ASYIKNYA BELAJAR ANTROPOLOGI KESEHATAN

1721071Balian-Sentiu780x390

Antropologi kesehatan merupakan salah satu mata kuliah yang saya ambil ketika duduk dibangku perkuliahan semester 5 ini. Belajar antropologi kesehatan ini dapat juga dikatakan suatu mata kuliah yang asyik untuk di pelajari. Sebab mengapa ? karena dengan saya belajar antropologi kesehatan ini menambah pengetahuan saya mengenai ciri khas atau keunikan di berbagai daerah dalam penerapan pola kesehatannya(misal : pengobatan tradisional).

Dan dalam mempelajari antropologi kesehatan ini kita tidak melihat dampak negatif atau positif terhadap kesehatan yang ada, melainkan ketika mempelarati antropologi kesehatan ini untuk lebih membantu membahas mengenai adanya keunikan atau metode-metode pengobatan yang ada baik di dalam ataupun diluar medis.

Antropologi kesehatan merupakan sebuah kajian tentang fenomena kesehatan yang dilihat dalam perspektif antropologi atau dapat juga dikataka antropologi sebagai perspektif dalam melihat fenomena kesehatan (sebagai ilmu bantu untuk mendekati masalah kesehatan dalam perspektif antropologi) sedangkan dalam buku Foster dan Anderson juga menjelaskan mengenai pengertian antropologi kesehatan sendiri ialah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio-budaya dari tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara kebudayaan disepanjang sejarah. Menurut Foster dan Anderson , antopologi kesehatan memiliki 2 dimensi yaitu dari segi teoritis dan juga praktis. Dari segi teoritis sendiri antropologi kesehatan merupakan studi komperhensif tentang relasi timbal balik faktor biologi dengan budaya berkaitan dengan permasalahan kesehatan. Sedangkan dari segi praktis ialah partisipasi profesional ahli antropologi program perbaikan kesehatan masyarakat dan perubahan tingkah laku sehat yang lebih baik.

Dalam mempelajari antropologi kesehatan ini bukan berarti kita juga mempelajari sistem pengobatan secara medis atau klinis seperti halnya dokter-dokter pada umumnya. Namun dalam kajiannya antropologi sebatas mengaji mengenai keunikan-keunikan dari sesuatu hal yang berhubung dengan kesehatan misal pengobatan, pola makan, pola hidup, dan sebagainya yang terdapat di berbagai daerah. Dan jika dalam bahasan antropologi kesehatan sendiri mempelajari seperti etnomedesin, tingkahlaku sakit, antropologi gizi, sistem medis.  Asyik bukan belajar antropologi kesehatan ini ? Gagal jadi dokter umum, tapi  bisa mengetahui sedikit keunikan-keunikan pola kesehatan di berbagai daerah. Dan peranan ahli-ahli antropologi kesehatan sendiri ialah menjelaskan mengenai kepercayaan dan pelaksanaan-pelaksanaan medis yang ada kepada para perencanaan kesehata dan memberi saran-saran tentang bagaimana hal-hal itu dapat terintegrasikan dengan pelaksanaan modern yang merupakan ciri dari perencanaan kesehatan formal di semua negara(Maulana, 2014:67). Hal ini sama seperti film yang telah diputarkan saat pembelajaran mengenai adanya sorang dokter yang melihat-lihat metode pengobatan di daerah-daerah pedalaman. Dan ketika dokter tersebut melihat tidak adanya pengobatan secara klinis di lakukan dan hanyalan sebatas ritual atau mantra-mantra yang digunakan dokter tersebut tidak malah menggurui ataupu menoloak mengenai pengobatan yang dilakukan oleh masyarakat pedalaman tersbut karena bertolak belakang dengan ilmu medis, melainkan dokter tersebut justru bangga dan kagum akan kesungguhan seorang balian (tabib) dalam mengobati seorang pasiennya.

Adapun ruang lingkup kajian antropologi kesehatan sendiri dalam pandangan Foster dan Anderson dibagi menjadi dua, yaitu kutub biologis dan kutub sosio-budaya. Pada kutub biologis memusatkan perhatiannya pada pertumbuhan dan perkembangan fisik manusia, adaptasi biologis terhadap perubahan lingkungan alam dan pola penyakit di manusia purba. Sedangkan pada kutub sosio-budaya ini memusatkan perhatiannya pada sistem kesehatan tradisional yang mencakup aspek-aspek etioogis, terapi, ide dan praktik pencegahan penyakit, serta peranan praktis medis tradisional, masalah kesehatan biomedik, prilaku kesehatan, peranan pasien, perilaku sakit, interaksi dokter dengan pasien dan masalah inovasi kesehatan.

Dalam kajian antropologi kesehatan, tugas antropolog mengenai kesehatan adalah mencari asal-usul perilaku masyarakat dalam menanggapi kasus yang terjadi dengan kesehatan mereka. Seperti halnya hubungan antropologi dengan ekologi. Dimana semua manusia erat hubungannya dengan lingkungan. Dan tingkahlaku  manusia sendiri menyesuaikan dengan keadaan lingkungan yang ada. Sehingga adanya pola kebiasaan ataupun kebudayaan yang berbeda di setiap darah akibat  dari cara-cara dimana tingkahlaku individu ataupun kelompok menentukan derajat kesehatan dan penyakit yang berbeda-beda di setiap populasi yang juga berbeda-beda. Hal ini dapat juga dilihat dari segi makanan yang dimana makanan di setiap daerah memiliki ciri khas makanan sendiri-sendiri. Pengkonsumsian makanan di Indonesia berbeda dengan konsumsi makanan di daerah luar . misal di Indonesia hampir semua makanannya disajikan atau dapat dimakan dalam kondisi sudah matang dan di Indonesia makanan yang belum matang atau junk food merupakan makanan mentah yang tidak layak untuk dikonsumsi sehingga dapat menyebabkan munculnya penyakit, namun di negara luar makanan mentah merupakan salah satu makanan favorit dan menjadi makanan sehari-hari untuk dikonsumsi dan tanpa adanya anggapan makanan mentah itu sebuah makanan yang memiliki banyak bakteri dan dapat menyebabkan sakit.

Dalam antropologi kesehatan juga sering kali di bahas mengenai konsep sakit, yaitu illnes, sickness dan disease. Sebelum saya mempelajari antropologi kesehatan ini saya masih memandang ketiga konsepan tersebut memiliki arti dan makna yang sama. Dan setelah mempelajari kesehat saya mengetahui secara lebih jelas mengenai perbedaan yang terdapat pada ketiga konsepan tersebut. Sebenarnya 3 konsepan tersebut memang memiliki arti yang sama yaitu sakit, namun makna yang terkandung di dalamnya berbeda. Adapun perbedaannya jika illnes itu berarti sakit dalam perspektif diri sendiri, disease ialah sakit dalam perspektif klinis, sedangkan sickness adalah sakit dalam perpektif masyarakat.

Dengan mempelajari antropologi kesehatan ini telah memberikan sedikit gambaran ataupun informasi kepada saya mengenai tradisi kesehatan yang ada diberbagai daerah. Misalnya saja tradisi keorakan yang merupakan sebuah pengobatan tradisonal yang di anggap manjur di Indonesia namun dapat menjadi permasalah ketika di temukan di Arab Saudi, karena hal tersebut dapat di katanan sebagai tindakan kekerasan atau penganiyayaan.kemudian tradisi panggang api, tradisi makan otak manusia, dan berbagai tradisi lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Maulana, Nova. 2014. Buku Ajar Sosiologi & Antropologi Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika

Foster., Anderson. 2011. Antropologi Kesehatan. Jakarta : UI-Press

7 comments

Lompat ke formulir komentar

  1. Terimakasih infonya kakak :kissing: :2thumbup

    1. sama-sama kakak, semoga bisa membantu 🙂

    • aya on November 21, 2015 at 2:34 pm
    • Balas

    luar biasaa sekalii :babyboy1

    1. terimakasih kakak, semoga bisa membantu 😉

  2. sangat menarik antropologi kesehatan ya. tapi mungkin akan lebih menarik lagi jika diberi gambaran lewat contoh kasusnya 🙂 trimakasih

  3. tulisan bagus karena menggunakan bahasa yang mudah dipahami

    • on November 27, 2015 at 2:54 pm
    • Balas

    bagus dan menambah pengetahuan

Tinggalkan Balasan ke Fitria Mariah Ulfah Batalkan balasan

Your email address will not be published.

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: