualan yang telah dihilangkan.

Terkait perubahan managemen ini sesuai kapasitasnya Disperindakop mulai melakukan sosialisasi kepada para pedangan pasar Sampang. Termasuk dengan memanggil para pedagang ke kantor Disperindakop untuk diberikan pemahaman. Sayangnya rencana Disperindakop menghadirkan pedagang tidak terwujud. Tidak ada satupun pedagang yang memenuhi undangan Disperindakop.

Walaupun dengan keputusan perubahan managemen Berkah Jaya menggunakan sistem tradisional namun sampai sekarang tetap saja merugikan pedangan yang berada di pasar Sampang karena pelanggan tetap saja lebih senang berbelanja di Berkah Jaya. Dengan adanya hal demikian maka para pedagang di pasar Sampang melakukan politik eksistensi yaitu kemampuan pedagang untuk memperoleh pelanggan dalam rangka mempertahankan keberadaan, pedangan dituntuk kreatif dalam beradaptasi menyikapi persaingan pasar terbuka saat ini. Dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan dari pembeli dengan disesuaikan kemampuan pedagang sebagai bentuk integrasi antara kedua pelaku ekonomi pasar ini. Setelah memperoleh cara yang tepat pedagang akan mempertahankannya dan dengan sendirinya berjalan terus menerus untuk menjaga keberadaan usahanya.

Pelayanan merupakan hal penting dalam menarik pembeli untuk percaya dan puas yang nantinya bisa menjadi pelanggan. Pedagang di pasar Sampang berusaha mengubah pemikiran pembeli yang dulunya dikenal sering membuat kecewa pembeli karena barangnya yang tidak memuaskan. Pengambilan barang dapat dilakukan oleh si pembeli dan dipersiahkan. letak kios dan penempatan barang dibuat strategis sehingga penjual dapat mengawasi pembeli dalam mengambil barang, walaupun pengawasan mudah dilakukan namun pedagang harus tetap memberikan kepercayaan kepada pembeli agar pembeli tidak sungkan.

Penimbangan barang juga menjadi hal penting dalam jual beli. Pasar tradisional yang dipandang tidak adil dalam melakukan penimbangan sekarang diubah oleh pedagang pasar Sampang dengan meletakan timbangan di depan agar saat menimbang barang pembeli dapat melihat. Hal tersebut dapat menningkatkan rasa percaya pembeli terhadap penjual.

Dalam hal menawarkan barang, pedagang di pasar Sampang berusaha menawarkan barang dagangannya dengan cara yang ramah, mempersilahkan pembeli melihat barang-barang dahulu dan membantu mencari barang yang dibutuhkan pembeli. Pembeli terkadang sungkan bertanya dahulu, dengan sikap proaktif pedagang maka dapat membantu pembeli dalam mecari barang yang diinginkan. Sedangkan  sikap  proaktif  kedua  kepada  pembeli  adalah  menawarkan barang-barang  dengan  kualitas  baik,  barang  baru  dan  harga  yang  terjangkau. Pembeli  akan  semakin  banyak  tahu  informasi  tentang  barang  dagangan,  apalagi pembeli  yang menjual kembali dagangannya.  Informasi perubahan harga  barang dan informasi barang baru menjadi kebutuhan penting  yang dibutuhkan pembeli yang  akan  menjual  kembali  barang  dagangannya.  Promosi  dengan  cara  ini dilakukan pedagang grosir dan grosir-eceran.

Pedagang di pasar Sampang mempunyai cara menarik pembeli yaitu dengan cara menjalin hubungan sosial yang baik dengan pembeli. Pedagang  akan  menyempatkan  waktu  walau  sejenak  untuk  mendatangi acara hajatan yang dilaksanakan oleh pembeli. Pedagang melakukan hal ini demi menjalin hubungan baik dengan pembeli. Pembeli yang punya hajat akan merasa senang  dengan  kedatanggan  relasi  dagannya  tersebut.

Dengan beberapa cara seperti di atas maka pedagang di pasar tradisional akan tetap mendapatkan penghasilan yang memungkinkan walaupun bersaing dengan pasar modern yang dianggapnya lebih baik.

Kesimpulan

Disetiap daerah terutama di Cilacap pasar tradisional sudah banyak berdiri di mana-mana. Pasar tradisionnal menyediakan berbagai keperluan rumah tangga yang kita perlukan dan berbagai keperluan hidup masyarakat banyak.

Di era yang semakin modern ada banyak hal-hal baru bermunculan salah satunya yaitu munculnya pasar modern. Pada pandangan masyarakat pasar modern dianggap lebih baik dibandngkan dengan pasar tradisional. Hal itulah yang menyebabkan pasar tradisional mengalami penurunan pendapatan secara drastis akibat dari munculnya pasar modern. Seperti contoh pasar tradisional Sampang dan pasar modern berkah Jaya yang ada di Cilacap.

Dengan adanya pasar modern tidak membuat pedagang yang ada di pasar tradisional ingin berpindah tempat berjualan di pasar modern. Tapi para pedangan di pasar tradisional lebih memikirkan bagaimana caranya agar pasar tradisional tetap eksis dan bertahan di antara persaingan pasar terbuka dengan kemunculan pasar modern. Sehingga dengan peristiwa tersebut pedagangan di pasar Sampang berusaha membuat berbagai strategi agar pasarannya tidak menurun drastis dan agar dapat bersaing dengan pasar modern Berkah Jaya dengan cara tetap memberikan yang terbaik untuk para pembeli.

Daftar Pustaka

https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/15020/Mjk5MDU=/Politik-eksistensi-pedagang-pasar-tradisional-studi-kasus-politik-eksistensi-pedagang-kelontong-pasar-tradisional-di-Pasar-Palur-Kabupaten-Karanganyar-abstrak.pdf

https://jateng.tribunnews.com/2014/03/01/breaking-news-ratusan-kios-pasar-sampang-cilcap-ludes-terbakar

https://yesfmcilacap.com/berkah_jaya_tetap_buka_berita2427.html

Tulisan ini dipublikasikan di Artikel Kuliah SosAnt. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: