Pertemuan ke 5 : Senin, 9 April 2015
Setelah satu minggu kami diberi tugas oleh Bapak Agung Kuswantoro mengenai :
Dalam bukunya Azhar Arsyad dijelaskan bahwa Model Perencanaan Penggunaan Media Efektif, sebagai berikut :
Dan juga dijelaskan bahwa Pertimbangan Pemilihan Media, sebagai berikut :
Tiba pada hari Senin, 9 April 2018 kami mulai mempresentasikan hasil diskusi kami (Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran Rombel A) yang terdiri dari 10 kelompok kecil dan tiap kelompok terdiri atas 5-6 Mahasiswa. Untuk teknis diskusi menggunakan model panel. Kami maju dari setiap perwakilan kelompok. Satu kelompok perwakilan satu orang yang mempresentasikan. Dalam mempresentasikannya pun kami harus menjawab beberapa pertanyaan berikut:
Kemudian perwakilan setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya sebagai berikut:
Kelompok pertama memilih materi mengenai Tata Ruang Kantor dengan alasan bahwa dalam penyampaian mengenai materi tata ruang kantor masih berfokus pada teori saja sehingga perlu dibuat media untuk memudahkan siswa memahami materi mengenai tata ruang kantor. Media yang dipilih yaitu miniatur tata ruang kantor yang meliputi tata ruang kantor terbuka, tata ruang kantor tertutup, tata ruang kantor gabungan.
2. Kelompok yang kedua diwakilkan oleh Nur Tauzum, dengan hasil diskusi sebagai berikut :
Kelompok kedua memilih materi mengenai Otomatisasi Sarana Dan Prasarana Kantor yang tidak jauh berbeda dengan kelompok pertama, alasan memilih materi karena materi yang sering didapat mengenai kearsipan dan masih kebingungan sehingga perlu pembuatan media. Media yang dipilih yaitu maket tata ruang kantor karena dianggap lebih nyata dibandingkan hanya dengan penjelasan materi.
3. Kelompok yang ketiga diwakilkan oleh Nike Norliya, dengan hasil diskusi sebagai berikut :
Kelompok ketiga memilih materi mengenai Arsip Dinamis sebab arsip dinamis merupakan arsip yang masih digunakan secara langsung untuk menunjang kegiatan kantor. Media yang dipilih yaitu Sterofom yang dibuat seperti jamur berbentuk kantong kemudian didalamnya berisi materi untuk disampaikan kepada siswa.
4. Kelompok yang keempat diwakilkan oleh Winarni, dengan hasil diskusi sebagai berikut :
Kelompok keempat memilih materi mengenai Kearsipan yang berfokus pada Siklus Hidup Arsip, dengan pertimbangan materi yang sangat banyak sehingga dibutuhkan media dalam pembelajarannya. Media yang dipilih yaitu membuat video dari tahapan siklus hidup arsip. Video tersebut berisi wawancara kepada narasumber yang sudah ahli dan kemudian memberi contoh pelaksanaan dari siklus hidup arsip.
5. Kelompok yang kelima diwakilkan oleh Monalisa , dengan hasil diskusi sebagai berikut :
Kelompok kelima memilih materi mengenai Komunikasi sebab sebuah komunikasi tidak hanya teori saja namun lebih terhadap pengimplementasian dalam kehidupan sehari-hari. Media yang dipilih yaitu roda berkata (Roda yang berisi kata-kata) dan kemudian memilih metode pembelajaran role playing (bermain peran).
6. kelompok yang keenam diwakilkan oleh Rizqi Mustika Wati, dengan hasil diskusi sebagai berikut :
Kelompok keenam memilih materi mengenai Korespondensi yang berfokus pada Surat, dengan pertimbangan korespondensi yang materinya sangat luas jika hanya teori saja maka siswa akan mudah lupa sehingga perlu media agar siswa lebih mudah mengingat. Media yang dipilih yaitu media cetak yang berupa jenis-jenis surat seperti surat niaga, surat dinas dan surat pribadi, sterofom dan kemudian simulasi/video mengenai praktik melipat surat.
7. Kelompok ketujuh diwakilkan oleh Ninuk Dwi Agustin, dengan hasil diskusi sebagai berikut :
Kelompok ketujuh memilih materi mengenai Surat yang tidak jauh berbeda dengan kelompok enam yang diharapkan nantinya siswa lebih mudah memahami. Media yang dipilih yaitu sterofom yang berisi mengenai bentuk-bentuk lipatan surat.
8. Kelompok yang kedelapan diwakilkan oleh M. Rijal Lutfi, dengan hasil diskusi sebagai berikut :
Kelompok kedelapan memilih materi mengenai Stenografi (karundeng), dengan pertimbangan beberapa siswa kesulitan mengikuti materi. Media yang dipilih yaitu permainan monopoli.
9. Kelompok yang kesembilan diwakilkan oleh Ana Rachmawati, dengan hasil diskusi sebagai berikut :
Kelompok kesembilan memilih materi mengenai Arsip, sebab arsip menjadi identitas dan menjadi permasalahan yang krusial dalam administrasi perkantoran. Media yang dipilih yaitu video peraga yang dapat digunakan sebelum pembelajaran berlangsung maupun setelah pembelajaran.
10. Kelompok yang kesepuluh diwakilkan oleh Eka Tiara, dengan hasil diskusi sebagai berikut :
Kelompok kesepuluh memilih materi mengenai Sarana dan Prasarana Kantor, sebab kelas X terkhusus pada SMK Jurusan Administrasi Perkantoran belum mengenal praktik. Media yang dipilih yaitu permainan teka-teki silang dengan model pembelajaran problem promoting.
Pertemuan ke 3: Senin, 26 Maret 2018
Dosen pengampu Agung Kuswantoro, S.Pd., M.Pd.
Pada pertemuan minggu lalu kita sudah membahas mengenai apa itu media pembelajaran. Nahh pada pertemuan kali ini kita akan membahas mengenai video sebagai salah satu media pembelajaran. Video dapat digunakan sebagai media pembelajaran sesuai dengan subyek materi yang akan dipelajari. Video merupakan teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak (sumber: Wikipedia). Dengan melihat sebuah tayangan video diharapkan siswa dapat lebih mudah untuk memahami materi yang disampaikan oleh Bapak/Ibu Guru.
Video sebagai media pembelajaran bidang ilmu Administrasi Perkantoran
Pada pertemuan ketiga ini kita membahas mengenai video sebagai salah satu media pembelajaran dalam bidang ilmu Administrasi Perkantoran. Setelah diperlihatkan beberapa video oleh Bapak Agung Kuswantoro, terdapat beberapa jenis video pembelajaran yang biasa digunakan:
Dari berbagai jenis video yang ditayangkan ada beberapa kekurangan dan kelebihan. Dalam pembuatan video sebagai media pembelajaran perlu diperhatikan beberapa aspek-aspek yang terkait agar media yang digunakan efektif sehingga dapat mempermudah siswa dalam memahami materi. Sebuah video harus dibuat semenarik mungkin agar siswa tertarik untuk melihat, dengan ketertarikan tersebut maka siswa akan mengulang-ulang tayangan video yang dilihatnya. Dalam pembuatan video juga harus memperhatikan materi apa yang akan disampaikan, sehingga ada keterkaitan antara materi dengan video yang ditayangkan. Seperti contoh pada mata pelajaran kearsipan selain video yang berisi teori tentang menyimpan surat namun juga ada praktik menyimpan surat secara langsung oleh seorang arsiparis.
Peta Konsep
Selain media visual atau video, membuat peta konsep juga membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Dalam bidang ilmu Administrasi Perkantoran yang mencakup materi secara kompleks dapat kita jadikan peta konsep dengan mengambil sub bab dalam setiap mata pelajaran. Dengan membuat peta konsep siswa dapat lebih mudah menyimpulkan materi yang sedang dipelajari. Peta konsep adalah suatu gambar yang memaparkan struktur konsep yaitu keterkaitan antar konsep dari suatu gambaran yang menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dari suatu materi pelajaran yang dihubungkan dengan suatu kata penghubung sehingga membentuk suatu proposisi. Karena itu, peta konsep akan mendorong siswa menghubungkan konsep-konsep selama belajar, sehingga tercapai pembelajaran yang bermakna (Dahar,1989:123).
Contoh Peta Konsep dalam Administrasi Perkantoran: