Analisis Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Pelajar

contoh artkel :

bnn_advertorialPeredaran narkoba di Bali semakin marak. Parahnya generasi muda Bali menjadi sasaran empuk penyalahgunaan barang terlarang ini. Kepala Pelaksana Harian BNN Bali, Kombes Pol. IGK Budiartha, Sabtu (30/6) kemarin di Denpasar, mengatakan, dari 2010 hingga Mei 2012 tercatat 2112 generasi muda Bali dari jenjang pendidikan SD hingga perguruan tinggi tersandung kasus narkoba, baik sebagai pengguna maupun sekaligus sebagai pengedar.

Budiartha mengatakan, peredaran narkoba di Bali semakin marak. Hal ini tidak lepas akibat Bali sebagai kawasan pariwisata dunia. Bahkan, Bali menjadi target sindikat peredaran narkoba internasioanal dan tempat transit peredaran narkoba. Parahnya, penyalahgunaan narkoba di Bali kian merambah generasi muda utamanya kalangan pelajar.

Penyalahgunaan narkoba terhadap para pelajar berawal dari penawaran dari pengedar narkoba. Mula-mula mereka diberi beberapa kali dan setelah mereka merasa ketergantungan terhadap narkoba itu, maka pengedar mulai menjualnya. Setelah mereka saling membeli narkoba, mereka disuruh pengedar untuk mengajak teman-temannya yang lain untuk mencoba obat-obatan terlarang tersebut.

Narkoba biasanya dikonsumsi oleh anak-anak orang kaya, yang kurang perhatian dari orang tuanya. Biasanya mereka mengkonsumsi jenis pil lexotan dan Extaci karena proses pembelian dan penggunaannya lebih mudah dan praktis. Pada mulanya mereka minum minuman beralkohol di diskotik atau bar, tetapi lama kelamaan mereka mulai memakai narkoba.
Budiartha memaparkan, data kasus Dit. Reserse Narkoba Polda Bali dari 2010 hingga 2012 menunjukkan tren peningkatan penyalahgunaan dan peredaran narkoba di kalangan pelajar.
Pada tahun 2011 terdapat kasus penyalahgunaan narkoba dari jenjang SD hingga perguruan tinggi 826 kasus.

Dengan demikian menujukkan generasi muda menjadi sasaran empuk penyalahgunaan narkoba ini. Budiartha mengakui jika kondisi itu dibiarkan dan tidak ada upaya nyata untuk mencegahnya maka keberlangsungan masa depan generasi muda Bali akan terancam. Sementara untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan siswa dan mahasiswa, pihaknya menerapkan berbagai strategi seperti melakukan advokasi, penyuluhan, dan desiminasi. BNN Bali juga membentuk kader-kader yang bisa memberikan pemahaman pada teman, keluarga, masyarakat, dan lingkungan. (kmb29)

Pendapat saya :

Perilaku menyimpang tumbuh di kalangan masyarakat akibat kurang seimbangnya masalah ekonomi, terutama terhadap para remaja Indonesia yang sering menggunakan minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang. Mungkin mereka kurang perhatian dari orang tua mereka atau mungkin juga karena ajakan para pemakai atau teman-temannya.

Orang-orang mengkonsumsi narkoba itu biasanya bertujuan untuk menenangkan diri dari masalah yang dihadapi olehnya. Misalnya anak yang selalu dimarahi oleh orang tuanya dan kurang perhatian (kasih sayang) dari kedua orang tuanya pasti merasa kesal dan marah maka, untuk menghilangkan rasa kesal dan marahnya mereka minum-minuman keras bahkan ada yang langsung memakai narkoba.

Apabila ditambah dengan pergaulan yang bebas, yaitu pergaulan yang tanpa aturan, sekehendak sendiri dan tidak mau diatur sangat dominan dalam proses penyalahgunaan narkoba ini.

3 comments

  1. informasi kenarkobaan yang sangat bermanfaat kak

    • on November 27, 2015 at 2:59 pm
    • Balas

    tulisan yang sebelah kanan tertutup halaman kakak jadi tidak kebaca

    1. oke kakak, akan saya perbaiki 🙂

Tinggalkan Balasan ke Maharani Elma Batalkan balasan

Your email address will not be published.

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: