Archive for ◊ March, 2018 ◊

Author:
• Monday, March 19th, 2018

Download Konstruksi Jalan dan Jembatan

Pekerjaan pembangunan di Indonesia pada saat ini telah mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah utamanya pembangunan untuk membuka daerah yang terpencil, terisolasi dan berada diperbatasan wilayah. Hal ini sudah selayaknya dilakukan demi menunjang kebutuhan hidup masyarakat desa yang ingin berhubungan dengan desa lain, ingin mendapatkan akses yang mudah untuk ke pasar, ke rumah sakit, ke sekolah dan lain-lain. Oleh karena itu pembangunan jalan dan jembatan harus menjadi prioritas.

Konstruksi jalan dan jembatan di Indonesia sendiri pada kenyataanya mendapat tantangan dengan kondisi alam Indonesia yang sering mengalami gempa bumi sehingga sering merusak pondasi. Hujan lebat yang menyebabkan erosi pada jalan. Tanah longsor yang menyebabkan kerusakan dan tertutupnya badan jalan. Pertumbuhan rumput dan semak yang merusak bahu jalan. Ditambah lagi dengan laju kendaraan yang tidak jarang membawa beban yang melebihi batas yang diijinkan sehingga mempercepat proses kerusakan jalan dan jembatan.

Dibawah ini penulis akan sedikit mengulas mengenai konstruksi jalan dan jembatan, semoga tulisan ini dapat bermanfaat.

 

Ø Jalan

Konstruksi jalan secara umum terdiri dari:

  1. Jalan kerikil/sirtu
  2. Jalan telasah
  3. Jalan telford
  4. Jalan beton
  5. Dinding penahan
  6. Pekerjaan galian tanah

Selanjutnya disajikan beberapa gambar konstruksi jalan (Sumber: Gambar-gambar Infrastruktur Baik dan Buruk Jalan dan Jembatan) yang akan mempermudah pemahaman kita mengenai konstruksi jalan yang dimaksud di atas.

            Jika kita perhatikan setiap jalan umumnya dilengkapi dengan drainasi. Drainasi tersebut dapat berupa selokan ataupun gorong-gorong. Drainasi ini sangat penting untuk keberlangsungan suatu jalan. Dengan adanya drainasi yang baik maka air yang ada pada jalan akan dengan mudah dan cepat dialirkan sehingga ketika terkena air jalan akan cepat kering dan tetap nyaman untuk dilalui.

            Dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan jenis konstruksi perkerasan jalan mengalami kemajuan pula. Hal ini dikembangkan demi perbaikan pelayanan yang diharapkan.

  1. Jenis Konstruksi Perkerasan dan Komponennya

            Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak di antara tanah dasar dan roda kendaraan yang berfungsi memberikan pelayanan kepada sarana transportasi dan selama masa pelayanannya diharapkan tidak terjadi kerusakan yang berarti. Agar perkerasan jalan yang sesuai dengan mutu yang diharapkan, maka pengetahuan tentang sifat, pengadaan dan pengolahan dari bahan penyusun perkerasan jalan sangat diperlukan. (Silvia Sukirman, 2003)

Konstruksi perkerasan terdiri dari:

  1. Konstruksi Perkerasan Lentur (Flexible Pavement)

Gambar 1. Konstruksi Perkerasan Lentur

  1. Konstruksi Perkerasan Kaku (Rigid Pavement)

Gambar 2. Konstruksi Perkerasan Kaku

  1. Konstruksi Perkerasan Komposit (Composite Pavement)

 

Gambar 3. Konstruksi Perkerasan Komposit

Ø Jembatan

Konstruksi jembatan secara umum terdiri dari:

  1. Slab beton
  2. Baja
  3. Gantung
  4. Jalan beton
  5. Fondasi Jembatan
  6. Pelindung Tepi Jembatan

            Selanjutnya disajikan beberapa gambar konstruksi jembatan (Sumber: Gambar-gambar Infrastruktur Baik dan Buruk Jalan dan Jembatan) yang akan mempermudah pemahaman kita mengenai konstruksi jembatan yang dimaksud di atas.

            Gambar-gambar yang disajikan sebelumnya merupakan gambar jembatan yang sederhana. Dengan kemajuan teknologi perkembangan konstruksi jembatan semakin berkembang. Dibawah ini merupakan perkembangan jembatan di Indonesia:

  • Single Pile Column
  • Link Slab
  • Integral Bridge
  • Super tee
  • Teknologi JBT Sistem Kabel
  • Beton Mutu Tinggi
  • Komposit

Jenis bangunan atas jembatan di Indonesia terdiri dari Box Culvert, Jembatan Flat Slab, Gelagar Beton T, Gelagar Pratekan I, Rangka Baja dari beberapa sumber yaitu: Belanda (Warren Truss), Australia, Austria, Canada, UK yang dikenal dengan Callender Hamilton, Spanyol dan dari fabrikasi local selain juga jembatan gantung dan Cable Stayed.

Struktur jembatan di Indonesia sendiri dibagi menjadi jembatan standard dan jembatan non-standar. Dilihat dari jumlahnya struktur jembatan standar yang lebih mendominasi jembatan-jembatan yang ada di Indonesia.

Contoh jembatan standar:

Contoh jembatan standar: